Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Soe Hok Gie dan Mohammad Roem Saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek

Taufik oleh Taufik
22 September 2020
A A
Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika masih mahasiswa baru di UI pada 1961, salah satu pentolan aktivis mahasiswa paling berpengaruh pada masanya, Soe Hok Gie, mengalami yang namanya orientasi dan pengenalan kampus (ospek). Risakan yang diterima saat ospek juga mirip-mirip lah dengan apa yang diterima mahasiswa baru setelahnya dan berlanjut terus sampai sekarang.

Makian macam, “Jelek lu! Gigi lu kuning!” dan kata-kata tidak pantas lainnya sudah jadi template yang sampai sekarang masih digunakan. Soal teriak dan meneriaki, jangan tanya. Dulu, bahkan sampai yang baru-baru ini terjadi di beberapa kampus, masih ada saja hal semacam itu. Dalam memoarnya yang paling terkenal Catatan Seorang Demonstran, Gie mengatakan selain makian dan teriakan, mereka juga mengalami kontak fisik macam ditendang dan lainnya.

Gambaran ini sudah bisa jadi patokan bahwa pelonco itu sejak dulu keras, Jenderal!

Melihat lebih jauh ke belakang lagi, sebelum era Gie, ada Mohammad Roem (penanda tangan perjanjian Roem-Roijen itu lho) pernah mengisahkan fenomena pelonco di masa kolonial. Katanya, di masa itu kegiatan pelonco punya nama Belanda tersendiri, yakni ontgroening atau ‘hijau’. 

Ontgroening yang dikisahkan Roem terjadi di kampus Stovia (sekolah pendidikan dokter Hindia). Filosofi dari nama itu, anak-anak muda yang masuk Stovia dianggap masih hijau, masih bau kencur, dan tidak tahu-menahu dunia kampus. Dengan latar demikian, kegiatan ospek ala kolonial ini dimaksudkan agar mereka yang masih hijau bisa segera menyesuaikan diri dengan keadaan di kampus. 

Soal maki, bentak, dan siksaan fisik memang jadi kesamaan ospek jaman dulu dan sekarang. Bedanya, konon ospek zaman dulu tidak pernah sampai mengakibatkan kecelakaan maupun menghilangkan nyawa orang.

Dari sekian banyak hal jelek yang terjadi di masa ospek, Soe Hok Gie ternyata masih sempat memetik hikmah–yang lantas ia tuliskan dalam catatan hariannya. Caranya mengambil hikmah dengan menggambarkan seorang temannya yang bernama Nurul Qomari. Gie menganggap Nurul ini anak mami yang memang layak dimarah-marahi saat ospek. Bahkan ketika Nurul ini nangis-nangis saat ospek, ia menyebut itu dasar mentalnya saja yang masih mental anak mami. Mentalnya seolah tidak pernah dibentuk selama dia masih masih kecil hingga tamat sekolah menengah.

Selama aktif di perkumpulan mahasiswa pencinta alam Fakultas Sastra UI, Soe Hok Gie ditengarai pernah memelonco Rudy Badil. Peristiwa itu terjadi dalam rangka penyematan anggota Mapala FSUI, yang sekaligus menjadi momen pendakian terakhir Gie. Kisah ini disampaikan Rudy dalam artikel “Antar Hok-gie dan Idhan ke Atas” di buku Soe Hok Gie… Sekali Lagi.

Baca Juga:

Dear Senior UKM Mapala, Kenapa sih Kalian Begitu Toxic?

3 Dosa yang Dilakukan Mahasiswa Baru Saat Ospek Kampus

Tujuan pelonconya (dibuat) jelas: agar Badil yang saat itu masih mahasiswa tingkat persiapan bisa nurut sama senior. Badil adalah salah seorang mahasiswa yang lumayan pembangkang dan suka hura-hura. 

Maka jelaslah, orang sekelas Gie yang terkenal sebagai pembenci ketidakadilan bahkan setuju dengan konsep ospek dan pelonco. Bukan apa-apa, setiap hal punya sisi positifnya. Soe Hok Gie pun melihat itu dalam ospek. Ada hal baik yang seharusnya bisa kita petik. Memperkenalkan mahasiswa baru kepada dunia kampus adalah satu hal mutlak.

Konsep ospek dipegang senior sebagai pelaksana juga sudah bagus. Rektor dan dosen-dosen yang punya wewenang juga sudah sepantasnya memberikan wewenang itu kepada mahasiswa. Kan yang mengalami bagaimana kerasnya dunia perkuliahan ya mahasiswa, bukan dosen apalagi rektor. Termasuk bagaimana benturan kepentingan dan idealisme dalam berorganisasi kelak dalam kampus.

Tentu saja hal ini membuat mahasiswa baru harus berpikir lebih matang sebelum melakukan sesuatu. Dan itu sering kali secara sadar diberikan mahasiswa senior kepada junior, namun tidak disadarinya sebagai anugerah. Pokoknya, ospek ya dimarahi, gitu aja mikirnya.

Kita juga bisa melihat apa yang dihasilkan dari ospek keras di masa lalu. Pada hakikatnya Roem dan Gie punya satu benang merah mengenai ospek. Mereka setuju ospek bertujuan menggembleng mental mahasiswa baru agar kuat menjadi mahasiswa, yakni siswa yang telah naik ke posisi “maha”.

Budaya ospek harus dilestarikan. Yang perlu ditiadakan adalah mahasiswa senior sok jago yang masih menyimpan dendam lama lantas melampiaskannya kepada junior. Di luar itu, konsep ospek silakan saja terus berjalan dengan diawasi. Itu saja cukup.

BACA JUGA Tradisi Cari Jodoh Orang Wakatobi yang Lebih Tokcer dari Tinder dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 September 2020 oleh

Tags: ospeksoe hok gie
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Berkaca dari Kasus Untirta, Hanya Panitia Ospek Goblok yang Melanggengkan Gojlokan

Berkaca dari Kasus Untirta, Hanya Panitia Ospek Goblok yang Melanggengkan Gojlokan

15 Agustus 2022
Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Kemunculan Akun @polisimaba Menunjukkan Ospek Lebih Baik Ditiadakan

12 September 2020
Ospek Marah-marah Nggak Jelas ke Mahasiswa Baru Itu Udah Nggak Zaman terminal mojok

Ospek Marah-marah Nggak Jelas ke Mahasiswa Baru Itu Udah Nggak Zaman

15 September 2020
Mencari Motif Senior Membentak Junior Saat Ospek

Mencari Motif Senior (Goblok) Membentak Junior Saat Ospek

3 September 2022
Entah Plonco atau Lucu-Lucuan, Ospek Mahasiswa Itu Tidak Dibutuhkan! terminal mojok.co

Entah Plonco atau Lucu-Lucuan, Ospek Mahasiswa Itu Tidak Dibutuhkan!

29 Agustus 2021
5 Rekomendasi Tugas Ospek yang Nggak Ribet, Bermanfaat, dan Relevan dengan Zaman terminal mojok

5 Rekomendasi Tugas Ospek yang Nggak Ribet, Bermanfaat, dan Relevan dengan Zaman

19 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.