Masih ada sopir yang ugal-ugalan
Ketika naik Trans Jateng trayek Solo-Sumberlawang, saya masih menemui ada sopir yang ugal-ugalan di jalan. Bahkan, saya pernah melihat bus yang bermanuver sangat kencang ketika berpapasan dengan bus pedesaan dengan rute sama. Entah karena sopir yang direkrut merupakan eks sopir bus bumel yang memang terkenal begajulan di jalanan sehingga terbiasa berkendara ugal-ugalan, atau memang sopirnya sedang buru-buru.
Ada juga sopir yang nggak melakukan SOP dalam menurunkan penumpang. Biasanya ini terjadi pada jam pulang kerja. Saya menduga sopir Trans Jateng kasihan dengan para penumpang, makanya mereka menurunkan penumpang justru bukan di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Atau memang ada hal-hal lain yang membuat sopir tak bisa menurunkan penumpang di halte. Yah, saya sih mencoba berpikiran positif aja, Gaes.
Semoga saja pihak-pihak terkait bisa mengevaluasi beberapa hal yang kurang dari Trans Jateng trayek Solo-Sumberlawang. Saya nggak bermaksud menjatuhkan program bus yang nyatanya sangat bermanfaat dan membantu banyak warga untuk bermobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Harapan saya, semoga kekurangan dari bus ini bisa diperbaiki sehingga makin banyak warga yang tertarik menggunakan transportasi umum.
Penulis: Fajar Novianto Alfitroh
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kapok Naik Trans Jogja Setelah Satu Kali Mencobanya.