• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Stereotip Menyebalkan terhadap Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional

Agiel Rabbanie oleh Agiel Rabbanie
23 Desember 2020
A A
Stereotip Menyebalkan terhadap Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa jurusan hubungan internasional, saya sangat menikmati studi tentang kenegaraan dan bagaimana mereka berinteraksi. Selain mempelajari situasi politik antarnegara, jurusan ini juga mempelajari filsafat, hukum, dan ekonomi. Di dalam jurusan hubungan internasional, kita akan mempelajari aktor-aktor selain negara atau pemerintah seperti organisasi, perusahaan, sampai individu yang mampu mempengaruhi hubungan antarnegara.

Lantaran memang tertarik dengan jurusan hubungan internasional sejak SMA, saya pun mengikuti tes masuk kuliah melalui dua jalur, yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Karena nilai rapor SMA yang pas-pasan, saya gagal pada jalur SNMPTN dan mengikuti jalur tes lainnya, hingga akhirnya saya berhasil masuk jurusan hubungan internasional. Rasanya senang sekali, selain karena lolos di jurusan yang memang sudah saya incar, saya mencatatkan diri sebagai satu-satunya anggota keluarga yang kuliah di PTN.

Setelah menjalani perkuliahan selama 3 semester sebagai mahasiwa jurusan hubungan internasional, saya telah bertemu dengan berbagai macam teman satu jurusan dengan karakteristik berbeda-beda. Menurut saya, mahasiswa HI itu rata-rata asyik untuk diajak ngobrol dan berdiskusi. Mulai dari mendiskusikan hal berat seperti isu global, membicarakan politik yang ada di kampus, sampai bahasan ringan seperti hobi dan keseharian juga kami obrolkan.

Namun sebagai mahasiswa pada umumnya, menjadi hal wajar saat ditanya orang lain, “Kamu kuliah jurusan apa?” Pertanyaan tersebut kerap kali ditanyakan, entah oleh tetangga, keluarga besar, atau teman yang sudah lama nggak ketemu.

Ketika menjawab bahwa saya adalah mahasiswa jurusan hubungan internasional, pernyataan mereka selanjutnya hampir selalu sama. Hal ini mungkin terjadi karena adanya stereotip jurusan HI yang telah beredar luas di masyarakat. Mentang-mentang ada kata “internasional” pada jurusan HI, banyak orang langsung berekspektasi terlalu tinggi mengenai mahasiswanya. Berikut adalah 3 stereotip menyebalkan yang diberikan orang-orang pada mahasiswa jurusan HI.

#1 Jago berbahasa Inggris

Stereotip yang pertama adalah anggapan bahwa mahasiswa HI jago dalam berbahasa Inggris. Menurut saya, anggapan tersebut ada salah dan benarnya. Jurusan hubungan internasional memang banyak diketahui orang-orang sebagai jurusan yang sering membahas persoalan hubungan antarnegara, maka untuk menyatukan hubungan tersebut pasti membutuhkan yang namanya komunikasi. Dalam komunikasi antarnegara, sudah dipastikan menggunakan bahasa internasional yang telah diatur dan diresmikan melalui PBB.

Faktanya, berdasarkan pengalaman saya terutama ketika menjadi maba di jurusan ini, banyak mahasiswa yang memang bisa berbahasa Inggris. Namun perlu diingat, mereka itu hanya sekadar bisa, bukan jago. Bisanya pun dalam bagian-bagian tertentu. Ada yang bisa membaca dan memahami teks dengan lancar, ada juga yang masih mengandalkan bantuan Google translate. Apalagi masalah berbicara dalam bahasa Inggris, dapat dipastikan lebih dari 50% mahasiswa HI imasih nggak lancar ngomongnya. Heuheuheu.

Satu hal yang perlu diluruskan adalah mahasiswa HI tetap menggunakan bahasa Indonesia saat sedang kuliah kok, walaupun kadang ada beberapa dosen yang mewajibkan penggunaan bahasa Inggris. Nggak lancar berbahasa itu adalah hal yang wajar dalam proses pembelajaran.

#2 Sering ke luar negeri

Untuk stereotip kedua ini mungkin lebih jarang dilontarkan orang ketika berhadapan dengan mahasiswa HI. Walaupun jarang, masih ada orang-orang yang berpikiran bahwa mahasiswa HI itu bakalan sering bepergian ke luar negeri. Entah dari mana pikiran itu bisa muncul, namun pernyataan itu membuat saya sebagai mahasiswa HI cukup terheran-heran.

