Pernah mendengar soal Pangalengan? Bagi sebagian orang, nama Pangalengan mungkin hanya terdengar seperti nama kecamatan biasa di Jawa Barat. Tapi bagi pencinta wisata alam, Pangalengan adalah surga tersembunyi di Kabupaten Bandung yang siap memukau dengan keindahannya.
Pertama kali menginjakkan kaki di Pangalengan, kalian akan disambut dengan pemandangan yang jauh dari ekspektasi. Jalanan yang berkelok dan berlubang, rumah-rumah sederhana di pinggir jalan, dan suasana pedesaan yang tenang. Jauh dari gemerlap lampu kota dan hiruk pikuk keramaian.
Akan tetapi jangan buru-buru menilai. Di balik itu semua, Pangalengan Bandung menyimpan persoalannya sendiri. Memiliki pemandangan yang cantik belum tentu dibarengi keadaan yang baik pula.
Pemandangan elite, infrastruktur sulit
Harus diakui pemandangan indah Pangalengan bagaikan surga dunia. Hamparan bukit teh dihiasi kawanan sapi yang merumput dan kabut tipis yang menyelimuti di pagi hari memang memanjakan mata siapa pun yang melihat. Udara sejuk dan segar pun menjadi pelengkap sempurna untuk memanjakan jiwa dan raga. Tak heran, Pangalengan Bandung menjadi magnet bagi para pencinta alam dan pencari ketenangan.
Namun di balik keindahan itu, infrastrukturnya tak sedap dipandang. Jalanan berlubang dan berkelok bagaikan rintangan yang harus dihadapi para pengemudi. Akses menuju beberapa tempat wisata pun terbilang sulit membuat wisatawan harus berjibaku dengan medan yang menantang.
Infrastruktur yang kurang memadai ini tak hanya menyulitkan wisatawan, tapi juga berdampak pada roda perekonomian masyarakat setempat. Petani, misalnya, kesulitan mengangkut hasil panen mereka ke pasar karena kondisi jalan yang tak bersahabat. Hal ini tentu menghambat perekonomian lokal dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat.
Baca halaman selanjutnya: Sosial ekonomi belum merata di sini…