Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stasiun Cisauk, Stasiun Termegah dan Terlengkap di Jalur Tanah Abang-Rangkasbitung

Maryza Surya Andari oleh Maryza Surya Andari
11 Desember 2023
A A
Stasiun Cisauk, Stasiun Termegah dan Terlengkap di Jalur Tanah Abang-Rangkasbitung

Stasiun Cisauk, Stasiun Termegah dan Terlengkap di Jalur Tanah Abang-Rangkasbitung (Syaifan Bahtiar Nirwansyah via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Stasiun Cisauk masih berdiri tegak walau sudah berusia 100 tahun lebih. Semakin padatnya pemukiman di wilayah Cisauk, berpengaruh pada meningkatnya jumlah penumpang KRL dari stasiun ini. Bagaikan anomali, walau semakin ramai tetapi Stasiun Cisauk semakin megah dan ramah bagi para anker (anak kereta).

Sejak tinggal di Cisauk kabupaten Tangerang, saya dan suami sudah jarang sekali berkendara mobil ke Jakarta. Macet sudah pasti, yang tidak kalah menyesakkan adalah biaya bensin dan tol dari Kabupaten Tangerang ke tempat meeting kami di daerah Jakarta Pusat atau Selatan. Jika cermat berhitung, kami bisa menghemat jutaan rupiah, lumayan kan buat bayar uang pangkal sekolah anak. Kalaupun uang kami tidak terbatas, saya rasa faktor kesehatan mental juga penting.

Saya sudah berhitung rata-rata waktu yang dihabiskan dari stasiun Cisauk ke Tanah Abang sekitar 30-40 menit saja. Bandingkan dengan waktu yang harus ditempuh jika menyetir sendiri ke Tanah Abang di jam kantor, bisa dua jam lebih!

Setiap hari berjibaku dengan kemacetan rasanya draining sekali, empat jam lebih pulang pergi perjalanan bisa digunakan untuk hal lain yang lebih produktif. Bayangin empat jam di jalan saja saya sudah merasa goblok.

Perkenalan dengan Stasiun Cisauk

Awal mula naik KRL di Stasiun Cisauk jujur saja saya kikuk. Ternyata ini ada kaitannya dengan trauma saya ketika mencoba moda commuter pertama kali lebih dari satu dekade lalu. Stasiun yang kecil dan keramaian yang menyesakkan, membayangkannya saja membuat saya tidak bisa bernafas beberapa detik. Tolong jangan hakimi saya, karena akhirnya saya lebih memilih menyetir mobil walaupun macet dan boros. Tapi itu dulu waktu saya masih ngekos dan ngontrak di Jakarta Timur. Sekarang saya tinggal di pinggiran Jakarta, pilihan menyetir mobil tampaknya tidak lagi masuk di akal.

Pertama kali saya menginjakkan kaki di Stasiun Cisauk, saya tercengang dengan fasad bangunan yang megah layaknya stasiun di luar negeri. Tampak kontras dengan jalan masuk ke stasiun yang berdebu akibat proyek pembangunan jalan dan flyover yang tidak kunjung selesai. Lahan parkirnya sempit sehingga tidaklah bijak membawa mobil pribadi, lebih baik naik ojek online saja.

Saya bergegas masuk ke dalam stasiun Cisauk yang bersih, menaiki eskalator ke lantai dua tempat loket tiket dan peron. Di lantai dua sudah ada minimarket dan toko roti, lumayan sekali untuk beli makan minum jika lupa sarapan. Setelah tap tiket dan turun ke area menunggu kereta, saya bisa duduk melamun dengan pemandangan bangunan stasiun ala kolonial. Tulisan “Cisauk” dan jendela model kupu tarung yang dibangun sejak tahun 1899 masih awet sampai sekarang

Akses menuju stasiun

Stasiun Cisauk dapat diakses melalui dua jalur, via Jalan Raya Serpong-Cisauk atau Sky Bridge Intermoda. Ketika pertama kali menjajal stasiun Cisauk, saya menggunakan jalur jalan Raya Serpong-Cisauk sesuai arah yang ditunjukkan google maps. Dari rumah saya di kawasan BSD, saya berkendara melalui perempatan Intermoda ke arah Cisauk. Perempatan Intermoda ini sering disebut juga portal dimensi lain, merujuk pada batas dan kesenjangan Cisauk swasta vs pemda.

Baca Juga:

Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan

Akibat proyek pembangunan flyover yang belum kelihatan hilal finishnya, kemacetan di Jalan Raya Serpong-Cisauk sangat luar biasa. Ruas jalan hanya tinggal satu untuk segala macam mobil, truk, sepeda motor, gerobak pedagang dan pejalan kaki. Apalagi di jam sibuk berangkat dan pulang kantor, kemacetan mengular dan semua kendaraan tidak mau mengalah. Akibatnya terjadi simpul kemacetan yang hanya bisa terurai jika polantas dan ego pengendara turun tangan.

