Siapa yang nggak kenal bus jurusan Surabaya-Yogyakarta yang kerap jadi sorotan warga ini? Iya, bus Mira dan Sugeng Rahayu namanya. Kedua bus ini memang berada di bawah naungan perusahaan otobus berbeda, namun karakter sopir bus dan kernetnya nggak jauh berbeda. Kelakuan mereka di jalan raya kerap membuat jantung pengendara lain mau copot.
Sebagai seorang pengendara yang tiap hari berdampingan dengan kedua bus tersebut, saya merasa geram dan pengin banget nyamperin sopirnya. Gimana nggak geram, tingkah laku ugal-ugalan sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu yang kerap bikin petaka di jalan raya ini seolah tak bikin mereka jera. Sering kali ketika papasan, timbul umpatan dalam hati dan doa-doa nggak baik kepada sopirnya. Mohon maaf, saya tahu itu nggak baik, tapi sebagai manusia biasa, kalau dirugikan dan dibikin jantungan terus, apa nggak kesal?
Kalian penasaran dengan dosa yang sering dilakukan sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu di jalanan? Berikut saya sebutkan.
Daftar Isi
- #1 Sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu sering menyalip seenaknya hingga merebut jalur pengendara di depannya
- #2 Seenaknya menerobos lampu lalu lintas
- #3 Bus Mira dan Sugeng Rahayu berhenti mendadak tanpa melihat kondisi jalan untuk menurunkan penumpang
- #4 Bunyi klakson yang memekakkan telinga
- #5 Berhenti di sisi kanan ketika di pemberhentian palang pintu kereta api
#1 Sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu sering menyalip seenaknya hingga merebut jalur pengendara di depannya
Bukan bus Mira dan Sugeng Rahayu namanya jika mau sabar menunggu sampai kondisi jalan aman baru menyalip. Yang penting menurut sopir dan kernet aman, langsung gas pol aja menyalip kendaraan di depannya meski harus merebut sisi jalan sebelah kanan. Padahal dari arah depan ada pengendara lain, lho. Meski pengendara dari arah berlawanan menggunakan motor, tetap saja waswas dan bikin mata auto melek dengan degup jantung tak karuan.
Ujung-ujungnya pengendara motor dari arah berlawanan harus turun ke bawah aspal untuk mengamankan nyawanya. Karena kalau tetep ngeyel (meski benar) nyawanya menjadi taruhan. Sementara itu, sopir bus dan busnya tetap aman sentosa.
Nahas, ketika turun aspal motor oleng karena jalanan nggak rata atau berkerikil. Coba bayangkan seandainya pengendara motor ini sedang memacu motornya dengan kecepatan tinggi namun tiba-tiba haknya direbut oleh sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu tak bertanggung jawab dan dia terpaksa turun dari aspal. Motor yang dikendarai bisa oleng dan terjatuh.
Astaghfirullah, sama-sama di jalan untuk mencari keselamatan dan rezeki untuk anak dan keluarga kok malah nyelakani kancane? Tolonglah pak sopir, mau mengharap berkah dari manaaa? Saya tahu bus-bus ini kejar setoran, tapi kalau bikin orang lain celaka apa mau kejar setoran malaikat Malik?
#2 Seenaknya menerobos lampu lalu lintas
Nggak hanya sekali dua kali bus Mira dan Sugeng Rahayu menerobos lampu lalu lintas. Berkali-kali saya menjumpai mereka tetap menerobos sekalipun kondisi jalanan sedang ramai. Bahkan ada kejadian bus Mira sampai menabrak pengendara lain dan berujung diamuk warga ketika di Caruban, Madiun, pada September 2022 silam.
Kejadian memalukan semacam itu tak membuat sopir bus ini tobat dan menghentikan ulah bodohnya itu. Padahal apa susahnya sih berhenti 5 menit saja? Kalau nggak mau ada lampu lalu lintas mbok ya masuk tol saja. Ingat, penumpang kalian itu juga manusia yang berharap selamat sampai tujuan melalui perantara bus yang kalian kemudikan, lho, pak sopir. Jadi, tolonglah saling menjaga keamanan berlalu lintas.
