Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sebagai Orang Banyuwangi, Saya Merasa Sudah Saatnya Julukan “Banyuwangi Kota Santet” Dihilangkan

Rino Andreanto oleh Rino Andreanto
15 Oktober 2023
A A
Sebagai Orang Banyuwangi, Saya Merasa Sudah Saatnya Julukan Banyuwangi Kota Santet Dihilangkan

Sebagai Orang Banyuwangi, Saya Merasa Sudah Saatnya Julukan "Banyuwangi Kota Santet" Dihilangkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejujurnya sampai hari ini saya masih nggak habis pikir, kenapa masih ada orang yang berpikiran kalau Banyuwangi masih lekat dengan ilmu hitamnya. Ada yang bilang Banyuwangi Kota Santet lah, orang Banyuwangi sakit semua lah, padahal kenyataannya ya nggak gitu juga, kok.

Julukan Banyuwangi sebagai Kota Santet nampaknya harus segera direvisi. Tapi mau gimana lagi, mengubah citra Banyuwangi yang lekat dengan ilmu hitamnya bukan hal mudah. Percayalah, Gaes, Banyuwangi yang sekarang nggak semenyeramkan itu, kok. Mungkin kalian terbiasa mendengar peristiwa dukun santet, ninja, atau angkernya Alas Purwo, nyatanya ya nggak seseram itu juga.

Masyarakatnya religius

Mungkin pikiran negatif kalian soal Banyuwangi akan berubah kalau datang ke sini langsung. Sebagai orang Bumi Blambangan, saya berani memastikan kalau Banyuwangi sudah nggak layak dijuluki Kota Santet.

Sekarang di kampung halaman saya ini, entah sudah berapa ratus pondok pesantren didirikan. Masyarakatnya pun sudah lebih terbuka terhadap kegiatan-kegiatan berbau keagamaan. Bahkan dalam satu hari aja kalian bisa menemukan acara salawatan di dua hingga tiga tempat sekaligus di Bumi Blambangan. Coba pikir, Kota Santet mana yang warganya religius?

Nggak hanya golongan mayoritas, golongan minoritas pun seolah nggak mau kalah. Contohnya seperti para umat Konghucu di Kecamatan Rogojampi. Mereka selalu mengadakan acara setiap setahun sekali untuk merayakan hari berdirinya Kelenteng Tik Liong Tian yang didirikan oleh Lin Jin Feng pada tahun 1915. Tak hanya dihadiri oleh masyarakat sekitar, acara ini juga dihadiri oleh beberapa umat Konghucu yang berasal dari Bali dan Lombok.

Contoh lainnya lagi ada di Desa Sumbersewu. Di desa ini, umat Islam dan Hindu hidup berdampingan. Hal itulah yang membuat warga desa Sumbersewu juga ikut menghormati Hari Raya Nyepi meskipun nggak beragama Hindu.

Bahkan untuk acara adat saja sekarang sudah diselingi oleh ritual keagamaan. Contohnya Petik Laut di Kecamatan Muncar. Acara ini dulunya diadakan untuk mensyukuri hasil laut dengan cara menenggelamkan sesajen yang berupa kepala hewan dengan diiringi tarian tradisional. Namun sekarang, acara Petik Laut selalu diawali dengan membaca doa dan salawat bersama.

Masih banyak daerah lain yang terkenal dengan ilmu hitamnya dan lebih angker

Sampai detik ini saya masih mikir, kenapa cuma Banyuwangi yang dijuluki Kota Santet? Padahal kalau kita cermati, banyak lho daerah lainnya yang juga terkenal dengan ilmu hitamnya, Banten misalnya.

Baca Juga:

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Pesanggaran, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Banyuwangi

Kalau di Pulau Kalimantan mungkin yang tersohor adalah Kota Gaib Saranjana. Konon di sana ada kota gaib yang perkembangannya lebih pesat dari Jakarta. Bahkan masyarakat daerah Kota Baru, Kalimantan Selatan juga mengakui akan keberadaan Kota Saranjana ini. Asal kalian tahu, kota gaib ini sampai ada juru kuncinya, lho. Tapi setau saya nggak pernah tuh saya denger Kalimantan Selatan digembar-gemborkan kayak Banyuwangi. Padahal kurang gaib apa coba?

