Ketika menyaksikan drama Korea, tak jarang penulis dan sutradaranya mengadopsi realitas yang ada di masyarakat. Dalam bidang pendidikan, banyak sekali drakor yang menyoroti letihnya siswa yang bersekolah dari pagi sampai malam, fenomena bullying, sampai superioritas kampus-kampus tertentu di Korea Selatan.
Jika di Amerika Serikat ada Ivy League, di Korea Selatan terdapat SKY. SKY merupakan julukan bagi tiga universitas yang dinilai prestisius di Korea Selatan, yakni Seoul National University, Korea University, dan Yonsei University.
Dalam serial All of Us Are Dead, terdapat satu tokoh polisi yang sedang wajib militer. Si polisi bernama Ho Cheol yang merupakan mahasiswa Seoul National University ini langsung dipandang jenius oleh Detektif Song Jae Il. Dia sendiri pun membanggakan almamaternya.
Cho Sang Woo, seorang tokoh dalam serial Squid Game juga merupakan alumnus SNU. Sobatnya, Seong Gi Hoon, selalu menyombongkan status dan almamater Sang Woo ini, padahal Sang Woo bersikap biasa saja. Bahkan, ada pula drakor SKY Castle yang secara detail menggambarkan bagaimana para orang tua dan anak berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan surat penerimaan dari SNU dan kampus ternama lainnya.
Di dunia nyata, masyarakat juga memandang bahwa SKY jauh lebih bergengsi dibandingkan dengan universitas lain, khususnya kampus-kampus yang berada di daerah. Publik menilai bahwa mahasiswa SKY dianggap cerdas, asosiasi alumninya kuat, dan lulusannya pasti mudah mendapat pekerjaan.
Gambaran dalam drama hingga realita ini tentu bikin publik yang nggak tinggal di Korea Selatan jadi penasaran, apa itu SKY dan mengapa tiga universitas ini punya pamor yang luar biasa. Berikut ini penjelasannya.
#1 Seoul National University
Di antara SKY, Seoul National University (SNU) adalah satu-satunya universitas negeri. SNU yang juga memiliki julukan lain Seouldae ini punya kampus utama yang berlokasi di Sillim-dong, Gwanak-gu, Seoul, dan kampus cabang di Daehangno dan Pyeongchang. Di SNU, terdapat enam belas fakultas dengan 83 program studi untuk jenjang sarjana. Sementara untuk pascasarjana, terdapat 99 program studi di lima bidang studi.
SNU digadang-gadang menjadi kampus terbaik se-Korea Selatan. Kalau dilihat dari segi peringkat nasional, QS memberikan peringkat satu buat SNU. Sementara di lingkup dunia, universitas hasil merger sepuluh perguruan tinggi ini berada di ranking 36. Di perguruan tinggi ini ada lebih dari 27 ribu mahasiswa. Sebanyak 8,9 persen dari total mahasiswa tersebut adalah mahasiswa internasional. Reputasi akademik dan output riset SNU ini memiliki skor di atas rata-rata, yakni 98,3.
#2 Korea University
Korea University, KU, atau dalam bahasa Korea bernama Koryeo Daehakgyo ini cukup populer di kalangan mahasiswa internasional. Persentase jumlah mahasiswa asingnya jauh lebih banyak dari SNU, yakni sebanyak 34 persen. Kampus yang memiliki julukan Macan Anam ini memiliki skor reputasi akademik 77,6.
Di KU, ada 17 fakultas dan 59 departemen. Universitas swasta ini memperoleh ranking 74 sedunia dan ketiga se-Korea Selatan berdasarkan penilaian dari QS. Kalau SNU sangat kondang Fakultas Kedokterannya, di KU, kabarnya Fakultas Hukum yang lebih mentereng namanya. Sementara itu, Yonsei juga menjadi rival KU di pertarungan peringkat universitas swasta maupun di bidang olahraga.
#3 Yonsei University
Kampus yang mempunyai warna resmi royal blue ini merupakan hasil merger dari dua kampus kristiani. Bila ditilik dari sejarahnya, Yonsei sudah berdiri sejak 1885 melalui Gwanghyewon, pusat medis modern pertama di Korea. Bangunan Gwanghyewon ini bahkan masih dipertahankan di salah satu kompleks kampus Yonsei.
Sering kejar-kejaran ranking dengan KU, pada 2019 Yonsei harus mengakui keunggulan KU karena kampus yang berlokasi di Sinchon dan Songdo ini memperoleh peringkat empat se-Korea Selatan. Secara global, Yonsei memperoleh peringkat 79. Di Yonsei, terdapat sekitar tiga puluh ribu mahasiswa yang tersebar di delapan belas fakultas. Jumlah mahasiswa asingnya pun jauh lebih banyak dibandingkan SNU dan KU, yakni sebanyak 44,1 persen. Btw, founder JYP Entertainment, Park Jin Young, dan sutradara ternama, Bong Joon Ho, adalah alumni Yonsei.
Bila dilihat dari peringkatnya, sebenarnya SKY ini belum menguasai Asia. SKY masih kalah dari National University of Singapore hingga China’s Peking University. Tingkat penerimaan di SKY pun sebenarnya nggak seketat universitas-universitas Ivy League maupun dua universitas tadi.
Namun, para calon mahasiswa yang mempertaruhkan hidup dan mati mereka pada seleksi mahasiswa baru di tiga universitas tersebut jadi memandang bahwa SKY sulit diraih. Maklum, mereka sudah dibikin capek sama sistem pendidikan yang menyita waktu luang. Sampai tahap terakhir menuju kampus impian pun mereka masih harus belajar mati-matian.
Bahkan di Korea Selatan saja, KU dan Yonsei masih kalah dari KAIST dari segi peringkat hingga reputasi akademik. Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) ini sangat potensial sebab reputasinya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, tampaknya masyarakat dan dunia korporat sudah mulai fleksibel terhadap alumni dari kampus mana pun. Ada kecenderungan bahwa favoritisme terhadap alumni SKY ini mulai menurun. Berdasarkan survei yang diadakan oleh CEO Score yang melacak manajemen korporat di Korea Selatan, jumlah CEO perusahaan yang merupakan lulusan SKY terus menurun sepanjang tahun. Sebaliknya, mulai banyak alumni kampus-kampus lain, seperti Sungkyunkwan, Hanyang, Sogang, Busan, dan Chonnam yang menjabat sebagai CEO. Mungkin, suatu saat anggapan bahwa SKY sama seperti langit yang sulit digapai bisa jadi akan runtuh.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Audian Laili