Kalau mau ugal-ugalan, monggo bikin jalur sendiri. Bikin aja jalur khusus bus Surabaya-Yogyakarta. Nggak usah ngerusuhi kami yang pengin bahagia dunia akhirat bersama keluarga tercinta ini. Tolooonggg…
Saya tahu, bus Mira dan Sugeng Rahayu menjadi primadona para penumpang yang hendak ke Yogyakarta, Solo, Madiun, atau Surabaya. Hal ini terbukti dari banyaknya penumpang yang naik bus ini. Padahal ulah ugal-ugalan sopirnya sangat naudzubillah. Dengan banyaknya penumpang, otomatis bus ini sering berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpangnya.
Entah karena penumpang yang mendadak minta berhenti atau memang sudah gaya mengemudi sopir bus dan kernetnya, bus jadi sering berhenti mendadak tanpa menyalakan lampu sein. Padahal di belakang bus ada banyak pengendara lain, lho. Tak jarang gara-gara bus berhenti mendadak, pengendara lain di belakang bus ikutan ngerem mendadak sambil mengumpat.
Nggak cuma itu, bus-bus ini juga sering berhenti di tempat yang nggak semestinya, misalnya di tengah-tengah pertigaan atau dekat pemberhentian lampu lalu lintas. Ketika pengendara lain hendak melaju karena lampu lalu lintas sudah hijau, bus ini masih menurunkan penumpang. Kalau sudah begini kudu sabar-sabar menunggu bus ini selesai menurunkan penumpang. Hmmm…
#4 Bunyi klakson yang memekakkan telinga
Jika ada pengendara lain yang berada di depan bus dan sekiranya menghalangi jalannya, bus Mira dan Sugeng Rahayu umumnya akan mengeluarkan suara klakson yang cukup membuat gendang telinga mau pecah. Kalau pengendara depannya belum mau minggir, bunyi nyaring klakson ini akan selalu terdengar.
Tak jarang juga ketika saya berkendara sambil menikmati suasana jalan raya, klakson ini muncul begitu saja. Kaget, jantung rasanya mau copot. Yang tadinya ngantuk langsung melek mendengar suara klakson bus Mira dan Sugeng Rahayu. Kalau nggak percaya, coba saja berkendara agak ke tengah saat kedua bus ini ada di belakang kalian.
#5 Berhenti di sisi kanan ketika di pemberhentian palang pintu kereta api
Kalau tadi di lampu lalu lintas sopir bus masih bisa menerobos, di pemberhentian palang pintu kereta api, bus ini nggak berkutik. Wajar, kali ini lawannya adalah kendaraan yang levelnya satu tingkat di atasnya. Kalau sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu ngeyel, sudah pasti bus remuk hancur berkeping-keping disantap kereta api. Tapi, bukan Mira atau Sugeng Rahayu namanya jika tak membuat onar.
Apabila pengendara lain sudah memenuhi antrean panjang di depan palang pintu kereta api, maka bus ini akan berhenti di sisi jalan sebelah kanan. Nggak peduli dengan padatnya kendaraan dari arah berlawanan, pokoknya bus-bus ini harus ada di posisi terdepan sekalipun di sebelah kanan.
Akhirnya, begitu palang pintu kereta api dibuka, bus ini nyelonong duluan. Pengendara lain harus mengalah dan pengendara dari arah berlawanan juga harus sedikit bersabar jika terjadi macet. Memang jalan raya ini milik nenek moyangnya sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu. Pengendara lain mah numpang aja, jadi ya harus ngalah.
Saya berharap ada sopir bus Mira dan Sugeng Rahayu serta kernet yang menjadi pembaca setia Terminal Mojok dan nggak sengaja membaca tulisan saya ini. Semoga setelah ini mereka tergerak merefleksikan diri mereka dan menghentikan dosa-dosa yang sudah mereka perbuat selama ini. Semoga saja, yaaa…
Penulis: Yastin Ismityas Septiani
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sugeng Rahayu, Raja Jalanan Jawa Timur.