Dan yang paling segar dari ingatan kita mungkin adalah Kota Depok. Yang mana kota ini sering kali memviralkan kejadian-kejadian di luar nalar. Peristiwa babi ngepet yang terjadi beberapa tahun lalu misalnya. Atau mungkin kalau kalian masih ingat, dulu pernah ada video kuntilanak di atas lemari. Ya, video itu dari Depok. Kurang angker apa coba?

Banyuwangi selalu dikaitkan dengan kesaktian dan dukun santet yang sudah punah

Jujur saja, selama 20 tahun saya hidup di Banyuwangi, nggak pernah sekalipun saya ketemu dukun santet, atau minimal tahu lokasi rumahnya. Nggak pernah sama sekali. Bahkan saya bingung sekaligus bosan ketika ditanya orang-orang Jogja soal siapakah orang tersakti di Bumi Blambangan saat ini. Pertanyaan itu kadang saya jawab dengan gelengan kepala. Kadang kalau jengkel, saya jawab, “Lho, yang di depanmu ini kamu anggap siapa memangnya?”

Asal kalian tahu, ya, justru yang sering semedi di Alas Purwo adalah orang luar kota. Kalau orang Banyuwangi sendiri ke Alas Puwo mah untuk liburan atau cari ikan di lautnya, bukan bersemedi.

Keberadaan dukun pun seakan tanpa jejak di sini. Bagaimana tidak, dulu mungkin orang Banyuwangi lebih suka meminta doa ke dukun, sekarang mereka lebih percaya ke kiai. Jangankan ilmu santet, pelet pun di sini seolah sudah musnah. Mungkin saja karena remaja di Bumi Blambangan lebih percaya memakai skincare ketimbang meminta bantuan dukun pelet untuk menarik perhatian lawan jenis.

Jujur aja, saya merasa risih ketika ada orang yang membahas Banyuwangi tapi dari sudut pandang ilmu hitamnya saja. Apalagi kalau orangnya baru kenal. Hadeh. Padahal masih banyak hal-hal yang lebih bermutu untuk dijadikan bahan obrolan, kok. Pokoknya julukan Banyuwangi Kota Santet sekarang sudah saatnya hilang, deh, karena Bumi Blambangan isinya ya nggak cuma santet.

Penulis: Rino Andreanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menebak Alasan Mitos Santet Tumbuh Subur di Banyuwangi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2023 oleh

Tags: BanyuwangiDukunilmu hitamsantet
Rino Andreanto

Rino Andreanto

Alumni pondok pesantren yang lahir di Banyuwangi. Hobi membaca, menulis, dan hal-hal berbau komedi.

ArtikelTerkait

Percuma Jalur Gumitir Diperbaiki Jika Masalah Utamanya Diabaikan

Percuma Jalur Gumitir Diperbaiki Jika Masalah Utamanya Diabaikan

5 September 2025
Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi

Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi

27 Maret 2023
Kalau Ajian Jaran Goyang Beneran Ampuh, Nggak Ada Jomblo di Banyuwangi

Kalau Ajian Jaran Goyang Beneran Ampuh, Nggak Ada Jomblo di Banyuwangi

27 Juni 2023
Wisata Jember Nestapa di Puncak Rembangan Arjasa (Unsplash)

Nestapa Wisata Jember: Puncak Rembangan di Kecamatan Arjasa Butuh Perhatian dan Pengelolaan Maksimal

31 Juli 2023
3 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Indah, namun Memiliki Sejarah Kelam

3 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Indah, namun Memiliki Sejarah Kelam

21 Oktober 2023
Keistimewaan Bandara Banyuwangi, Bandara di Tengah Sawah yang Meraih Penghargaan Internasional

Keistimewaan Bandara Banyuwangi, Bandara di Tengah Sawah yang Meraih Penghargaan Internasional

7 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.