Mahasiswa HI memang mempelajari dan membahas tentang negara, tetapi bukan berarti kami sering bepergian ke luar negeri, Hyung~ Gimana caranya bisa ke luar negeri dengan keadaan dikejar deadline tugas paper yang menumpuk? Menyusunnya saja dengan membaca jurnal yang halamannya nggak sedikit dan kadang berbahasa Inggris. Selain karena tugas, nggak semua mahasiswa jurusan hubungan internasional dalam keadaan ekonomi yang berkecukupan untuk bepergian ke luar negeri.

#3 Setelah lulus kerja di Kedutaan Besar

Sebagai jurusan dengan embel-embel internasional, banyak orang yang beranggapan bahwa mahasiswa HI pasti akan bekerja di Kedutaan Besar saat sudah lulus nantinya. Entah itu sebagai diplomat atau jabatan lainnya.

Faktanya, menjadi diplomat memang menjadi cita-cita hampir seluruh mahasiswa HI, apalagi saat pertama kali memasuki perkuliahan. Seiring berjalannya waktu, banyak mahasiswa yang mengurungkan niatnya menjadi diplomat lantaran menyadari sulitnya persaingan. Selain bersaing dengan mahasiswa sesama jurusan, kami juga harus bersaing dengan kampus lain, bahkan jurusan lain seperti jurusan ilmu hukum.

Makanya lulusan jurusan HI ini nggak selalu menjadi diplomat, mereka juga bisa jadi penulis, negosiator, pegawai di perusahaan asing, bahkan bisa menjadi wirausahawan dan terjun ke dunia bisnis, loh~

Itulah beberapa stereotip yang melekat pada mahasiswa jurusan hubungan internasional. Jurusan ini sangat membantu saya dalam menilai dan menyelesaikan suatu permasalahan dengan melihat berbagai perspektif. Ayo masuk jurusan HI, siapa tahu nanti Indonesia bisa menjalin kerjasama dengan Korea Utara. Awokwokwok.

BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Saya Ngiri dengan Jepang dan tulisan Agiel Rabbanie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Desember 2020 oleh

Tags: mahasiswa HIstereotip jurusan kuliah

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Agiel Rabbanie

Agiel Rabbanie

Mahasiswa HI yang ngira HI belajar budaya, ternyata politik.

ArtikelTerkait

Alasan Masuk Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Mulai Dari Salah Jurusan Sampai Anggapan Jurusan Mulia Terminal Mojok

Alasan Masuk Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Mulai dari Salah Jurusan Sampai Anggapan Jurusan Mulia

7 Januari 2021
Tetek Bengek Kuliah di Jurusan Advertising, Dari Prospek Kerja yang Luas sampai Pusing Ngerjain Tugas Terminal Mojok

Tetek Bengek Kuliah di Jurusan Advertising, dari Prospek Kerja yang Luas sampai Pusing Ngerjain Tugas

5 Januari 2021
Betapa Sialnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sejarah fakultas sejarah mata pelajaran sejarah nadiem makarim terminal mojok.co

Betapa Sialnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sejarah

26 September 2020
Kuliah Susah, Bayarnya Mahal, Pas Lulus Jadi Tukang Pijat

Kuliah Susah, Bayarnya Mahal, Pas Lulus Jadi Tukang Pijat

23 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
laron rempeyek serundeng mojok

Rempeyek Laron, Alternatif Pemasukan di Musim Hujan

gerjuk nangka seblak makanan aneh mojok

Gerjuk, Makanan yang Jauh Lebih Aneh daripada Seblak

Kerugian yang Bakal Diderita Mahasiswa kalau Program KKN Ditiadakan terminal mojok.co presma ketua BEM UGM organisasi mahasiswa

Percayalah, KKN Dekat Rumah Itu Nggak Enak



Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor
Nusantara

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

oleh Aulia Syahfitri
30 Maret 2023

Tinggal di Dramaga ternyata penuh drama.

Baca selengkapnya
Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

31 Maret 2023
Madura Tidak Butuh Jalan Tol

Madura Tidak Butuh Jalan Tol

30 Maret 2023
Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

1 April 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!