Kali kedua

Kali kedua saya mengeksplor stasiun Cisauk adalah melalui jalur buatan swasta via Sky Bridge Intermoda. Tidak perlu bermacet dan berdebu ria, cukup berjalan kaki selama satu kali putaran lagu “Viva La Vida” sudah sampai di peron stasiun. Sky bridge sepanjang 350 meter ini sangat bersih, aman dan nyaman karena masih dalam pengawasan dan pengelolaan Sinarmas Land.

Dibandingkan dengan stasiun lain di jalur hijau dengan pemukiman padat penduduk seperti Serpong, Rawa Buntu dan Jurang Mangu, berkomuter di Cisauk via Intermoda terasa lebih manusiawi. Kemacetan yang disebabkan antrean mobil, sepeda motor, serta angkot dan ojek online yang menunggu selalu sukses melumpuhkan area sekitar Rawa Buntu dan Jurang Mangu. Jangan ditanya bagaimana ruwetnya Stasiun Cisauk jika harus melalui jalan Raya Serpong-Cisauk, sudah pasti chaos karena kedatangan penumpang yang padat akan combo dengan pembangunan di sekitar yang tidak kunjung rampung.

Di Terminal Intermoda yang menyatu dengan Pasar Modern, moda transportasi penunjang sudah selangkah lebih maju. Jika ingin memarkir kendaraan, tarif parkirnya flat seharian. Jika ingin berkendara umum ke tujuan, dari sky bridge ikuti palang informasi terminal bus. Ada bus BSD Link yang nyaman siap mengantarkan penumpang ke penjuru BSD, gratis! Ada juga bus umum bahkan Damri siap antar ke airport.

Saya rasa ojek online juga lebih suka menjemput penumpang di pick up point Intermoda ketimbang depan Stasiun Cisauk karena tempat parkir ojek online sangat lega, dan sekali lagi bebas macet. Kalau hujan atau kelaparan selepas pulang kerja, jangan kuatir karena sore di depan Pasmod sudah buka beragam tenda makanan yang menggiurkan, murah, dan bersih.

Stasiun Cisauk pun mengenal chaos

Sayangnya, kemegahan Stasiun Cisauk dan kenyamanan yang didukung Terminal Intermoda ini menjadi kurang asyik ketika petang saat jam padat pulang kantor. Chakra, seorang pegawai BUMN yang setiap hari menggunakan commuter ke kantornya di Sudirman akhirnya memilih pulang pergi via stasiun Serpong.

“Dulu (pulang lewat) stasiun Cisauk karena dekat rumah tetapi sekarang Serpong karena waktu tempuh lebih cepat dan menghindari macet di perempatan arah Cisauk. Macetnya Cisauk itu sampai ke perempatan Intermoda sehingga kita stuck dan tidak bergerak. Semua mobil saling kunci, nggak (mau ngalah) kasih space untuk gerak.”

Ini sudah Desember, beberapa hari lagi tahun sudah berganti menjadi 2024. Semoga saja pembangunan flyover Cisauk yang ditargetkan selesai November 2023 bisa selesai bulan ini, walau rasanya mustahil. Sehingga Stasiun Cisauk yang megah dan terintegrasi Terminal Intermoda, dapat semakin mengakomodir mobilitas pelaju dan bebas hambatan kemacetan.

Sumber gambar: Syaifan Bahtiar Nirwansyah via Wikimedia Commons

Penulis: Maryza Surya Andari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Cisauk vs BSD, Kecamatan dengan Dua Wajah yang Kesenjangannya Bikin Serasa Pindah Alam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Desember 2023 oleh

Tags: cisaukstasiun cisaukTanah Abangtangerang
Maryza Surya Andari

Maryza Surya Andari

Ibu bekerja yang bercita-cita menjadi penulis.

ArtikelTerkait

Depok-Tangerang Sepele, Cuma Tempat Numpang Pekerja Jakarta (Pexels)

Depok dan Tangerang Dipandang Lebih Rendah Dibanding Jakarta karena Sebatas “Tempat Numpang” Para Pekerja

4 Maret 2025
Pasar Ciputat, Pasar Paling Ruwet se-Tangerang Selatan (Unsplash)

Pasar Ciputat, Pasar Paling Ruwet se-Tangerang Selatan

8 September 2024
5 Pabrik Terkenal yang Menjadi Daya Tarik Kota Tangerang (Unsplash.com)

5 Pabrik Terkenal yang Menjadi Daya Tarik Kota Tangerang

18 September 2022
Tangerang Selatan (Tangsel): Kota dengan Pertumbuhan Terdahsyat di Indonesia

Tangerang Selatan (Tangsel): Kota dengan Pertumbuhan Terdahsyat di Indonesia

14 Maret 2023
Sedap Malam Ciputat Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya (Unsplash)

Sedap Malam Ciputat: Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya

20 November 2023
Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang jawa timur

Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang

16 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.