Di Madura, salah satu pekerjaan yang banyak dilakoni oleh para pemuda lulusan SMA adalah bekerja di kapal atau istilahnya pelayaran. Entah itu di kapal passenger (penumpang) atau kapal kargo. Bahkan, terdapat daerah yang rata-rata anak mudanya memang didesain untuk bekerja di sana, nggak ada pilihan lain.
Enaknya bekerja di kapal tuh tentu saja banyak uangnya. Kita bisa mendapatkan gaji dolar meskipun di kapal hanya berstatus karyawan biasa. Selain itu, kita juga bisa jalan-jalan keliling dunia dan tentunya mendapat banyak pengalaman baru dan menarik.
Tapi, sebenarnya banyak juga lho nggak enaknya kerja di pelayaran. Saya tahu karena sebagian saudara saya bekerja di sana. Makanya saya paham kalau bekerja di atas kapal selama 7 sampai 9 bulan non-stop, terombang-ambing di laut, dan jauh dari keluarga itu nggak menyenangkan sama sekali.
Orang-orang yang bekerja di pelayaran bau uangnya kuat banget, jadinya sering diutangin orang lain
Sudah bukan rahasia lagi kalau orang-orang yang bekerja di bidang pelayaran itu bau uangnya kuat banget. Bahkan bisa bikin orang-orang yang sebelumnya nggak kenal, jadi pura-pura akrab saking kencengnya bau uangnya.
Untuk urusan ini, saudara saya biasanya sering mengeluh. Menurutnya, dia bekerja di atas laut selama 7 sampai 9 bulan itu ya biar uangnya bisa dia nikmati saat lagi off di darat. Eh, apesnya malah diutangin. Mana kadang-kadang yang ngutang seringnya berlagak pikun. Apalagi kalau saudara saya sudah dapat panggilan dadakan buat berlayar lagi.
Orang yang susah ditagih utangnya ini biasanya beralasan, “Kamu kan mau berangkat, pasti bakal punya uang lagi, kan?” Padahal nih ya, mengurus keperluan dan perlengkapan untuk dibawa ke kapal juga butuh biaya besar, lho!
Hidup seperti kangkung
Ketahuilah, saat lagi off dan balik ke daratan, hidup orang pelayaran tuh udah kayak sayur kangkung. Mereka kelihatan segar bugar saat berada di air, tapi begitu sampai daratan jadi lemes nggak bertenaga.
Mungkin karena mereka terbiasa melihat orang-orang sekitarnya bekerja dan berangkat pagi lalu pulang sore hari, sementara kalau mereka sedang off kan kelihatan luntang-lantung tanpa kerjaan.
Belum lagi kalau ada masalah dalam jadwal pemberangkatan, visa yang nggak di-approve, atau insiden-insiden kecil yang biasanya mewarnai detik-detik keberangkatan. Makin nelangsa deh jadinya.
Baca halaman selanjutnya: Sering absen di momen penting bareng keluarga…