Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

Resti Krisna Murti oleh Resti Krisna Murti
30 Januari 2024
A A
Sinetron Indonesia Semakin Membosankan dan Nggak Menghibur (Unsplash)

Sinetron Indonesia Semakin Membosankan dan Nggak Menghibur (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya bukan haters. Penggemar sinetron Indonesia atau kritikus film juga bukan. Namun, saya menjadi “agak terpaksa” ikut menonton karena ibu, tante, dan nenek saya betah sekali berlama-lama di depan televisi untuk menonton. Jadi, sebagai anak yang baik, saya mencoba ikut menonton dan mengapresiasi karya dalam negeri.

Nah, setelah mengamati selama beberapa waktu, saya menemukan sinetron Indonesia itu semakin membosankan. Berikut 5 alasan yang membuat saya semakin malas menonton sinetron di televisi.

#1 Latar tempat sinetron Indonesia yang “itu-itu saja”

Saya menemukan bahwa latar tempat di sinetron Indonesia itu monoton. Misalnya adegan rumah sakit, di mana mau sakit keseleo, stroke, sampai meninggal, bangsal rumah sakit yang dipakai ya “itu-itu saja”.

Cirinya adalah kasur tipis, meja kecil dan 1 kursi, selang infus, dan tabung oksigen. Udah. itu saja. Kalau sakit, pasti kepala si pasien diperban lalu ada corak darah dikit di jidat. Semacam nggak kreatif membuat adegan di ICU atau di ruangan berbeda, lah. Monoton itu jelek.

#2 Satu soundtrack untuk semua film 

Jujur saja, saya sangat bosan dengan soundtrack atau backsound sinetron Indonesia. Begitu mendengar soundtrack-nya, yang terbayang adalah kisah suami yang menyiksa istri, istri menjadi korban selingkuh suami, mertua menyiksa menantu, dan adegan mau nangis tapi nggak bisa.

Musik itu memang penting untuk sebuah adegan. Ia bisa membantu penonton merasakan konflik yang sedang terjadi. Namun, kalau semua adegan sedih atau dramatis cuma pakai 1 soundtrack, ya jatuhnya membosan. Ku menangiiiissssssssss, membayangkan….. Halah!

#3 Penonton mudah menebak alur cerita

Saya paling ingat sebuah alur cerita sinetron Indonesia yang kayak gini:

“Sang aktor utama melakukan dosa yang nggak habis-habis. Mulai dari KDRT kepada istrinya yang lagi hamil tua, korupsi di kantor, selingkuh dengan sekretarisnya, hidup hedon, dan suka mabuk. Lalu, di tengah cerita, dia jadi buronan polisi, ketabrak angkot karena lari sambil liat belakang. Akhirnya dia, antara, cacat, hilang ingatan, dan stroke. Pokoknya nggak sampai meninggal dan akhirnya tobat.”

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Lalu ada cerita lain lagi: 

“Seorang laki-laki kaya dan mapan, suka kepada perempuan biasa. Namun, hubungan mereka penuh lika-liku karena sang calon mertua menentang. Lalu, ada perempuan lain, sama-sama kaya dan berpendidikan tinggi, suka sama si laki-laki. Calon mertua tentu mendukung hubungan ini. Konflik terjadi, dar der dor, lalu si laki-laki menikahi si perempuan biasa tadi. Tamat.” 

#4 Mau baik atau jahat, pasti kebangetan mentok

Di sinetron Indonesia, kayak nggak ada ukuran normal. Pokoknya kalau jahat ya jahat banget, kalau baik jadi mentok baiknya keterlaluan, lah. Misalnya, mertua jahat yang suka memukuli menantu, memakinya setiap hari, dan siksaan verbal selalu mengikuti. Lalu, si menantu yang baik hanya akan menangis dan berdoa. Pokoknya nggak ada perlawanan.

Sinetron Indonesia itu, katanya, cerminan dari sebuah warganya sendiri. Nah, ada lho, menantu yang jadi korban mertua jahat, lalu berani melawan. Ya setidaknya menghindar kalau mau kena gampar atau kabur dari rumah. Malah saya yang jadi kesal sendiri menyaksikan sifat hiperbola para aktor.

#5 Kalau 1 judul sinetron Indonesia dapat rating tinggi, iklannya jadi lama banget

Kalau soal ini, saya masih bisa agak maklum. Mumpung 1 judul sinetron Indonesia itu dapat rating tinggi, porsi iklannya dibuat banyak dan lama. Jika durasi tayang sinetron adalah 1 jam, kalau ditotal, iklan yang muncul bisa 20 menit. Namanya saja mengejar cuan.

Namun, iklan yang terlalu lama itu bikin penonton awam sinetron Indonesia kayak saya jadi malas dan bosan. Jatuhnya, sinetron itu malah nggak menghibur. Apalagi durasi iklan sudah lama, di dalam scene, ada hard selling produk lagi. Biasanya pakai billboard CGI abal-abal gitu. Males.

Begitu, pembaca yang baik. Lima alasan yang, menurut saya, sinetron Indonesia semakin membosankan. Saking membosankan, penonton awam kayak saya jadi nggak terhibur. Semoga produser dan sutradara semakin kreatif dan punya budget besar supaya bisa membuat sinetron Indonesia yang lebih oke. Minimal, mendekati kualitas drama Korea, lah. Nggak muluk-muluk, kok. Mendekati aja dulu.

Penulis: Resti Krisna Murti

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sinetron Indonesia Kalah Telak Dibanding Drakor karena Alur Ceritanya di Luar Nalar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2024 oleh

Tags: drakordrama koreadrama tviklan sinetron Indonesia terlalu banyakopera sabunSinetronsinetron indonesiasutradara sinetron Indonesia
Resti Krisna Murti

Resti Krisna Murti

Ibu-ibu biasa yang nyambi jadi perawat.

ArtikelTerkait

10 Drama Korea yang Menyajikan Cerita Realistis Terminal Mojok

10 Drama Korea yang Menyajikan Cerita Realistis

28 Mei 2022
5 Tokoh Drama Korea Tanpa Haters, Karakter Lee Do Hyun Sudah Pasti Semuanya

5 Tokoh Drama Korea Tanpa Haters, Karakter Lee Do Hyun Sudah Pasti Semuanya

1 Juli 2023
4 Nilai Persahabatan yang Diajarkan dalam Our Blues Terminal Mojok.co

4 Nilai Persahabatan yang Diajarkan dalam Our Blues

25 April 2022
4 Pesan Twenty Five Twenty One buat Anak Muda Zaman Sekarang

Na Hee Do dan Back Yi Jin Twenty Five Twenty One: Inspirasi Anak Muda Zaman Sekarang

8 Maret 2022
5 Drama Korea yang Punya Kisah Pertemanan Unik dan Bikin Iri terminal mojok.co

5 Drama Korea yang Punya Kisah Pertemanan Unik dan Bikin Iri

30 November 2021
7 Drama Korea Ini Punya Alur Cerita yang Bikin Pilu terminal mojok.co

7 Drama Korea Ini Punya Alur Cerita yang Bikin Pilu

25 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.