Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Solusi biar Nggak Beli Totebag Mulu Tiap Pesan Makanan Online

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
1 Oktober 2021
A A
Solusi Agar Setiap Pesan Makanan Secara Online Melalui Jasa Pesan Antar Nggak Diminta Beli Totebag Melulu terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa tahun terakhir, selain dijadikan kelengkapan outfit saat hangout, totebag dimaksimalkan sebagai tas untuk berbelanja. Hal ini juga sudah menjadi imbauan pemerintah yang bahkan menghasilkan kebijakan plastik berbayar saat belanja. Inisiatif ini muncul atas pertimbangan mengurangi sampah plastik.

Namun, gimana kalau tiap belanja atau beli makanan online via jasa pesan antar kita juga harus beli totebag mulu lantaran perusahaan atau driver ojol nggak menyiapkan totebag?

Hal tersebut kerap kali terjadi dan cukup familier bagi saya saat memesan makanan melalui jasa pesan antar online seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood, atau apa pun itu. Tentu saja saya paham fungsi dari totebag adalah untuk mengurangi pemakaian plastik secara serampangan, biar bisa go green gitu.

Boleh jadi ini hanya persoalan sederhana, namun coba dipikir lagi. Jika tiap kali jajan online kita harus beli totebag, akhirnya tas-tas itu malah numpuk. Alih-alih bisa digunakan berkelanjutan, malah hanya sesekali pakai. Kalau mau digunakan kembali, harus saingan dengan totebag lainnya. Akhirnya, sisa totebag-nya dicuekin begitu saja.

Memang harga totebag yang tersedia bisa dibilang terjangkau, berkisar Rp4-8 ribu. Tapi, coba bayangkan, kalau 10 kali beli di mitra/outlet yang sama, masa iya sih kita harus beli tas yang sama terus-menerus? Misal harga totebag-nya Rp5 ribu, dikali 10 sudah Rp50 ribu uang yang kita keluarkan untuk membeli totebag denga motif sama.

Okelah, totebag-nya bisa kita gunakan berkali-kali. Bisa dijadikan sebagai tas cadangan atau bawa barang banyak jika memang diperlukan. Tapi, seberapa sering sih kita belanja dalam sehari, seminggu, atau sebulan? Kecuali memang niat jadi kolektor totebag, itu soal lain, Bung.

Masalahnya, mitra dagang atau outlet pun nggak bisa disalahkan begitu saja. Kebanyakan di antaranya mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam meminimalisir penggunaan plastik. Itulah kenapa mereka mengganti plastik dengan totebag—yang bisa digunakan sekaligus dibeli berkali-kali.

Di sisi lain, sering kali driver ojek online hanya bisa pasrah dan nggak punya opsi lain. Pertama, karena outlet nggak lagi menyediakan plastik. Kedua, driver nggak punya/bawa totebag atau kantong untuk membawa pesanan tersebut. Ujung-ujungnya, mau nggak mau, pelanggan harus beli totebag-nya juga. Biasanya diinput langsung ke dalam menu pesanan atau ditalangin dulu sama drivernya, lalu diganti kemudian secara cash.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Nggak Enaknya Jadi Orang Desa, Mau Belanja Online Harus Ngumpet karena Banyak Tetangga Kepo!

Saya nggak anti-totebag atau anti-go green. Bukan juga mau misah-misuh kepada mitra dagang atau driver ojek online. Namun, mungkin ini bisa dijadikan pertimbangan atau dipikirkan kembali. Harus ada win-win solution biar totebag berfungsi sebagaimana mestinya secara maksimal. Bukan sekadar hiasan, barang koleksi, atau wajib banget dibeli secara terus-menerus.

Sederhananya: kalau masih ada totebag yang lama, stoknya ada banyak, dan masih bisa berfungsi dengan baik, buat apa beli yang baru? Urgensinya apa?

Saya sempat memikirkan beberapa hal sederhana yang sangat mungkin dilakukan agar konsumen nggak pasrah gitu saja menyiapkan biaya tambahan untuk membeli totebag yang itu-itu lagi padahal sudah punya beberapa.

Sederhana saja, setiap driver ojek online setidaknya harus menyediakan atau difasilitasi 1-2 totebag. Driver yang khusus ambil pesanan makanan mungkin diberi box tambahan. Tapi hal ini nggak bisa dilakukan untuk driver yang nyambi narik penumpang. Nah, hal sepele ini yang seharusnya jadi concern bagi perusahaan yang menaungi para driver. Jadi, driver punya opsi untuk nggak beli totebag, kan sudah bawa sendiri. Selain bikin penumpang hepi, tetap bisa go green, kan?

Masalahnya, jika terus-terusan seperti ini, okelah bisa go green. Bisa meminimalisir penggunaan plastik. Namun, efek latennya ya totebag jadi menumpuk. Ditambah harus ada pengeluaran tambahan untuk membeli totebag yang, sekilas harganya memang nggak seberapa, tapi kalau beli terus-terusan, kondisi keuangan ya bisa ambyar juga, Bang.

Sumber Gambar: Justin Buisson via Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2021 oleh

Tags: Belanja onlineMakanantotebag
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

joel idn restu baru tips memilih baju bayi yang bagus merek baju bayi baru lahir yang bagus review terminal mojok.co

Joel Berbagi Tips Memilih Baju Bayi yang Bagus, Membeli Kado Jadi Sangat Menyenangkan

24 Juli 2021
4 Kuliner Jogja yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan Mojok.co

4 Kuliner Jogja yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

17 November 2024
Tiba-tiba Basi: Misteri Warung Makan yang Sering Dikaitkan dengan Mistis

Tiba-tiba Basi: Misteri Warung Makan yang Sering Dikaitkan dengan Mistis

15 Januari 2023
4 Kecurangan di Shopee yang Bikin Saya Geram

4 Kecurangan di Shopee yang Bikin Saya Geram

4 Desember 2023
Curhatan Orang yang Nggak Suka Daging Sapi, Hidup Jadi Nano-nano terminal mojok.co

Kiat Mengidentifikasi Adanya Daging Babi dalam Kuliner Kesayangan Anda

8 Desember 2020
Yth. Penjual Online, Tolong kalau Jualan Baju Rincian Ukurannya yang Lengkap lah! terminal mojok.co

Yth. Penjual Online, Tolong kalau Jualan Baju Rincian Ukurannya yang Lengkap lah!

24 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.