Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Stigma Mahasiswa UGM Tukang Demo itu Bikin Mahasiswa Baru Nggak Nyaman, Bahkan Dapat Cap “Antek Pendemo”

Iqbal Tafqy Aunika oleh Iqbal Tafqy Aunika
8 Juli 2024
A A
Mahasiswa UGM Tukang Demo Jadi Stigma Pahit Buat Maba (Unsplash)

Mahasiswa UGM Tukang Demo Jadi Stigma Pahit Buat Maba (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi sebagian orang, stigma tentang mahasiswa yang berkuliah di Jogja, khususnya mahasiswa UGM, adalah hobi demo dan protes. Stigma itu masih melekat dan sulit memisahkannya dari sejarah. 

Memori kolektif berdasarkan kesaksian sendiri yang kemudian diceritakan dari mulut ke mulut hingga diberi tambahan “bumbu” metafora acap menimbulkan perdebatan. Bagi saya, mahasiswa 2010-an, stigma semacam ini membuat saya nggak nyaman. 

Walaupun belum pernah merasakan demo hingga turun ke jalan, saya bisa merasakan perjuangan kakak tingkat. Hingga saat ini, stigma hobi berdemo mahasiswa UGM masih ada, termasuk melekat kepada mahasiswa baru.

Mendapat cap hobi demo padahal nggak ngerti apa-apa

Bulan lalu saya kebagian giliran untuk mengurus perpanjangan STNK dan pajak tahunan motor saya. Saya mengurusnya di Samsat Corner Galeria Mall. 

Sialnya, saat datang, pelayanan sedang tutup karena masuk waktu istirahat siang dan saya terpaksa menunggu hingga pukul 1 siang. Saat sedang menunggu layanan dibuka, saya terlibat obrolan dengan seorang bapak paruh baya. 

Tiba-tiba, di tengah obrolan itu, si bapak ini bertanya di mana saya berkuliah. Dengan santai saya menjawab “Saya mahasiswa UGM, Pak.” Si bapak itu bertanya kembali kepada  “Ooh, yang sering demo itu ya?” Sontak saya terkejut.  

Sambil berlagak “agak ngerti” atau “sok-sokan ngerti’ saya menjawab, “Nggih, Pak.” 

Saya tersenyum getir dalam hati. Sudah begitu, saya juga mempertanyakan, “Kok bisa bisanya nge-judge sering demo.” 

Baca Juga:

Ambil S2 UGM setelah Lulus S1 dari Tempat yang Sama, Alasan Saya Tidak Bosan Kuliah di Gadjah Mada

S2 UGM Diperebutkan Lulusan S1 dari Kampus Mana Aja kecuali dari UGM Sendiri

Namun, saya bisa memaklumi pertanyaan si bapak yang terkesan menghakimi. Mungkin, si bapak ini pernah melihat mahasiswa UGM ikut di banyak aksi demo.

Ingatan kolektif tentang mahasiswa UGM dan cerita dari mulut ke mulut

Ingatan kolektif tentang aksi mahasiswa di Jogja dalam gelombang aksi protes dan demo pada 1998 masih melekat di benak masyarakat, khususnya yang telah sepuh. Anggapan bahwa banyak aksi protes dikaitkan dengan mahasiswa UGM sebagai motor penggerak juga masih melekat dan diceritakan dari mulut ke mulut. 

Celakanya, cerita dari mulut ke mulut ini, beberapa saja, kerap dilebih-lebihkan dan terkesan menyudutkan mahasiswa. Padahal, ada segelintir mahasiswa yang bahkan “tidak tahu apa-apa”. Mereka adalah mahasiswa baru yang berkuliah di atas tahun 2010 seperti saya.

Dampaknya bagi mahasiswa baru

Dampak dari stigma ini masih terasa. Beberapa teman sesama mahasiswa UGM pun mengamini dan merasakan apa yang saya alami. Salah seorang teman yang aktif berorganisasi ada yang mendapat cap “antek-antek pendemo” yang berkonotasi negatif. 

Padahal, yang bersangkutan saja lebih sering jadi tukang design untuk medsos. Bahkan, demo dan protes ini kerap disalahkan sebagai penyebab dari keterlambatan lulus beberapa mahasiswa semester akhir. Padahal penyebab keterlambatan lulus itu bisa jadi tidak ada sangkut pautnya dengan aksi demo dan protes. 

Sebagai seorang mahasiswa UGM tahun tengah, saya dapat memaklumi terkait ingatan kolektif ini. Anarkisme hingga kekerasan yang terjadi masih menghantui sebagian besar masyarakat, khususnya Jogja. Namun, perlu diingat jika stigma ini terus dipelihara, yang ada justru akan bermuara kepada kebencian. 

Padahal, tidak seluruh mahasiswa (baca: Mahasiswa UGM khususnya) itu punya “hobi” berdemo dan protes. Ini hanya pendapat saya pribadi. Sesuai dengan apa yang terjadi dan apa yang saya rasakan pribadi.

Penulis: Iqbal Tafqy Aunika

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Jadi Mahasiswa UGM Itu Nggak Enak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: mahasiswa UGMmahasiswa UGM tukang demostigma mahasiswa UGMUGMuniversitas gadjah mada
Iqbal Tafqy Aunika

Iqbal Tafqy Aunika

Saya adalah seorang mahasiswa yang hobi jalan-jalan di sela-sela waktu kuliah.

ArtikelTerkait

Maba UGM Senengnya Cuma Sebulan Pertama, Abis Itu Biasa Aja

Maba UGM: Senengnya Cuma Sebulan Pertama, Abis Itu Biasa Aja

7 Agustus 2023
Kultur Suporter Porsenigama: Kala UGM Memperlihatkan Wajah Lainnya

Kultur Suporter Porsenigama: Kala UGM Memperlihatkan Wajah Lainnya

9 April 2020
Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja selama 11 Tahun Terakhir: 11 Masalah yang Tak Kunjung Selesai dan Mungkin Tak Akan Pernah Selesai kos di jogja

Panduan Mencari Kos di Jogja untuk Mahasiswa UGM dan UNY: Daerah yang Harus Dituju, Budget, serta “Identitas” yang Harus Diperhatikan

14 Juli 2024
Di Sleman, Mahasiswa Bisa Hidup dengan Uang 30 Ribu (Unsplash)

Cara Mahasiswa Bertahan Hidup di Sleman dengan Uang 30 Ribu

23 Juni 2024
Colt Kampus (Kol Kampus), Legenda Penyelamat Mahasiswa UGM Jogja yang Hendak Berangkat Kuliah

Colt Kampus (Kol Kampus), Legenda Penyelamat Mahasiswa UGM Jogja yang Hendak Berangkat Kuliah

8 April 2024
5 Rekomendasi Tempat Makan Murah Sekitar UGM dan UNY Jokowi

5 Rekomendasi Tempat Makan Murah Sekitar UGM dan UNY

30 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.