Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya

Femas Anggit Wahyu Nugroho oleh Femas Anggit Wahyu Nugroho
28 Desember 2023
A A
Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya Mojok.co

Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Study tour atau karyawisata menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh siswa sekolah. Study tour memberi kesempatan siswa menambah wawasan dengan mengujungi tempat-tempat di luar sekolah. Kegiatan ini dinilai seru karena mirip piknik bersama teman satu angkatan. Itu mengapa kegiatan karyawisata begitu ditunggu-tunggu. 

Study tour dianggap banyak membawa dampak positif. Belajar di luar ruang kelas bisa menjadi refreshing di tengah kegiatan belajar  mengajar. Selain itu, kegiatan ini bisa menyadarkan para siswa bahwa belajar tidak melulu di ruang kelas. 

Sayangnya, saya amati study tour sekarang ini semakin melenceng dari tujuannya. Sekolah-sekolah yang menggelar karyawisata hanya sekadar tradisi, tidak benar-benar memikirkan nilai-nilai yang bakal didapat dari kegiatan itu. 

Padahal study tour tidak gratis. Tiap siswa yang ingin mengikutinya harus membayar sejumlah uang tertentu. Bahkan, biaya karyawisata biasanya dijadikan seperti tabungan yang dicicil selama satu tahun ajaran. Intinya biaya study tour tidaklah mudah, sangat disayangkan kalau tidak digarap dengan tidak serius. 

Lebih fokus jalan-jalan daripada pembelajaran yang didapat

Saya cermati, study tour sekarang ini hanyalah kedok dari jalan-jalan bersama teman-teman angkatan saja. Saya tidak melihat ada pembelajaran atau ilmu baru yang didapatkan setelah kegiatan itu. Setelah kegiatan, anak-anak sekolah hanya menceritakan keseruan ketika berwisata dan oleh-oleh yang didapat. Sangat jarang yang membahas soal pengetahuan baru yang didapat selama perjalanan. Kalaupun ada, porsinya sangat sedikit. 

Berganti-ganti tujuan tempat karyawisata juga menjadi bukti bahwa kegiatan ini cuma fokus pada jalan-jalan saja. Dalihnya, siswa akan bosan kalau tempat kunjungannya sama. Menurut saya itu alasan klise. Kalau memang fokus pada studinya, seharusnya tujuan yang sama tidak menjadi masalah. Toh,  hasil pengamatan dari peserta didik pasti berbeda karena situasi sosial dan budaya di tempat karyawisata mengalami perubahan.

Hal lain yang menandakan bahwa study tour ini cuma fokus pada turnya saja adalah tidak ada follow up setelah kegiatan. Tidak ada tindakan lanjut untuk membuat karya tulis atau hal lain yang serius. Paling mentok cuma disuruh bikin laporan yang bisa menyalin dari Google dan Chat GPT. 

Study tour yang terjadi hari-hari ini saya lihat jauh dari kesan studi. Lebih banyak yang menekankan pada jalan-jalan dan senang-senangnya. Tidak salah sih, tapi komposisi kegiatannya perlu diperhatikan. Begitu juga refleksi setelah kegiatan yang berlangsung 

Baca Juga:

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

4 Sisi Gelap Kebumen yang Jarang Diceritakan hingga Wisatawan Pikir Dua Kali untuk Kembali

Study tour memberatkan dari sisi ekonomi 

Sudah saya singgung sebelumnya, study tour menelan biaya yang tidak sedikit. Biasanya memang ada bantuan dari sekolah atau sponsor, tapi jumlahnya tidak banyak dibanding total kebutuhan. Oleh karena itu, setiap peserta harus iuran untuk menutup kekurangannya. 

Beberapa sekolah tidak mewajibkan siswanya mengikuti kegiatan ini. Namun, tidak sedikit pula yang mewajibkannya. Entah atas dasarnya apa. Biasanya mereka sudah mencicil biaya yang dibutuhkan dalam bentuk tabungan. Sekalipun sudah menabung, tetap setiap orang tua memiliki kondisi ekonomi yang berbeda. Tidak sedikit yang merasa keberatan selama proses menabung. 

Apabila study tour tidak diwajibkan, tetap perlu dipikirkan kondisi psikologis siswa yang tidak mengikuti karyawisata. Orang tua tetap berupaya mendaftarkan anaknya walau secara ekonomi sebenarnya keberatan. Mau bagaimana lagi, daripada anaknya merasa tersingkir. 

Intinya dilihat dari sisi ekonomi, kegiatan yang satu ini memerlukan biaya yang besar dan mungkin saja memberatkan sebagian orang. Sangat disayangkan kalau biaya yang sudah diupayakan dengan susah payah itu hanya untuk kegiatan yang nirmakna.

Lebih baik ditinjau ulang

Alasan-alasan di atas setidaknya bisa menjelaskan kenapa study tour lebih baik ditinjau ulang. Apalagi di tengah teknologi dan banjir informasi seperti sekarang ini. Apakah karyawisata ke daerah-daerah yang jauh tetap diperlukan, sementara segala informasi kini dapat dengan mudah didapatkan. 

Satu-satunya dampak positif dari karyawisata hanyalah membangun hubungan dan kenangan bersama teman-teman seangkatan. Pergi bersama teman-teman tanpa orang tua bisa melatih kemampuan sosial para siswa. Namun, kalau dipikir-pikir, kemampuan semacam ini juga bisa diperoleh dengan bentuk kegiatan lain yang lebih ramah di kantong.

Melihat kondisi-kondisi di atas, saya merasa study tour anak sekolah lebih banyak sisi tidak bermanfaat. Apalagi study tour-nya hanya sekadar tradisi, tidak serius memikirkan nilai-nilai atau pembelajaran di baliknya. Kalau sudah begitu, apa tidak lebih baik dihapuskan saja? Minimal ditinjau ulang apakah study tour masih relevan sekarang. 

Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Mari Kita Mengenang Masa-masa Study Tour saat Sekolah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2023 oleh

Tags: anak sekolahkaryawisatapiknikstudistudy tourwisata
Femas Anggit Wahyu Nugroho

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Hamba Allah yang ditetapkan tinggal di bumi sejak 2003 dan suka nasi goreng.

ArtikelTerkait

Stereotip Orang-Orang Luar Lombok tentang Masyarakat Asli Lombok

Stereotip Orang-Orang tentang Masyarakat Asli Lombok

4 April 2020
3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk

3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk

26 Agustus 2022
3 Tempat di Bandung yang Jarang Didatangi Orang Bandung Asli terminal mojok.co

3 Tempat di Bandung yang Jarang Didatangi Orang Bandung Asli

26 Desember 2021
Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya Mojok.co

Demi Kesehatan Mental Guru, Sebaiknya Study Tour Nggak Usah Diadain Aja

5 Februari 2025
4 Keunikan Solo di Mata Orang Tegal, selain Pernah Dipimpin Gibran  Mojok.co

Keunikan Solo di Mata Orang Tegal selain Pernah Dipimpin Gibran 

17 Februari 2024
Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir Mojok.co

Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir

6 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.