Solo Memang Tidak Seindah Tawangmangu Karanganyar, tapi Solo Punya Daya Tarik Lain

Solo Memang Tidak Seindah Tawangmangu Karanganyar, tapi Solo Daya Tarik Lain Mojok.co

Solo Memang Tidak Seindah Tawangmangu Karanganyar, tapi Solo Punya Daya Tarik Lain (unsplash.com)

Beberapa waktu lalu saya membaca Tawangmangu Karanganyar Tempat Favorit Mahasiswa Solo, Saking Solo Nggak Ada Apa-apanya di Terminal Mojok. Tulisan itu membahas mahasiswa Solo yang kerap menggelar kegiatan di Tawangmangu Karanganyar karena di Solo nggak ada apa-apa.  Sebagai warga asli Kota Liwet, saya tergelitik untuk memberikan tanggapan. 

Saya akui, keindahan alam di tempat tinggal saya memang tidak memesona, kalah jauh kalau dibandingkan dengan Tawangmangu Karanganyar. Menurut saya itu wajar saja karena sejak dahulu Solo memang tidak mengunggulkan keindagan alamnya seperti Bali atau Jogja. Ya bagaimana mau diunggulkan kalau potensinya saja tidak ada. Namun, itu bukan berarti Kota Liwet ini tidak punya apa-apa. Solo punya potensi dan daya tarik lain. 

Solo kaya akan wisata budaya

Satu hal yang menjadi kekuatan besar kota ini adalah potensi budaya, tidak heran julukan Kota Budaya kemudian melekat. Banyak tempat wisata budaya di Solo, seperti  Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Kedua tempat itu menyimpan warisan budaya dan sejarah berharga bagi warga setempat. 

Keraton Kasunanan Surakarta, sebagai salah satu pusat kebudayaan, sering menjadi tempat berbagai upacara adat, pertunjukan seni tradisional, dan kegiatan kebudayaan lainnya. Begitu pula dengan Pura Mangkunegaran yang kental dengan nuansa spiritual dan keindahan arsitektur tradisional Jawa.

Potensi budaya ditanggapi dengan baik oleh pengelola dan pemerintah setempat. Di Solo terdapat banyak sekali kegiatan untuk memperkenalkan budaya-budayanya seperti kirab budaya, pameran seni, hingga berbagai festival budaya. Dijamin kalian tidak akan kehabisan kegiatan budaya ketika hidup di kota ini.  

Saya rasa berbagai kegiatan ini bisa mengimbangi Solo yang tidak memiliki wisata alam. Kekayaan budaya tidak kalah indah untuk dinikmati. Bahkan, bukan tidak mungkin memberi perspektif baru dalam hidup. 

Menghabiskan waktu seperti warga kota-kota besar

Kalau bosan atau tidak begitu cocok dengan wisata budaya, kalian bisa menjajal healing ala warga kota-kota besar, pergi ke mal. Di Solo terdapat beberapa mal yang cukup lengkap. Kalian bisa belanja, mencari hiburan, kulineran, di satu tempat yang sama. Dijamin kalian tidak akan bosan seharian mengelilingi mal, saking lengkapnya. 

Keberadaan mal di kota mungil ini ternyata menarik perhatian warga daerah lain. Terutama daerah-daerah satelit di sekitar Solo. Bahkan, keberadaan mal ini kadang membuat iri warga dari daerah-daerah sekitarnya. 

Sistem transportasi yang baik

Siapa saja yang pernah mengunjungi Solo pasti setuju kalau sistem transportasinya cukup baik. Memang tidak sebaik Jakarta, tapi di antara daerah-daerah lain, fasilitas transportasi umum lebih baik dan mudah diakses.

Kota ini memiliki Bus Trans Solo (BTS) yang menghubungkan berbagai daerah di Solo dengan pusat kota. Bahkan, dalam rute bus BST dikabarkan diperpanjang hingga Kabupaten Karanganyar juga Sukoharjo. Sistem transportasi ini membuat mobilitas penduduk menjadi lebih mudah dan teratur. 

Nah, berbagai destinasi wisata tadi bisa dengan mudah diakses menggunakan transportasi publik. Suatu hal yang jarang dipikirkan oleh daerah-daerah lain. Tawangmangu Karanganyar misalnya, berwisata ke daerah ini cukup merepotkan kalau tidak memiliki kendaraan pribadi. Apalagi, tidak semua pilihan transportasinya nyaman. 

Ternyata ada banyak hal yang bisa dilakukan di Kota Liwet, kan? Di mata mahasiswa mungkin Solo kurang menarik untuk menggelar berbagai kegiatan, tapi bukan berarti daerah ini nggak memiliki apa-apa. Solo punya kekayaan budaya dan sejarah yang tidak kalah indah untuk dinikmati. 

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 3 Alasan Angkot Solo Adalah Angkutan Umum Terbaik, Bikin Iri Kota-kota Lain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version