Secara penampakan, Jogja City Mall (JCM) dan Sleman City Hall (SCH) bagaikan mall kembar di Jogja. Tapi, kira-kira mana yang paling nyaman untuk dikunjungi, ya?
Tahukah kamu kalau ada dua mall di Jogja yang seperti saudara kembar? Kedua mall ini berada di jalan yang sama, punya gaya arsitektur yang sama, dan berada di bawah manajemen yang sama pula. Mungkin warga luar Jogja belum banyak yang tahu. Tapi saya yakin warga Kabupaten Sleman, khususnya Sleman bagian tengah, paham banget sama kedua mall ini.
Kedua mall yang saya maksud adalah Jogja City Mall (JCM) dan Sleman City Hall (SCH). Keduanya sama-sama beralamat di Jalan Magelang. Bedanya, JCM masuk ke Kecamatan Mlati, sementara SCH di Kecamatan Sleman. Arsitektur bangunannya yang bergaya Roman juga plek ketiplek satu sama lain.
Gara-gara kesamaannya ini, Jogja City Mall dan Sleman City Hall sering banget dibanding-bandingin. Soalnya, walaupun satu manajemen, ada banyak perbedaan antara JCM dan SCH. Mari kita bandingkan fasilitas kedua mall ini dan kita lihat siapa yang lebih unggul daripada yang lain.
Daftar Isi
Pertama dan paling utama, kemudahan akses keluar-masuk tempat parkir. Kalau kita datang ke mall dengan kendaraan pribadi, hal ini krusial banget. Tempat parkir yang ribet dan merepotkan tentu akan bikin kita males datang lagi ke mall tersebut.
Jogja City Mall punya titik masuk tempat parkir yang sempit banget untuk sepeda motor. Buat orang yang belum pernah ke JCM sebelumnya pasti akan nggak notice keberadaan jalan menuju basement ini. Parkirannya memang luas, sih. Tapi, adanya dua pintu keluar di belakang gedung dan sebelah hotel kadang bikin bingung pengunjung yang belum familier sama mall ini.
Sementara itu, Sleman City Hall lebih unggul dari segi akses tempat parkir. Ada dua titik masuk ke tempat parkir SCH, yaitu di Jalan Magelang dan Jalan Gito Gati. Pengunjung nggak perlu repot putar balik kendaraannya. Tinggal pilih aja mau masuk dari jalan mana dengan menyesuaikan arah datang. Titik masuk tempat parkir SCH juga relatif lebih luas dibandingkan JCM.
#2 Tenant di Jogja City Mall sebenarnya lebih banyak daripada di Sleman City Hall
Sleman City Hall yang usianya lebih muda daripada Jogja City Mall, ditambah dengan lokasinya yang lebih jauh ke pusat kota Jogja, harus menghadapi kenyataan bahwa ia kalah unggul dari segi kelengkapan tenant. Walaupun sudah sekitar empat tahun diresmikan, beberapa titik di SCH masih tutup dan tampak sepi karena belum dihuni tenant.
Sementara itu, tenant di Jogja City Mall jauh lebih lengkap. Semisal kamu berencana ngejar diskon atau coba birthday treats di berbagai resto, JCM memang pilihan tepat. Di sini juga ada tenant yang nggak ada di SCH, salah satunya Sociolla.
#3 Tapi soal kenyamanan nonton acara, SCH pemenangnya
Fungsi mall bukan hanya tempat untuk cuci mata, belanja, atau nonton film. Ada hiburan lain yang bisa kita dapatkan di mall, yaitu menikmati acara eksternal yang diadakan di mall. Contohnya adalah pameran, konser musik, atau lomba cosplay dan dance cover.
Di Jogja City Mall, acara-acara ini biasanya diadakan di atrium atau jalan di depan mall dengan mendirikan panggung. Memang lebih puas nonton sambil duduk-duduk di depan JCM, sih. Tapi acara yang diadakan di jalan depan JCM ini pasti misbar, alias gerimis bubar. Nggak ada atapnya soalnya.
Sementara itu, Sleman City Hall punya dua tempat yang selalu menjadi lokasi diadakannya acara eksternal, yaitu ballroom dan garden. Keduanya berukuran luas dan beratap. Khusus untuk ballroom, suara dari dalam ruangannya nggak bakal bocor ke luar. Untuk segi kenyamanan menikmati acara, SCH lebih baik. Pantas saja banyak kampus yang memilih mall ini untuk menyelenggarakan prosesi wisuda.
#4 Fasilitas musala
Keberadaan musala selalu dicari pengunjung mall tiap sudah masuk waktu salat. Bahkan keberadaan musala kadang juga menjadi parameter mall tersebut pantas dikunjungi lagi atau nggak.
Musala di Jogja City Mall dan Sleman City Hall sebetulnya sama persis. Selalu ada musala di setiap lantai dan letaknya ada di sudut-sudut gedung, bersebelahan dengan kamar mandi. Enak, sih, kalau begini. Pengunjung nggak perlu pindah lantai untuk ke musala. Tapi, karena lokasinya ada di sudut, musala dan tempat wudu di JCM dan SCH cenderung sempit.
Akan sangat merepotkan kalau kamu datang ke kedua mall ini dengan sepatu bertali. Secara pilihanmu hanya dua: ndeprok di lantai atau cari kursi di tempat lain untuk menali tali sepatu. Soalnya, di JCM hanya ada satu kursi panjang yang muat dua orang di depan musala yang selalu lagi dipakai orang. Sementara itu, belum ada kursi tersedia di dekat musala di SCH.
Dari keempat aspek tadi, tampaknya Sleman City Hall lebih unggul dibandingkan Jogja City Mall. Apalagi kalau mengingat bahwa harga tiket nonton film di XXI SCH jauh lebih murah daripada JCM. Ehehehe. Mending main ke SCH aja nggak, sih?
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi