Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Sulitnya Menjadi Fans SID dan JRX di Masa Pandemi

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
25 Juni 2021
A A
Sulitnya Menjadi Fans SID dan JRX di Masa Pandemi terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Selepas bebas dari penjara, JRX, drummer Superman Is Dead (selanjutnya disebut SID), band punk asal Bali, rupanya masih lantang bersuara. Akhir-akhir ini, kehebohan yang dibuatnya adalah melabeli para figur publik yang mengumumkan dirinya terkena Covid-19 di media sosial sebagai pihak yang mengendorse virus ini. Ada banyak respons seperti biasa, selalu ada saja yang mendukung, dan tentu banyak yang kontra entah itu meluapkannya dengan marah-marah hingga banyak menjadikannya lelucon, ya paham sih kadang lucu kelakuannya.

“Seperti biasa?”

Ya memang tingkah JRX ini anehnya tidak cuma kemarin, lebih jauh juga bukan cuma sejak pandemi. Sebelumnya, JRX memang sudah sering bikin huru-hara di media sosial dengan berbagai tema dan kasus, tentu yang ramai di pemberitaan kalau kasusnya bawa-bawa figur publik ibu kota. Mulai dari berseteru dengan Via Vallen, Ashanty, Ahmad Dhani, Dr Tirta, bahkan fans K-Pop sampai IDI pun kena sambatnya.

Hal ini kadang membuat saya pribadi sebagai fans SID kadang berada di posisi bingung. Yah, meskipun saya bukan fans garis keras SID, saya adalah orang yang menyukai banyak sekali lagu-lagunya yang selain karena masalah kecocokan musikalitas juga tentu menyukai pesan-pesan yang dibawa pada lagunya. Tentu wajar jika gara-gara itu saya jadi menyukai sosok-sosok di balik SID karena kagum dengan pemikirannya yang berhasil diterjemahkan ke dalam lagu-lagu punk ini. Sehingga, wajar pula kalau awalnya saya selalu punya bias berupa prasangka baik pada JRX di setiap kasus-kasusnya.

Pada awalnya, saya memang selalu kesal dengan orang-orang yang selalu salah menyikapi kontroversi yang dibuat JRX. Hal yang paling membuat saya gatal nan jengkel adalah bagaimana kebanyakan orang selalu fokus ke bungkus penggunaan bahasa JRX yang kasar. Sementara esensi utama dari awal berangkatnya kasus-kasus itu justru sering dilupakan.

Makanya, di setiap kasus-kasus JRX, yang selalu muncul adalah caci maki netizen padanya yang dianggap kasar, cari perhatian, atau sengaja cari kontroversi biar laku. Untuk tuduhan yang terakhir, betapa lucunya ini bagi saya mengingat tudingan itu datang buat band punk macam SID yang achievement-nya sudah seabrek-abrek. Sementara fansnya, beberapa sibuk menjelaskan esensinya agar tak dilupakan dan terkubur sama dengungan tudingan-tudingan itu.

Misalnya, kesal dengan orang yang salah tangkap dengan kasusnya dengan Via Vallen yang lebih mencuatkan bahasa kasar dan masalah copyright, padahal masalahnya berangkat dari minimnya peran Via Vallen dalam gerakan aktivisme yang merupakan roh dari lagu yang dinyanyikannya. Atau saat berkonflik dengan Anang dan Ashanty yang lagi-lagi hebohnya yang dibahas soal bahasa dan sopan santun, sementara sumber masalah soal RUU menyoal soal industri musik terkubur gitu saja. Yang terakhir, di masa pandemi yang membuat JRX kesannya jadi menjengkelkan banget, padahal di satu sisi saya yakin kalau ini juga efek domino buruknya penanganan pandemi sehingga adanya aspek yang menjadi korban, dan kebetulan aspek itu bersinggungan sama apa yang dianggap penting JRX. Kira-kira begitulah saya mencoba berprasangka baik.

Tapi di satu sisi, lama-lama agak merepotkan juga terus-terusan membela JRX. Lama-lama, saya menyadari, meskipun bias saya terhadap segala tingkah JRX membuat saya belajar bahwa ketika menyikapi masalah untuk tidak melupakan esensi ketimbang silau dengan segala aksesori masalah di sekitarnya, di satu sisi JRX juga harus intropeksi. Memang dari semua huru-hara yang ditimbulkan JRX, saya merasa yakin kalau beberapa kasus merasa dia benar, tapi tentu ada beberapa masalah yang rasanya sulit buat membela dia. Ngajak berantem orang di DM dan nuduh figur publik diendorse Covid itu gimana cara belanya, Njir.

