Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Kearifan Lokal Situbondo yang Membuat Warganya Sementara Bisa Bertahan dari Kenaikan Harga Beras yang Ugal-ugalan

Agus Miftahorrahman oleh Agus Miftahorrahman
2 Maret 2024
A A
3 Kearifan Lokal Situbondo Melawan Kenaikan Harga Beras (Unsplash)

3 Kearifan Lokal Situbondo Melawan Kenaikan Harga Beras (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Lonjakan harga beras membuat rakyat Indonesia menjerit. Banyak ibu-ibu dan pemilik usaha mengeluh. Masalahnya, kenaikan harga beras membuat harga kebutuhan lainnya ikut naik. Namun, pemandangan berbeda ada di Situbondo, Jawa Timur, ketika warga bisa beradaptasi dan bertahan. Yah, setidaknya untuk saat ini.

Jadi, saat ini, saya sedang merantau. Karena skill memasak yang terbatas, saya memilih untuk membeli makanan jadi. Yang penting murah dan mengenyangkan. 

Nah, karena terbiasa dengan mindset membeli makan, saya cukup kaget ketika pulang ke Situbondo. Pertama, kenaikan harga beras tidak, atau setidaknya belum, berdampak banget kepada masyarakat. Kedua, saya mendapatkan informasi perihal “3 kearifan lokal” dari ibu saya.

Kebiasaan masyarakat Situbondo untuk “membeli secukupnya”

Sebagian besar masyarakat Situbondo membeli beras ya cuma untuk konsumsi keluarga. Bukan untuk membuka warung makan atau semacamnya. Artinya, banyak masyarakat yang tidak (belum) merasakan dampak kenaikan harga beras. Mereka tidak harus membeli beras 1 karung dengan harga lebih dari Rp1 juta. 

Kalau beli beras yang mentok 2 kilogram untuk keperluan sekitar 3 hari. Intinya adalah membeli secukupnya, untuk keluarga sendiri. Efek dari kebiasaan ini adalah susahnya mencari warung makan di Situbondo. Semua keluarga sudah cukup dengan memasak sendiri, baik nasi maupun lauknya. 

Tidak menjual semua beras hasil panen, harga beras naik jadi lumayan aman

Kearifan lokal kedua masyarakat Situbondo yang membuat mereka agak lumayan aman dari kenaikan harga beras adalah keberadaan lumbung. Iya, masyarakat Situbondo kerap menyisakan sebagian panen padi untuk kebutuhan konsumsi pribadi sehari-hari. Hal itu, tentu sangat terasa manfaatnya ketika harga beras melonjak seperti hari ini.

Untuk masyarakat yang kebetulan lumbung berasnya habis duluan, mau tidak mau, ya kudu beli. Tapi, toh belinya paling 1 sampai 2 kilogram saja untuk kebutuhan sehari-hari. 

Mau beli banyak? Duitnya nggak ada. Maklum, UMK Situbondo adalah yang terendah di Jawa Timur. Jadi kudu ngirit. Lagian apa yang mau diirit, lha wong duit saja nggak ada.

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Beras parloh, bukti nyata gotong royong dan silaturahmi menguatkan di masa sulit

Kalian dapat undangan nikah? Ngasih kado apa? Uang? Kalau di Situbondo masih tradisional dan penuh kearifan lokal. Masyarakat Situbondo itu, kalau ada parloh (hajatan) masih menggunakan bahan pokok sebagai hantaran. Mau itu beras, minyak goreng, gula, kerupuk, atau sembako lain yang tahan lama.

Budaya ini ternyata memberi manfaat di masa kenaikan harga beras seperti sekarang. Budaya hantaran sembako ini menghadirkan komoditas baru bernama Sembako parloh. Ada beras parloh, gula, minyak, dan parloh-parloh lainnya. 

Komoditas di atas bisa dijual oleh yang punya hajatan. Harga jualnya yang tidak terlalu tinggi sehingga menjadi favorit di kala sulit. Meski, kadang, harus diteliti terlebih dahulu karena tidak ada standar kualitas untuk sembako parloh.

UMK Situbondo paling buncit, harga beras naik ya sepele, lah. Sepele bapakmu!

Selain itu, UMK Situbondo itu menjadi juara terakhir di Jawa Timur. Fakta ini membuat warga jadi cepat beradaptasi di masa brengsek seperti kenaikan harga beras ini. 

Mau harga beras meroket? Masyarakat Situbondo sih sudah sangat terlatih. Iya, terlatih nggak beli karena nggak punya duit hehehe.

Penulis: Agus Miftahorrahman

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Siapa pun Presidennya, UMK Situbondo Tetap Terendah di Jawa Timur

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2024 oleh

Tags: Berasharga berasjawa timurkearifan lokal situbondokenaikan harga berassitubondoUMK Situbondo
Agus Miftahorrahman

Agus Miftahorrahman

Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam. Menaruh perhatian atas isu-isu sosial, lingkungan, dan literasi. Setiap pekan menjaga bara semangat literasi melalui Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca.

ArtikelTerkait

3 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Indah, namun Memiliki Sejarah Kelam

3 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Indah, namun Memiliki Sejarah Kelam

21 Oktober 2023
GOR Bung Karna, Proyek Narsis Bupati Situbondo yang Bakal Menelan Duit Rakyat hingga Puluhan Miliar Mojok.co

GOR Bung Karna, Proyek Narsis Bupati Situbondo yang Bakal Menelan Duit Rakyat hingga Puluhan Miliar

6 Juli 2024
Panduan Misuh Jawa Timuran, Dijamin Mantap dan Paten terminal mojok.co

Panduan Misuh Jawa Timuran, Dijamin Mantap dan Paten

3 Maret 2021
sendi 3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang terminal mojok

3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang

19 Juli 2021
Terminal Bungurasih Nggak Manusiawi. Bertahun-tahun Menyiksa Penumpang, Difabel Paling Menderita

Terminal Bungurasih Nggak Manusiawi. Bertahun-tahun Menyiksa Penumpang, Difabel Paling Menderita

4 Juni 2024
Sudah Saatnya Membangun Jalan Tol Hutan dari Situbondo Sampai Jember (Unsplash)

Sudah Saatnya Membangun Jalan Tol Hutan dari Situbondo Sampai Jember

17 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.