Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Rina Widowati oleh Rina Widowati
18 Desember 2025
A A
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Surabaya adalah kota yang menjanjikan, kata teman saya yang ber-KTP Jogja. Tentu saja ini perkara upah, mengingat UMK Jogja hanya setengahnya UMK Surabaya. Apalagi UMK Surabaya naik November lalu menjadi Rp4.961.753.  Suami saya cerita, karyawan dan teknisi di kantornya lebih banyak yang berasal dari Jogja dan Jawa Tengah. Kebanyakan karyawan di kantornya terjaring lewat Job Fair di Jogja, dari Surabaya sendiri hampir tidak ada fresh graduate yang merespona. 

Dapat upah lebih tinggi sudah jelas, tapi perantau dari luar Surabaya biasanya punya ekspektasi lebih. Misalnya menikmati lalu lintas yang teratur, orang-orang yang ramah, dan transportasi umum yang memadai. Mengingat Kota Surabaya mendapat predikat sebagai kota yang bersih dan tertib. Ekspektasi tinggi para perantau mungkin karena melihat wajah kota hanya lewat akun Instagram Kota Surabaya. Padahal Kota Pahlawan tidak sesempurna itu. 

Beberapa kondisi ini perlu diketahui, bukan untuk mematahkan semangat para calon perantau, tapi supaya perantau bisa mempersiapkan diri agar tidak kaget dan lebih mudah beradaptasi.

Suhu Surabaya sumuk sejak pagi sampai malam

Saat Surabaya sedang panas-panasnya, yang bahagia cuma bunga Tabebuya yang bermekaran di sepanjang jalan, sementara pengendara misuh-misuh. Jangan kaget kalau jam 8 pagi panasnya sudah terasa menyengat. Makanya buat kalian yang naik motor ke kantor saran saya pakai jaket dan sarung tangan. Bukan untuk menahan dingin, tapi buat melindungi kulit supaya tidak clekit-clekit.

Jangan khawatir, ada masanya Surabaya terasa sedikit sejuk di akhir tahun saat hujan mulai turun. Sejuk yang saya maksud mungkin tidak seperti sejuk yang dirasakan perantau yang berasal dari daerah pegunungan. Saya kasih tahu biar nggak kaget, suhu paling rendah di musim hujan tahun ini sekitar 25-26 derajat Celcius, tapi di malam hari.

Maka soal tempat tinggal di Surabaya, saran saya pilih kos yang ber-AC. Tak apa-apa harga agak mahal sedikit daripada tidak bisa tidur nyenyak. Kalau tidak ada budget buat AC, pilih kipas angin model air cooler yang di belakangnya bisa diberi es batu.

Jangan sungkan membunyikan klakson

Kondisi lalu lintas Surabaya tidak semacet Jakarta, masih bisa santai tapi tidak sesantai di Jogja. Buat perantau, terutama yang berasal dari Jogja, jangan kaget atau baper kalau pengendara di belakang membunyikan klakson. Jogja adalah kota kedua saya, jadi saya bisa membandingkan budaya berkendara Jogja dan Surabaya. 

Budaya membunyikan klakson saat lampu merah berganti hijau adalah hal yang wajar di Surabaya. Jangan ragu membunyikan klakson saat ada pengendara yang ngawur atau terlalu lambat menginjak gas saat lampu sudah hijau. Karena sejatinya, fungsi klakson pada kendaraan adalah cara berkomunikasi di jalan, juga karena memang orang Surabaya nggak sabaran.

Baca Juga:

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Oh ya, satu lagi, jangan kaget kalau di jalan mendengar orang misuh atau mungkin dipisuhi orang di jalan. Tapi jangan salah, pengendara di Surabaya punya empati dan inisiatif tinggi, mereka sigap menolong saat terjadi kecelakaan dan membantu mengatur arus lalu lintas.

Jangan mengandalkan transportasi umum di Surabaya

Saya berani bilang kalau Surabaya punya sistem lalu lintas yang lebih baik dibandingkan dengan tiga kota yang paling sering saya kunjungi, yaitu Sidoarjo, Malang dan Jogja. Sistem lalu lintasnya mungkin tertata, tapi moda transportasinya masih belum bisa diharapkan.

Soal kualitas busnya memang apik. Ada tiga jenis bus di Surabaya, yaitu Suroboyo Bus, Bus Trans Semanggi dan yang terbaru Bus Listrik. Untuk menuju halte utama dari area permukiman atau perkampungan ada feeder Wira-wiri. Sayangnya, waktu tunggu antarbus di halte terlalu lama. 

