Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Sisi Gelap Mahasiswa Pertukaran: Seru, tapi Menyebalkan

Bintang Ramadhana Andyanto oleh Bintang Ramadhana Andyanto
2 Juni 2023
A A
Sisi Gelap Mahasiswa Pertukaran- Seru, tapi Menyebalkan (Unsplash)

Sisi Gelap Mahasiswa Pertukaran- Seru, tapi Menyebalkan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang paling menyebalkan di kehidupan kampus? Tugas yang menumpuk? Dosen yang galak? Atau kisah romansa di perkuliahan yang tanpa kemajuan? Nah, selain itu, ada satu faktor lain yang membuat kehidupan kampus saya jadi menyebalkan: mahasiswa pertukaran.

Pertama-tama, izinkan saya menceritakan terlebih dahulu perihal “perkenalan” saya dengan mahasiswa pertukaran. Jadi, sejak masa-masa awal masuk universitas, ketika masih maba, saya sudah cukup sering berada di kelas yang sama dengan mahasiswa pertukaran. 

Kala itu, saya sangat terkejutnya ketika mengetahui bahwa saya satu kelas dengan mahasiswa pertukaran dari Jepang. Meskipun hanya satu semester dan tidak pernah berjumpa secara langsung karena online, tetapi hal itu tetap membuat saya bahagia. Pasalnya, dengan begitu, relasi saya jadi bertambah luas dan saya jadi memiliki teman dari negara lain.

Namu, pengalaman saya dengan mahasiswa pertukaran tidak cuma yang menyenangkan saja. Ada pula pengalaman-pengalaman buruk yang saya anggap cukup menyebalkan.

Kuliah offline jadi jarang dilaksanakan

Sebagai mahasiswa yang masuk pada 2020, saya harus rela melewati dua tahun pertama kuliah secara online. Itulah mengapa, ketika pandemi mulai mereda dan kuliah kembali offline, saya girang bukan main. 

Semester lima saya lalui dengan semangat karena sudah bisa ke kampus. Namun, kebahagiaan saya seketika sirna begitu mengetahui bahwa saya akan satu kelas dengan para mahasiswa pertukaran di semester enam.

Pasalnya, karena merekalah kuliah offline jadi jarang dilaksanakan. Saya ingat sekali momen minggu pertama kuliah semester enam dilaksanakan. Saat itu, dosen saya bertanya melalui grup WhatsApp kelas perihal rencana untuk mengadakan kuliah secara offline pada pertemuan di minggu kedua. 

Ketika mayoritas dari kami sudah menyambut kabar tersebut dengan antusias, tiba-tiba ada mahasiswa pertukaran yang nyeletuk, “Maaf, Pak, saya nggak bisa mengikuti kuliah offline di minggu depan karena saya masih berada di daerah asal saya.”

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal yang Cuma Ada di Kampus Indonesia, Kampus Turki Nggak Punya

Dosen saya lalu menanyakan lebih lanjut mengenai hal itu. Mereka kemudian menjelaskan bahwa dia adalah mahasiswa pertukaran dari salah satu kampus di daerah luar Jabodetabek yang mengambil program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di kampus saya. Setelah mendengar penjelasan tersebut, dosen saya pun memaklumi dan meniadakan kelas secara offline hingga sekarang ketika semester enam telah hendak menemui ujungnya.

Jujur, saya termasuk ke dalam golongan mahasiswa yang kesal bukan main. Sebagai mahasiswa yang juga merantau, barang tentu keinginan saya untuk merasakan kuliah offline sangatlah tinggi. Namun, karena kehadiran para mahasiswa pertukaran, keinginan saya itu hanya tinggal menjadi angan-angan. 

Padahal, harap diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang bisa mengikuti kuliah offline jauh lebih banyak dibandingkan yang tidak bisa. Namun, mengapa malah kami yang harus mengalah dengan mereka?

Jadi, tak usah heran jika saya menyebut hal ini sebagai sesuatu yang menyebalkan, bukan?

Sering menghilang tanpa kabar

Seakan tak cukup dengan ketiadaan kelas offline, alasan lainnya mengapa saya kesal kepada mahasiswa pertukaran adalah kebiasaan buruk mereka. Iya, mereka sering menghilang tanpa kabar. 

Kasus ini sering terjadi. Sebagai contoh, ketika dosen telah membagikan tautan untuk Zoom Meeting di grup kelas, ada saja mahasiswa pertukaran yang malah absen dan tidak bergabung. Tindakan itu tentu tidak terpuji, terlebih jika dilakukan oleh mahasiswa pertukaran yang seketika membuat malu universitas asal mereka. 

