Bisa dibilang, Kota Solo itu underrated. Keindahan kota dan vibes hidup yang menyenangkan yang terpancar dari Kota ini kerap luput dari pandangan. Jauh kalah dengan tetangga, Jogja, yang makin hari boroknya makin terlihat. Kecuali konflik keraton dan apa saja yang berhubungan dengan Gibran, Solo jarang kita dengar kabarnya.
Dari sisi lain, Terminal Mojok kerap memuat artikel yang memperlihatkan sisi terang Solo, dan menunjukkan potensinya ke pembacanya. Tapi, seperti seharusnya, selalu ada dua sisi dari suatu hal.
Oh, saya tak akan menjelek-jelekkan kota yang sudah 18 tahun saya tempati. Hanya saja, saya perlu memberikan pandangan akan Solo yang “asing” bagi saya, beberapa waktu belakangan.
Daftar Isi
Kota Solo yang banjir
Banyak yang tidak tahu, kalau Solo itu sebenarnya rentan banjir. Ada sekitar 30 titik yang rawan banjir. Penyebabnya? Ya apalagi kalau bukan hujan. Mau saya jawab air, kok ya terlihat tidak intelek.
Banyak titik di Kota Solo yang baru hujan sebentar saja banjir. Contohnya, di depan pintu barat Terminal Tirtonadi. Setiap hari saya pulang sekolah lewat sana, dan kalau hujan bikin rekoso, karena motor saya harus menerabas banjir.
Tapi penyebab banjir Solo tak sesepele hujan dan banjir. Di sisi selatan, ada Wonogiri, kota yang Anda kenal sebagai penghasil bakso dan mi ayam terbaik di muka Bumi. Wonogiri punya Waduk Gajah Mungkur. Waduk ini punya peran penting terhadap kondisi kota-kota lain, seperti pengairan, pasokan listrik (ada PLTA di waduk ini), dan… banjir.
Jika debit air di Gajah Mungkur sudah terlalu tinggi, pintu waduk akan dibuka. Inilah masalahnya, kadang pintu air dibuka semua yang artinya makin banyak air dikirim ke bawah. Itulah salah satu penyebab banjir di Solo, meski tak bisa disebut faktor utama. Ditambah, Waduk Gajah Mungkur punya masalah pendangkalan. Sepertinya Mas Gibran punya banyak pekerjaan terkait banjir ini. Semoga bisa diatasi, Mas.
Solo macet!
Selain banjir, Kota Solo saat ini sering macet. Banyak jalan yang diperbaiki dan dialihkan membuat kemacetan yang lumayan panjang. Selain karena perbaikan jalan, kemacetan bisa terjadi karena banjir. Banyak kendaraan yang mogok di tengah jalan karena banjir. Belum lagi ketika macet banyak pengendara yang tidak tau aturan, juga tidak ada petugas yang membantu.
Dulu, sebelum Kota Solo dilanda macet, durasi sekolah ke rumah hanya 15 menitan, tetapi sekarang bisa 30 menit lebih. Belum lagi kalau hujan dan harus menghadapi banjir, rasanya pengin terbang aja.
Jalan Solo yang rusak dan berlubang
Banyak jalan di Kota Solo yang rusak dan berlubang. Tidak tau kenapa jalanan itu tidak segera diperbaiki, padahal sudah memakan korban banyak akibat jalan yang rusak dan berlubang.
Belum lagi ketika hujan dan banjir, jalan yang berlubang sama sekali tidak keliatan dan mengakibatkan kecelakaan karena menerabas jalan yang berlubang itu. Saya sempat menjadi korban dari jalanan yang berlubang itu. Untungnya tidak jatuh, hanya velg motor saya peyang dan harus dikenteng.
Penerangan jalan di Solo yang kurang
Ini masalah yang sebenarnya tak bisa dibilang baru. Penerangan jalan Kota Solo terbilang kurang. Yang menyedihkan, ada orang brengsek yang memanfaatkan hal tersebut. Contoh kasus, teman saya beberapa bulan lalu terkena begal payudara, karena kondisi jalanan gelap dan sepi.
Saya bingung, kenapa dari dulu sampai saat ini masih ada titik-titik yang belum dipasang lampu, kenapa?
Saya jadi takut kalau pulang malam harus melewati jalanan sepi dan gelap, serasa uji nyali. Memang ada beberapa titik di Kota Solo yang jalanannya terang, tapi itu hanya di tengah kota saja, yang di pinggiran kota sama sekali kurang. Kalaupun ada lampu nyalanya kurang terang.
Sebenarnya Mas Wali memberikan nomor WA-nya dengan tujuan supaya warga Solo bisa mengadu jika ada keresahan. Tetapi nyatanya saat saya mengadu tentang jalanan yang rusak, tidak kunjung dibenahi, padahal sudah sebulan lebih lho. Mungkin sibuk.
Meski Kota Solo saat ini masih banyak kekurangan, saya yakin kota ini akan lebih indah ke depannya. Saat ini saja banyak pembangunan jalanan dan kalau selesai pasti akan memuaskan. Banyak pembangunan di Kota Solo yang memperlihatkan bahwa Solo menuju arah yang lebih baik. Siapa pun yang berjasa, saya haturkan terima kasih.
Semoga Kota Solo segera pulih, dan menjadi kota yang makin aman dan nyaman.
Penulis: Imanuel Joseph Phanata
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Kebohongan tentang Kota Semarang yang Telanjur Dipercaya