Kalau ingin tepat waktu sampai kantor dan ingin cepat rebahan selepas pulang kantor, jangan berharap pada transportasi umum di Surabaya. Tapi tak ada salahnya menggunakan transportasi umum menuju mall untuk melepas penat di hari Sabtu atau Minggu, selain hemat juga tak perlu repot mencari tempat parkir.

Perkara parkir

Perkara parkir ini penting, karena curanmor di Kota Pahlawan semakin meresahkan. Motor keyless saja bisa hilang, apalagi Honda Beat lawas. Jangan remehkan kunci setir saat parkir, kecuali parkir di mall atau tempat parkir resmi yang biasanya tidak membolehkan kunci setir.

Soal parkir, di Surabaya saat ini sedang ramai dibicarakan, terutama soal parkir liar. Jujur saja saya sebagai orang Surabaya sulit membedakan mana parkir resmi mana, mana parkir liar, terutama di lokasi pusat kota. Tak usah menunggu langkah Pemkot menertibkan parkir liar, liar atau tidak kalau motor hilang yang susah kita. 

Jangan pernah merasa aman saat memarkir motor, selalu kunci setir saat berhenti, entah mampir beli gorengan di tepi jalan, mampir sebentar ke Indomaret maupun parkir di dalam garasi kos. Satu lagi, jangan mau bayar parkir di Indomaret, petugas yang memakai rompi biru bertuliskan “Juru Parkir Minimarket” sudah mendapat gaji dari Indomaret.

Makanan enak dan murah di Surabaya

Variasi makanan di Surabaya sangat banyak dari yang mahal tapi tidak enak sampai yang murah tapi enak ada semua. Pilihan makanannya juga banyak, tak hanya bebek dan petis. Soal makanan sehari-hari saya rasa perantau tidak akan sulit menemukan yang pas di lidah sekaligus pas di kantong. 

Meskipun kota besar, makanan di Surabaya tergolong murah untuk sehari-hari, rata-rata harga sepiring nasi di warung 20 ribu sudah sama es teh. Kalau malam hari, penyetan kaki lima sudah mulai berjualan, harganya juga beragam sekitar 15-25 ribu, atau ada tahu tek yang banyak lewat pemukiman, harganya rata-rata 13 ribu.

Nasi goreng merah yang biasanya dijual gerobakan di pinggir jalan juga bisa jadi pilihan perut keroncongan setelah pulang kantor. Harga seporsi nasgor berkisar 10 sampai 15 ribu. Jangan khawatir soal makanan di Surabaya, pilihannya banyak, tinggal sesuaikan saja dengan selera dan budget sehari-hari. 

Kota Surabaya memang paling pas dijadikan tujuan merantau demi upah yang lebih layak, tidak semacet Jakarta tapi juga tidak slow seperti Jogja. Kotanya memang ramah, tapi kesiapan mental tetap dibutuhkan untuk menghadapi sengatan matahari dan tukang parkir liar.

Penulis: Rina Widowati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2025 oleh

Tags: Kota SurabayamerantauperantauperantauanSurabayaumr surabaya
Rina Widowati

Rina Widowati

Ibu rumah tangga, mantan pengajar di sekolah swasta yang masih mengamati dunia pendidikan. Pedagang yang peduli soal isu sosial dan politik. Hobi naik gunung dan bercita-cita mendaki ke Cartenz.

ArtikelTerkait

Jembatan Bambu Wonorejo Surabaya Dibangun dengan Dana Miliaran Hanya untuk Dibiarkan Rusak dan Berantakan

Jembatan Bambu Wonorejo Surabaya Dibangun dengan Dana Miliaran Hanya untuk Dibiarkan Rusak dan Berantakan

11 Oktober 2024
Sidoarjo Nggak Menarik buat Anak Muda Surabaya (Unsplash)

Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten yang Perlu Banyak Berbenah

25 Juli 2024
Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

9 Agustus 2025
Fasilitas di UNESA Lidah Wetan Bikin Mahasiswa UNESA Ketintang Cemburu

Mahasiswa Unesa Ketintang Nggak Perlu Cemburu ke Unesa Lidah Wetan, Sesama UNESA Nggak Usah Saling Iri

19 Oktober 2023
Solusi untuk Bandara Juanda Supaya Nggak Merepotkan Lagi (Unsplash)

Solusi untuk Bandara Juanda Supaya Nggak Merepotkan Lagi

9 Juli 2023
Culture Shock Orang Jogja Saat Merantau ke Surabaya

Surabaya Itu Romantis kalau Malam, kalau Siang Jangan Harap!

5 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.