Akan tetapi, ketahuilah, aksi bolos kelas yang mereka lakukan bukanlah yang paling menyebalkan. Masih ada lagi tindakan mereka yang membuat saya langsung ingin berkata kasar.

Jadi, ketika memberikan tugas kelompok, dosen saya sering mencampurkan mereka dengan mahasiswa-mahasiswa “asli”. Hal itu dilakukan agar ikatan kami dapat menjadi lebih erat, bisa saling berbagi pikiran serta pengetahuan. 

Jujur, saya sama sekali tidak masalah. Namun, masalah malah diciptakan oleh mereka sendiri yang sering nge-ghosting. Mereka sering tidak merespons tatkala pembagian tugas di dalam kelompok telah diberikan dan deadline mendekat. Ketika kami sibuk mengerjakan bagian masing-masing, mahasiswa pertukaran itu malah hilang tanpa kabar. Pada akhirnya, seringnya kami malah harus mengerjakan bagian mereka.

Setelah itu, berbagai macam alasan akhirnya mereka keluarkan. Misalnya, susah sinyal, sedang sibuk, dan sebagainya. Namun, ada juga yang main menghilang tanpa penjelasan. Menyebalkan, bukan?

Memang, tindakan berikutnya yang perlu kami lakukan hanyalah melapor ke dosen. Namun, tetap saja, suatu pekerjaan yang mestinya dilakukan bersama-sama secara berkelompok ujung-ujungnya malah harus dikerjakan oleh segelintir orang saja. Ke mana rasa tanggung jawab mahasiswa pertukaran ini? Apakah sikap tersebut tidak diajarkan di kampus asal mereka?

Terkadang menyebalkan, terkadang menyenangkan

Sejak awal, saya tak henti menguraikan hal-hal menyebalkan terkait mahasiswa pertukaran. Pertanyaannya, apakah semua dari mereka seperti itu? Jawabannya: tidak. Jangan salah, saya juga menemukan beberapa mahasiswa pertukaran yang menyenangkan. 

Ketika bertemu dengan yang “positif”, saya langsung dapat mengerti mengapa program pertukaran diciptakan. Tujuannya supaya mahasiswa bisa saling berbagi dalam banyak hal. Mulai dari pengetahuan, cara berpikir, cara menyelesaikan masalah, atau bahkan sekadar untuk saling mengenal budaya masing-masing. 

Selain itu, program ini juga dapat menjadi pintu bagi para mahasiswa untuk menambah relasi dan berkenalan dengan orang-orang baru. Tujuan yang positif, bukan?

Jadi, jika diterapkan secara benar, program pertukaran mahasiswa memang bisa memberikan banyak efek positif. Akan tetapi, seperti yang telah saya jabarkan secara panjang lebar di atas, ada pula contoh kasus di mana mahasiswa pertukaran justru bertingkah menyebalkan dan menyusahkan para mahasiswa “asli”. 

Jika yang terjadi adalah yang kedua, kalian tak perlu heran jika akhirnya saya malah misuh-misuh di Terminal Mojok, bukan?

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Curhat Mahasiswa yang Nyambi Jadi Driver Ojol di Kota Malang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2023 oleh

Tags: Kampusmahasiswa pertukaranPMM
Bintang Ramadhana Andyanto

Bintang Ramadhana Andyanto

Anak negeri. Tukang ngopi. Pakar senjalogi.

ArtikelTerkait

Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok

Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok

4 Agustus 2023
3 Alasan Poltekkes Semarang Jadi Poltekkes Terbaik di Indonesia

3 Alasan Poltekkes Semarang Jadi Poltekkes Terbaik di Indonesia

9 Juli 2023
Pengalaman Diajar Kak Seto Mulyadi: Merasa Senang dan Canggung Bersamaan terminal mojok.co

Pengalaman Diajar Kak Seto Mulyadi: Merasa Senang dan Canggung Bersamaan

14 Desember 2020
Menyesal Jadi Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Jurusan Tanggung yang Nggak Jelas Prospek Kerjanya Mojok.co

Menyesal Jadi Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Jurusan Tanggung yang Nggak Jelas Prospek Kerjanya

25 Januari 2024
5 Rekomendasi Merek Sarung buat Kamu yang Hipster Abiezzz madura

Surat Edaran tentang Penggunaan Sarung di Kampus Madura Adalah Langkah yang Tepat

26 November 2022
Kuliah di Kampus Unggulan Belum Tentu Sukses, tapi UKT Terasa Nggak Sia-sia karena Fasilitasnya Layak Mojok.co

Kuliah di Kampus Unggulan Belum Tentu Sukses, tapi UKT Terasa Nggak Sia-sia karena Fasilitasnya Layak

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.