Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Ironi Mahasiswa Rantau di Surabaya: Musim Kemarau Kepanasan, Musim Hujan Kebanjiran

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
8 Desember 2023
A A
Ironi Mahasiswa Rantau di Surabaya: Musim Kemarau Kepanasan, Musim Hujan Kebanjiran

Ironi Mahasiswa Rantau di Surabaya: Musim Kemarau Kepanasan, Musim Hujan Kebanjiran (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Terus terang saya nggak mengerti kenapa banyak mahasiswa yang memilih merantau ke Surabaya. Yah, meskipun harus diakui kalau banyak hal menarik di kota ini, tapi mosok kalian nggak mempertimbangkan soal kenyamanan, sih? Apalagi kalau membahas soal cuaca di Surabaya yang nggak ramah buat mahasiswa rantau.

Menurut saya, Surabaya saat ini punya 4 cuaca, yaitu panas, panas banget, hujan, dan hujan ekstrem. Saya nggak lagi bercanda ya, memang beneran gini. Bahkan, kalian bisa merasakan panas yang menyengat dan hujan ekstrem di satu hari yang sama. Kurang aneh apa coba?

Makanya sebelum menyesal, saya ingin mewanti-wanti kalian yang punya keinginan merantau ke Surabaya agar pikir-pikir lagi.

Repotnya mahasiswa rantau saat musim kemarau di Surabaya

Seorang teman pernah mengatakan kalau Surabaya saat musim kemarau nggak ramah bagi mahasiswa rantau. Saya nggak marah, malah saya jawab kalau Surabaya saat musim kemarau juga nggak ramah buat orang Surabaya sendiri. Ibarat neraka bocor halus, puanas, Lur.

Satu bulan yang lalu, suhu rata-rata harian Surabaya berada di angka 37 derajat Celcius. Sebagai gambaran, sinar matahari sudah terasa menyengat mulai jam 7 pagi. Bayangkan, kombinasi macetnya jalanan Surabaya ditambah teriknya matahari merupakan perpaduan yang cocok untuk membuat mahasiswa rantau menyesali keputusannya merantau ke Kota Pahlawan.

Selain itu, seorang teman yang lain juga pernah bercerita kalau dia pernah menggunakan dua kipas angin untuk mengantisipasi panasnya cuaca di Surabaya. Namun, alih-alih membuatnya merasa sejuk, justru kipas tersebut mengeluarkan angin yang panas. Jadi serba salah, nyalain kipas panas, nggak dinyalain makin panas. Hadeh.

Musim hujan justru membuat mahasiswa rantau makin kerepotan

Kalau kalian mengira Surabaya hanya menyebalkan saat musim hujan, sepertinya kalian perlu ditampar realita kalau keduanya sama-sama merepotkan. Ada untungnya satu sih, kalau musim hujan udaranya jadi lebih sejuk.

Akan tetapi, bukan berarti udara yang lebih dingin membuat semua masalah jadi terselesaikan, ya. Ingat, masih ada banjir.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jangan kalian kira Surabaya sebagai kota metropolitan sudah terbebas dari banjir. Justru beberapa titik di kota ini masih rawan banjir misalnya di Jalan Ketintang, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Ciliwung, dan lain-lain. Ketinggian airnya juga nggak main-main, lho, minimal di atas mata kaki. Maksimal ketinggian air banjir di sini bahkan sampai membuat motor kalian tenggelam.

Hal tersebut membuat beberapa teman saya ndersulo karena mereka jadi kesulitan untuk pergi ke mana-mana. Meskipun sebenarnya bisa diakali dengan menggunakan transportasi umum seperti Suroboyo Bus, tapi tetap saja angkutan ini masih belum menjangkau seluruh wilayah di Surabaya. Jadi, pilihan utamanya tetap menerjang hujan menggunakan motor berbekal jas hujan dan kresek.

Merantau ke Malang jauh lebih masuk akal

Menurut saya, Malang jauh lebih masuk akal untuk dijadikan opsi bagi mahasiswa yang ingin merantau. Tentu saya sudah menyiapkan alasan untuk mendukung pernyataan ini.

Pertama, cuaca di Malang relatif lebih sejuk saat musim kemarau. Yah, meskipun sama-sama rawan banjir, tapi minimal di sana kalau musim kemarau masih sejuk.

Kedua, Malang merupakan daerah dengan perguruan tinggi terbanyak setelah Surabaya di Jawa Timur. Berdasarkan data BPS, daerah ini memiliki total 59 perguruan tinggi negeri dan swasta. Jadi, dengan jumlah kampus sebanyak ini dapat membantu kalian lebih fleksibel dalam menentukan pilihan.

Terakhir dan nggak kalah penting, biaya hidup di Malang lebih terjangkau daripada di Surabaya. Seorang teman pernah mengatakan kalau dirinya hanya perlu membayar Rp500 ribu untuk biaya sewa kos. Sedangkan, di Surabaya harga sewa kos saat ini berada di atas Rp 700 ribu.

Menimbang ketiga alasan tersebut, saya kira Malang jauh lebih cocok untuk mahasiswa rantau. Selain itu, daerah ini juga memiliki lebih banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat ingin menghilangkan penat di sela-sela kuliah. Harus diakui kalau dari segi mana pun, Malang tetap jauh lebih ramah untuk mahasiswa rantau. Setuju kan, Gaes?

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sebenarnya, Surabaya Maunya Jadi Apa?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2023 oleh

Tags: jawa timurMahasiswaMahasiswa RantauperantauanSurabaya
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Pengalaman Suram sebagai Mahasiswa Perempuan Jogja yang Pulang Malam   Mojok.co

Pengalaman Suram sebagai Mahasiswa Perempuan Jogja yang Pulang Malam  

26 Maret 2025
Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak toko buku

Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak

6 April 2023
Paiton Probolinggo Menyimpan 5 Sisi Gelap yang Memprihatinkan (Unsplash)

Di Balik Indahnya Gemerlap Lampu PLTU, Ternyata Paiton Probolinggo Memiliki Sisi Gelap yang Tak Banyak Diketahui Orang

9 Januari 2025

Jadi Mahasiswa Hukum Itu Ternyata Nggak Sekeren yang Orang Lain Pikirkan

14 Juni 2021
Betapa Naifnya Orang yang Maksa Kuliah S-2 Cuma Buat Jadi Pelarian

Betapa Naifnya Orang yang Maksa Kuliah S-2 Cuma Buat Jadi Pelarian

13 April 2020
Culture Shock Orang Jogja Saat Mendengar Bahasa Jawa Orang Gresik

Culture Shock Orang Jogja Saat Mendengar Bahasa Jawa Orang Gresik

3 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.