Kalau warga terus yang ngasih solusi, ngapain milih wali kota?
Dari masalah sampah saja sudah jelas, bahwa Pemkot tak becus mencari solusi. Lebih anehnya lagi, kegagapan mencari solusi ini malah jadi tradisi.
Coba saja cari di Google dengan kata kunci “Pemkot Pekalongan”, sampeyan pasti menemukan berita-berita semacam “Pemkot Pekalongan Ajak Warga untuk…” atau “Pemkot Pekalongan Imbau…” atau “Pemkot Pekalongan Kampanyekan…”
Kalau kerjanya lagi-lagi sekadar mengimbau, mengajak, mengkampanyekan, ngapain ada Pemkot Pekalongan dan dinas-dinasnya? Yang ada ngabisin anggaran daerah doang.
Saya usul, daripada tiap lima tahun isinya ngajakin masyarakat ikut berperan mulu, mengajak masyarakat untuk cari solusi bersama tapi ketika sudah dirembuk usulannya nggak digubris, mending nggak usah pakai Pemkot, nggak usah ada pemilihan wali kota, ben Pekalongan diurus cah-cah wae, pie???
Penulis: Muhammad Arsyad
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kota Kreatif, Pembangunan Terbaik, dan Kebohongan Lain tentang Kota Pekalongan yang Harus Diluruskan




















