Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun yang Terbuat dari Kayu di Jogja

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
23 Januari 2024
A A
Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun Terbuat dari Kayu di Jogja

Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun Terbuat dari Kayu di Jogja (Alqhaderi Aliffianiko via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Jadi bangunan tua yang terlupakan

Nama asli stasiun ini sebetulnya hanya Stasiun Maguwo tanpa embel-embel kata “lama”. Dipanggil Stasiun Maguwo Lama karena sekarang sudah ada yang baru.

Setelah Stasiun Maguwo Baru dibangun untuk mengintegrasikan transportasi udara dan kereta api serta rampungnya proyek jalur rel ganda (double track) pada tahun 2008, praktis Stasiun Maguwo Lama jadi nonaktif. Nggak ada lagi geliat aktivitas yang bikin stasiun ini hidup. Pelan-pelan stasiun ini menjadi bangunan tua yang terlupakan. Biasalah, yang lama selalu terlupakan kalau sudah ada yang baru, apalagi yang baru lebih menarik. Jadi cerita sedih, deh.

Meski hanya bangunan stasiun kereta kecil tak lantas membuat bangunan ini jadi minim cerita sejarah. Bangunan ini berhubungan sama peristiwa yang dulu pernah terjadi di Lapangan Udara Maguwo. Seperti yang pernah dipelajari di sekolah, pada 19 Desember 1948 Belanda mengingkari Perjanjian Renville dan melancarkan Agresi Militer Belanda II ke Yogyakarta yang saat itu jadi pusat pemerintahan Indonesia. Belanda kayaknya nggak ikhlas kalau Indonesia merdeka dan ingin melanjutkan hobinya, yaitu njajah.

Saat Lapangan Udara Maguwo sukses dikuasai, langkah selanjutnya, Belanda ingin menguasi jalur darat. Stasiun Maguwo Lama yang hanya berjarak satu kali buang ingus dari Lapangan Udara Maguwo pun jadi sasaran empuk. Warga sipil berupaya memberikan perlawanan kepada Belanda yang sudah menjamah Stasiun Maguwo Lama. Namun, untung tak dapat diraih, sial tak dapat ditolak, karena kekuatan yang njomplang, bebarapa warga akhirnya gugur.

Stasiun kecil yang menjadi saksi berbagai peristiwa penting bangsa ini

Pada tahun 1955, stasiun ini menjadi saksi ketika Sang Proklamator, Bung Karno, bertolak ke Purwokerto dengan menumpang kereta luar biasa. Stasiun kecil ini jadi saksi peristiwa-peristiwa penting bangsa ini pada masa kemerdekaan hingga masa kontemporer.

Selain itu, ada beberapa peninggalan di sekitar bangunan stasiun. Ada sebuah sumur tua yang mungkin dulunya selain untuk sanitasi tapi juga untuk mengisi ketel lokomotif uap. Nggak jauh dari situ, juga ada tiang telegraf yang walaupun sudah berkarat tapi masih cukup utuh. Ada juga bekas gudang gula yang tinggal pondasinya aja.

Fyi, Stasiun Maguwo Lama dulu juga dipakai untuk stasiun angkut produk gula yang diproduksi PG Wonocatur yang sekarang sudah bersalin rupa jadi Museum Dirgantara Mandala di dalam komplek Lanud Adi Sucipto. Selain itu, pastinya ada rumah dinas kepala stasiun yang sekarang sudah porak-poranda.

Setidaknya, dari kisah yang singkat ini membuat kita jadi tahu dan nggak melupakan tempat-tempat bersejarah yang ada di sekitar kita. Besok kalau naik KRL dari Jogja ke Solo, jangan lupa untuk nengok ke sisi kiri kereta sebelum berhenti di Stasiun Maguwo, ada Stasiun Maguwo Lama di situ.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Stasiun Beran Sleman, Stasiun Penghubung Jogja dengan Magelang yang Kini Menjadi Markas Koramil.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2024 oleh

Tags: JogjaKolonial Belandapilihan redaksiSlemanstasiunstasiun keretaStasiun Maguwo Lama
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Teknologi Hasil Ternak: Jurusan Underrated dan Nggak Terkenal bahkan di Kampus Sendiri

Teknologi Hasil Ternak: Jurusan Underrated dan Nggak Terkenal bahkan di Kampus Sendiri

21 Desember 2023
KRL Jogja Solo Bikin Resah Anker KRL Jabodetabek (Unsplash)

5 Tingkah Penumpang KRL Jogja Solo yang Bikin Resah Pengguna KRL Jabodetabek

13 Mei 2025
7 Keunikan Sumbawa yang Tidak Dimiliki Daerah Lain Terminal Mojok

7 Keunikan Sumbawa yang Tidak Dimiliki Daerah Lain

14 September 2022
5 Tipe Dosen yang Nggak Cocok Jadi Dosen Pembimbing Skripsi. Mahasiswa Lebih Baik Menghindarinya demi Lulus Tepat Waktu Mojok.co

5 Tipe Dosen yang Nggak Cocok Jadi Dosen Pembimbing Skripsi. Mahasiswa Lebih Baik Menghindarinya demi Lulus Tepat Waktu

18 Mei 2024
Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah Mojok.co

Sisi Baik Kuliah di ISI Jogja, Kampus Seni Terbaik dengan Banyak Kelebihan yang Menyertai

4 Juni 2025
Alasan Orang Jogja Malas Kulineran di Kopi Klotok Mojok.co

Alasan Orang Jogja Malas Kulineran di Kopi Klotok

6 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.