Saya di sini ingin mengulik beberapa hal yang saya perhatikan dari konten-konten milik Sisca Kohl dan kenapa ia viral di market Indonesia. Saya percaya, apa yang membuat Sisca jadi viral berkali-kali itu adalah by design. Alias, dia sudah menyiapkannya dan penuh dengan AB testing beberapa kali.
Meskipun banyak menimbulkan kegemparan, saya akui personal branding Sisca Kohl ini memang mantep banget. Buat suhu-suhu marketing dan digital yang ada input, yuk kita diskusi bareng. Pasalnya, yang saya share di sini adalah yang saya tahu dan observe. Saya pun butuh banyak belajar.
Kalau dilihat di YouTube channel Sisca Kohl, di awal-awal dia bikin konten sebenarnya lebih banyak membahas soal make up. Konten YouTube-nya bahkan sempat ada yang viral hingga 1 juta views. Meski begitu, video soal make up-nya nggak begitu populer dibandingkan tentang video makanan. Lantas yang dia lakukan adalah seperti ini.
Yak, dari konten make up, ia banting setir ke konten makanan. Lantaran ia betul-betul belajar dari konten sebelumnya. Dia sengaja bikin konten yang memang banyak peminat. Maka, mulailah dia bikin konten makanan pedas. Beberapa videonya yang memang views-nya bagus, saya tandai kuning.
Hal yang saya perhatikan di sini dari Sisca Kohl, dia memang niat banget bikin konten supaya populer. Fyi, ini pernyataan yang netral, ya, Guys. Dia memang pinter AB testing konten karena targetnya memang pengin populer dari konten-konten video.
Lantas, apa, sih, yang bikin Sisca Kohl mudah dikenali?
KONTEN PAMER HARTA. Namun, yang pamer harta kan banyak, gimana, ya, biar lebih unik? Akhirnya dia menemukan elemen yang tidak bisa dicontek: SUARA.
Yak! Suaranya itu saya asumsikan memang by design dibikin seperti itu. Pasalnya… coba, deh, cek suara asli Sisca Kohl di vlog Korea ini. Menurut saya, sih, beda banget sama yang terdengar di TikTok.
Ini adalah suara Sisca yang asli di video yang panjang, alias nggak ada limit durasi. Sementara kalau di TikTok, dia kan memang harus ngomong cepet karena durasi yang terbatas.
https://twitter.com/dinikopi/status/1376884928768405513
Terus, dari mana dia menemukan suara unik ala Sisca Kohl? Nah, sebelum itu, mari kita kilas balik dulu TikTok-nya. Ini bener-bener terasa AB testing-nya Sisca.
Jadi, awalnya Sisca Kohl main TikTok memang bikin konten makan. Namun, dia nggak pakai banyak suara gitu. Selain itu, dia juga bikin konten fangirling. Fyi, Sisca Army BTS gitu. Namun, konten-kontennya tersebut belum ada yang menyentuh 1 juta views. Alias, kontennya masih dikonsumsi sama followers-nya dia aja, masih belum viral kayak sekarang.
Seperti di YouTube, awal dia main-main TikTok juga masih menggunakan suara asli. Belum dibikin unik.
https://twitter.com/dinikopi/status/1376889774217121794
Lalu, baru di awal tahun 2020, setelah konten videonya berkali-kali viral karena pamer harta, baru dia mengembangkan suara ala Sisca Kohl yang kita kenal sekarang. Ini video awal-awal dia pakai suara uniknya.
https://twitter.com/dinikopi/status/1376890801561554953
Selain suara dan nada pengucapan yang unik, perhatikan juga susunan skrip kalimat per videonya yang hampir mirip. Ibarat kerangka tulisan, Sisca Kohl menemukan formula yang tepat agar tiap skrip dalam videonya bisa menimbulkan banyak komentar. Kerangka skrip TikTok ala Sisca Kohl kira-kira begini.
Pertama, menyebutkan judul atau tema kegiatan (biasanya dia akan ngomong barengan sama adiknya).
Kedua, video menikmati makanan dengan deskripsi kegiatan.
Ketiga, langkah pembuatan.
Keempat, menyebutkan detail langkah pembuatan.
Kelima, menjelaskan alasan dia memasak atau memakan makanan itu. Biasanya dengan alasan simpel tapi cukup menohok kaum misquen.
Keenam, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah hal yang biasa buat dia. Lagi-lagi menohok rakyat jelata seperti saya.
Ketujuh, mengatakan, “selamat makan” atau “selamat mencoba”~
Ya, kira-kira begitu sederhananya. Jadi, bayangkan kombinasi itu semua.
Konten pamer harta + makanan atau alat masak yang unik dan bikin orang penasaran + suara yang unik + nada bicara yang konsisten + skrip yang powerful = The Legendary Sisca Kohl.
Tinggal kita tunggu saja ada brand Indonesia yang secara resmi bekerja sama bareng Sisca Kohl aja, nih. Eh, bentar. Tapi, emangnya Sisca butuh uang endorsan? Kalau saya jadi Sisca, kayaknya juga nggak butuh uang endorse, malah enak bisa bebas bikin konten sesuka hati.
Jadi, kunci untuk mengendorse Sisca Kohl, mungkin dia mau kalau efek kerja samanya mendatangkan: kepopuleran yang lebih besar dan kesempatan bertemu BTS. Selain itu, kayaknya, sih, bye~
BACA JUGA Siapa Bilang Harta Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan dan Kreativitas, Sisca Kohl Buktinya dan Follow akun Twitter Wahidini Nur Aflah