Reaktivasi sebatas wacana
Lama tak beroperasi, rencana reaktivasi Stasiun Purworejo beberapa kali bergulir. Terbaru, pada 2023 yang lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan dan mengungkapkan rencananya untuk melakukan pengaktifan kembali. Jauh sebelum itu, pada 2013 beberapa pejabat, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar, mengatakan akan melakukan reaktivasi. Alasannya sebenarnya masuk akal. Stasiun Purworejo masih layak untuk digunakan, sekaligus bisa membantu mobilitas warga Kota Purworejo ke Kutoarjo.
Akan tetapi, sebagai warga Purworejo, saya kok sangsi ya rencana reaktivitas bisa menarik warga untuk menggunakannya ya. Berkaca pada reaktivasi rel jalur Kutoarjo-Purworejo pada 1990-an, rel yang sempat tidak aktif sejak 70-an itu diputuskan untuk aktif kembali pada 90-an. Setelah belasan tahun aktif, akhirnya Stasiun Purworejo berhenti beroperasi lagi pada 2010 hingga saat ini.
Hal lain yang membuat saya ragu, saat ini bertebaran transportasi umum yang menghubungkan Kota Purworejo ke Kecamatan Kutoarjo atau sebaliknya. Harganya terjangkau dan tidak memakan waktu lama. Ambil contoh, angkot jalur A, cukup membayar Rp5.000 kalian bisa sampai lokasi dalam waktu 25 menit. Kalau punya kantong agak tebal, bisa juga menggunakan jasa ojek online atau taksi online.
Menurut saya, reaktivasi stasiun ini tidak penting-penting amat. Bagaimana menurut kalian?
Penulis: Riyanto
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Stasiun Beran Sleman, Stasiun Penghubung Jogja dengan Magelang yang Kini Menjadi Markas Koramil
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.