Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

Mojok – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta atraksi di kawasan Malioboro dihentikan karena menyebabkan kerumunan. Sultan juga meminta masyarakat untuk kembali menaati prokes mengingat lonjakan kasus Covid-19 di DIY.

“Karena di Malioboro ada atraksi kesenian, kemarin berkerumun, saya minta untuk dihentikan. Risikonya besar. Tolong teman-teman pers bagaimana [mengedukasi] masyarakat agar mau menjaga prokes, memakai masker itu penting,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kamis (24/2/2022)..

Menurut Sultan, prokes dari masyarakat menurutnya lebih penting, bukan soal buka tutup wilayah. “Ini bukan masalah dibuka atau ditutup, tetapi bagaimana kesadaran masyarakat prokes dan pakai masker itu sesuatu yang penting. Begitu kena OTG ya di rumah, kan gitu aja,” ucap Sultan HB X.

Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, selain pencegahan, Pemda DIY juga menambah selter untuk menampung warga yang positif Covid-19. Penambahan itu sendiri tidak masalah karena jika shelter isoman seperti Hotel Mutiara penuh, sudah ada shelter lain yang disiapkan oleh Pemda DIY.

“Masalahnya kan kesadaran masyarakat turun, dalam arti sak karepe dewe [semaunya sendiri], berkerumun yo sak karepe dewe [semaunya sendiri], ora nganggo masker dan sebagainya. Karena [prokes] itu yang paling pokok karena penularannya cepat,” ujarnya.

Pemda siapkan anggaran Rp40 miliar

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, Pemda DIY saat ini sudah menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) sekitar Rp40 miliar lewat APBD DIY 2022 yang sewaktu-waktu dapat diambil untuk berbagai penanganan Covid-19.

Anggaran ini akan dipakai termasuk operasional selter Covid-19 yang dikelola oleh Pemda DIY. Baskara Aji memastikan anggaran tersebut dapat digunakan kapan saja untuk berbagai hal terkait dengan Covid-19.

“Anggaran itu bisa dipakai untuk setahun ini, kalau misalnya habis ya nanti akan ada refokusing, anggaran lain dialihkan ke BTT untuk penanganan darurat seperti Covid-19. Sebelumnya sudah kami perhitungkan lewat APBD dengan menyiapkan anggara lewat BTT tersebut,” ujarnya.

Menurut Baskara AJi, saat ini tempat isolasi terpadu, Hotel Mutiara 2 sudah hampir penuh, sehingga Hotel Mutiara 1 yang berdekatan juga disiapkan sebagai selter Covid-19. “Hotel Mutiara 1 mampu menampung dengan kapasitas 100 bed, saat ini semua fasilitasnya sudah siap, tinggal menempati saja. Kalau Mutiara 2 penuh, langsung menggunakan Hotel Mutiara 1. Sampai hari ini masih cukup yang Mutiara 2,” katanya.

Baskara mengatakan, saat ini sudah banyak kelurahan yang melaporkan telah memiliki selter yang disiapkan untuk warganya. Selter di level kelurahan itu jumlahnya cukup banyak untuk di DIY dan dikelola oleh pemerintaha kalurahan. “Selter ini sudah banyak yang memiliki fasilitas sehingga bisa digunakan untuk warga,” katanya.  (*)

Exit mobile version