Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sudah Saatnya Warga Jogja Menggunakan Fitur Klakson Saat Berkendara, Sebab Jalanan Jogja Sudah Mulai Berbahaya

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
5 Februari 2025
A A
Sudah Saatnya Warga Jogja Menggunakan Fitur Klakson Saat Berkendara, Sebab Jalanan Jogja Sudah Mulai Berbahaya jogja istimewa purwokerto

Sudah Saatnya Warga Jogja Menggunakan Fitur Klakson Saat Berkendara, Sebab Jalanan Jogja Sudah Mulai Berbahaya (Jauzax via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa orang dari luar Jogja, utamanya yang berasal dari daerah metropolitan, seperti Jakarta sering mengatakan bahwa mereka terkena culture shock saat menginjakkan kaki di Kota Gudeg ini. Dari sekian banyak culture shock yang sering terlontar, terdapat satu culture shock yang selalu saya ingat, yaitu “Jogja sepi dari klakson kendaraan”.

Hmm, sebagai warga Jogja, sih saya sejatinya agak meragukan. Ya, karena nggak bisa dipukul rata kalau semua daerah di Jogja itu sepi dari bunyi klakson. Coba saja ke Perempatan Pingit, Perempatan Gondomanan, atau Jalan Laksda Adisucipto, saya yakin klakson di sana sudah seperti orkestra.

Nah, tapi saya nggak kemudian menyalahkan argumen tersebut, lho, ya. Pasalnya, masih ada pengendara yang tidak pernah membunyikan klakson kendaraannya juga, kok, salah satunya teman saya.

Nyaris ditabrak, tapi nrimo ing pandum saja?

Ketika saya dibonceng oleh teman saya di sekitar Jalan Suroto Kotabaru, tiba-tiba ada kendaraan yang langsung berbelok tanpa menyalakan lampu sein ataupun menengok spion. Hal ini menyebabkan teman saya menarik rem mendadak, ya untungnya, sih kami aman-aman saja.

Saya selaku yang dibonceng langsung menepuk pundak teman saya tadi sambil berkata,”kenapa nggak membunyikan klakson, sih?” Namun, dia malah tertawa dan jujur bahwa Ia tidak pernah menggunakan fitur klakson di kendaraannya. Iya, saya ulangi lagi, ya, dia tidak pernah menggunakan klakson!

Keanehan ini kemudian menggelitik keinginan saya untuk mengulik alasannya. Saya awalnya curiga kalau alasannya karena dia warga Jogja, jadi konsep hidupnya nrimo ing pandum saja, apa benar?

Jawaban yang dilontarkan oleh teman saya saat ditanya perihal mengapa tidak pernah menggunakan klakson adalah takut pengendara lain kaget.

Hal ini didapat dari pengalaman berkendaranya yang sering diklakson pengendara lain. Karena terlalu sering diklakson, teman saya ini jadi lebih sering kaget saat di jalan, makanya Ia memilih untuk nggak menggunakan klaksonnya biar orang lain nggak merasakan hal serupa. Hmm, alasan yang baik, sih, tapi bukannya klakson dirancang memang sebagai sinyal peringatan, ya?

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Jalanan Jogja semakin semrawut, fitur klakson itu perlu

Meski jawaban dari teman saya tadi justru membuat saya jadi kebingungan sendiri, saya tetap hargai, kok. Namun, menurut saya, warga Jogja harus mulai belajar menggunakan fitur klakson di kendaraannya. Iya, saya tahu, kok kalau orang Jogja itu lemah lembut dan nrimo, tapi dengan situasi jalanan Jogja yang semakin semrawut setiap tahun, klakson itu penting digunakan!

Selain itu, agaknya juga ada miskonsepsi dalam penggunaan klakson di kalangan masyarakat Jogja. Saya banyak mendengar desas-desus bahwa klakson bagi masyarakat Jogja hanya digunakan untuk menyapa sesama pengendara, duh! Meski nggak menampik saya juga pernah melakukan hal tersebut, tapi tolong bangetlah itu ‘kan prioritas penggunaan klakson kesekian!

Oke, sebagai pengguna klakson aktif, saya beritahu beberapa kejadian yang membuat saya selalu membunyikan klakson saat berkendara. Setidaknya saya kerap membunyikan klakson pada tiga keadaan penting, seperti saat melintas di jalan gelap, saat ada kendaraan yang muncul dari gang dan saat ada kendaraan yang tidak tahu aturan.

Ya, itulah kira-kira mengapa kita, sebagai warga Jogja, sebaiknya mulai menggunakan fitur klakson bagi keselamatan berkendara. Pasalnya, jalanan Jogja kini sudah semakin semrawut, banyak pengendara yang tidak tahu aturan dan kebut-kebutan di jalan. Jangan sampai, deh kita celaka cuma karena nggak enakan membunyikan klakson saat di jalan!

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jalanan Jogja Hening dari Klakson, Tapi Warganya Dongkol sama Suara Tat-Tet-Tot Patwal Para Pejabat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2025 oleh

Tags: jalanan JogjaJogjaklakson
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Olive Fried Chicken Boleh Didapuk sebagai Makanan Khas Jogja, tapi Tolong Jangan Dijadikan Oleh-oleh Jogja

Olive Fried Chicken Boleh Didapuk sebagai Makanan Khas Jogja, tapi Tolong Jangan Dijadikan Oleh-oleh

30 September 2023
5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota

5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota

21 Oktober 2025
Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama Mojok.co

Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama

23 Maret 2025
5 Pertanyaan yang Membuat Orang Jogja Kesal Mojok.co

5 Pertanyaan yang Membuat Orang Jogja Kesal

1 November 2024
KKN di Kota Jogja Ternyata Nggak Mudah, Nggak Semua Mahasiswa Mampu. Mending Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Sana  Mojok.co

KKN di Kota Jogja Nggak Mudah, Nggak Semua Mahasiswa Mampu. Mending Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Sana 

23 Mei 2024
Dosa Penjual Gudeg Emperan di Jogja yang Menjebak Pembeli (Shutterstock)

Dosa Penjual Gudeg Emperan di Jogja yang Menjebak Pembeli

25 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.