Jadi guru hanyalah kerja sampingan
Kebanyakan guru honorer biasanya menjadikan guru hanya sebagai kerja sampingan sebab pendapatan yang kecil. Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari hanya dengan mengandalkan gaji dari mengajar. Makanya mereka tiada hentinya mencari pemasukan lain yang dapat menutupi biaya kehidupan selama sebulan penuh. Apalagi bagi mereka yang posisinya sedang merantau.
Beberapa di antara mereka bahkan ada yang berjualan sepulang mengajar. Bahkan, pendapatan dari hasil berjualan jauh lebih besar ketimbang mengajar di sekolah. Beberapa waktu lalu sempat viral seorang guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun namun belum juga diangkat sebagai PNS. Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, beliau memilih untuk mencari rongsokan untuk dijual tanpa pernah malu atau gengsi.
Beberapa guru honorer mengeluarkan dana sendiri untuk biaya operasional sekolah
Sudah mah gaji kecil dan telat dibayar, beberapa guru honorer ada yang harus mengeluarkan dana sendiri untuk biaya operasional sekolah seperti mencetak soal di tukang fotokopi. Biasanya hal ini terjadi di beberapa sekolah yang ada di daerah pelosok. Sekolah tidak memfasilitasi gurunya dengan alat penunjang seperti printer. Dana untuk mendukung kinerja guru pun tidak ada atau mungkin “ditiadakan”.
Karena permasalahan tersebut, guru terpaksa harus mengeluarkan dana sendiri demi semua muridnya dapat mengerjakan soal ujian. Kalau tidak begitu, murid tidak akan bisa ujian. Mending kalau ada reimburse dari pihak sekolah, tapi kalau tidak kasihan juga guru tersebut karena harus tekor mengeluarkan uang pribadi.
Menjadi guru memang lebih banyak membatinnya ketimbang senang-senangnya, terutama bagi mereka yang masih menjadi guru honorer. Dengan gaji yang tidak seberapa, mereka harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang semakin meningkat. Saya harap, pemerintah jauh lebih memerhatikan kesejahteraan guru di masa depan, dan bukan hanya omon-omon belaka.
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Cleansing Guru Honorer, Kado Pahit Guru pada Awal Tahun Ajaran Baru, “Dibasmi” Seakan Bukan Manusia.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.