Baca Juga:

Adam Deni dan Krisis Negative Campaign yang Bikin JRX dan Tirta Akur

3 Hal yang Bisa Ditangisi Bu Mega selain Badan Kurus Presiden Jokowi

Apalagi kalau fansnya termasuk orang yang percaya Covid, gimana mau membela? Saya yakin, meski dirimu termasuk golongan percaya Covid sebenarnya masih bisa saja mencari celah untuk bisa dianggap sejalan dengan JRX. Toh, memang ada banyak penanganan yang pantas dikritik sesuai dengan esensi kritik yang disuarakan JRX. Cuma memang menghadapi tingkah absurd JRX ini yang agak susah nan pening. Mau membela, kok ya konyol juga.

JRX harus sadar bahwa cara dia berkomunikasi mulai tidak efektif. Terlalu banyak distraksi yang muncul sehingga efek dari tingkahnya banyak yang salah sasaran, dan ujungnya esensi keresahan dia yang sebenarnya justru tidak terangkat. Selain masalah bahasa kasar, sopan santun, dan kesan konyol sebagai penggila teori konspirasi yang sudah sering jadi bahan pengalihan dari isu yang sebenarnya, kondisi dia yang sekarang sudah berumahtangga dengan Nora pun semakin menambah potensi pengalihan. Bukannya fokus ke masalahnya, malah fokus memikirkan nasib istri sampean loh, Bli.

Kadang, ingin rasanya berlindung di balik argumen hanya menyukai karyanya, atau hanya suka musikalitasnya. Tapi di satu sisi, ungkapan JRX yang bilang kalau musisi juga manusia yang punya suara politik dan opini juga ada benarnya. Selain itu, sulit rasanya untuk membatasi diri menyukai SID hanya musikalitasnya saja, di mana pesona SID itu ya bukan musikalitas semata, melainkan juga pesan dalam lagunya. Namun JRX juga bilang menjadi fans SID, atau OutSIDers, tidak harus suka JRX, seperti dikutip dalam interview-nya di channel YouTube Soleh Solihun. Benar juga sih, masih ada Bobby Kool dan Eka Rock.

Tentunya, saya berharap banyak fans yang mencoba menjelaskan esensinya memang sesuai dengan keresahan sesungguhnya dari JRX. Akan lebih baik kalau JRX sendiri yang menjelaskan esensi atau alasan dari kenapa dia bisa berpikir begini dan begitu yang sering dianggap konyol oleh netizen. Kan nggak lucu kalau ternyata fans yang berusaha membela dan mencoba menjelaskan setiap tindakan JRX ternyata tidak sesuai dengan maksud sang idola sendiri. Kalau gitu, cuma kehaluan fansnya doang, dong? Jangan dong, ya.

Yah, harus sabar-sabar saja buat fansnya. Saya yakin, ke-rebel-an JRX di masa pandemi masih panjang perjalanannya. Pada akhirnya, saya masih percaya motivasi di balik tingkah anehnya JRX bukanlah sesuatu yang jahat, bahkan mulia. Semoga saya tidak halu.

BACA JUGA Kehadiran Polisi Virtual Itu Lebih Baik daripada DM Ajakan Berantem Bli JRX dan tulisan Muhammad Sabilurrosyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: JRXPojok Tubir TerminalSID
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Cantumkan Syarat Zodiak Tertentu dalam Info Lowongan Kerja: Serius atau Bercanda, sih?

19 Juni 2021
Saran Petugas Satpol PP Soal Tambal Ban Online Itu Sangat Masuk Akal terminal mojok.co

Kalaupun Tambal Ban Harus Online, Bisa-bisa Aja, kok!

11 Juli 2021
jasa cetak kartu vaksin mojok

Jasa Cetak Kartu Vaksin Adalah Penegasan Indonesia Payah Soal Digitalisasi

14 Agustus 2021
Indonesia pun Patut Bersyukur karena Punya Privilese Edukasi Hukum dari 'Sidang Kopi Sianida' terminal mojok.co

Indonesia pun Patut Bersyukur karena Punya Privilese Edukasi Hukum dari ‘Sidang Kopi Sianida’

17 Juli 2021
Fitur Close Friend Nggak Jamin Trusted Friend dan Cepu Konten yang Menyebalkan terminal mojok.co

Fitur Close Friend Nggak Jamin Trusted Friend dan Cepu Konten yang Menyebalkan

31 Juli 2021

AS Laksana Memberikan Contoh bahwa Mengarang Itu Gampang, Asal Ada Nama Besar

8 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.