Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Makin Toksik karena Aldebaran Terus Menyalahkan Andin

Perjalanan Mencari Sosok Mas Aldebaran di Dunia Nyata terminal mojok.co

Perjalanan Mencari Sosok Mas Aldebaran di Dunia Nyata terminal mojok.co

Dalam salah satu episode Ikatan Cinta, Reyna, anak Aldebaran sedang asyik duduk sendirian di sebuah lobi restoran milik ayahnya. Ia sebenarnya datang ke restoran bersama baby sister dan Andin. Namun Mirna, baby sister  yang bertugas menjaga Reyna mendadak harus keluar restoran sebentar untuk menemui Aldebaran mengambil botol minum yang ketinggalan.

Saat kembali Reyna sudah tidak ada di tempat. Andin waktu itu sedang mengecek persediaan bahan baku di dapur. Ia kaget mendengar laporan Mirna kalau Reyna hilang. Sementara Al yang tengah di perjalanan mendapat telepon dari orang rumah bahwa petugas panti asuhan datang untuk mengecek keadaan Reyna.

Al kaget setengah mampus, dia pun menelepon Andin dan menyuruhnya membawa pulang Reyna. Tak disangka, Al akhirnya mengetahui kalau Reyna hilang. Dia pun marah kepada Andin, dia bilang Andin nggak becus menjaga anak.

Adegan itu bukan pertama kali Aldebaran nyalahin Andin. Saat Reyna kena air panas dikit, dan sudah dikasih pertolongan pertama oleh Andin, Al pun nyalahin Andin dan menuduhnya nggak becus menjaga Reyna, padahal yang tiap hari di rumah itu Andin, sedangkan Al malah sibuk dengan bisnisnya. Suami macam apa Al ini?!?!? Hadehhh.

Aldebaran sering marahin Andin, tanpa mau tahu akar persoalannya. Seperti adegan yang saya gambarkan tadi. Ia nggak tahu kalau sebenarnya Reyna hilang gara-gara si baby sister teledor dan dibawa kabur Elsa. Tapi, Andin pula yang menjadi kambing hitam.

Saya rasa sinetron Ikatan Cinta ini beneran toksik, deh. Apalagi buat seorang istri atau perempuan. Gimana ya, masak istri sebaik Andin masih saja dikasarin sama Aldebaran. Goblok banget tuh suami kayak gitu.

Kalau ingatan saya nggak berkhianat, agaknya hubungan yang dibangun Al dan Andin mirip dengan jalinan asmara yang dirajut Bian dan Tari di film Weeding Agreement, ya nggak sih? Ya bedanya kalau Bian dan Tari menikah karena dijodohkan, sedangkan Al dan Andin malah menikah diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya.

Terlepas dari kesamaan tersebut—maklumlah sama-sama keluaran kreator Indonesia—RCTI sekali lagi menampilkan figur istri yang lemah. Andin diposisikan sebagai istri yang tergila-gila pada Aldebaran, meski dari awal Al seolah enggan menaruh hati padanya. Andin tetap ngotot merayunya tapi dibalas dengan tamparan di pipi.

Perkara Aldebaran berubah baik pada Andin nanti dulu ya. Masalahnya Andin sudah terlalu sering kena beragam perundungan dari suaminya sendiri. RCTI rupanya memanfaatkan air mata perempuan biar penonton suka dan rating pun naik.

Perempuan pun lagi-lagi ditempatkan sebagai korban. Dikit-dikit kalau ada urusan rumah tangga, istri yang salah. Walaupun saya belum berumah tangga, tapi melihat Andin hati saya bergejolak.

Sosok istri di sinetron Ikatan Cinta seakan tak punya kebebasan. Lihatlah Andin, ke mana-mana harus izin suami, apa-apa harus diomongin sama suami. Andin tampaknya susah melepaskan diri dari cengkeraman Aldebaran. Dengan dalih kalau mau jadi istri yang baik harus nurut sama suami.

Mungkin ini disesuaikan sama judul sinetronnya kali. Namun, yang terjadi justru terkesan memaksakan banget. Ikatan cinta itu semestinya saling mencintai. Bukan malah mencintai dibalas dengan cacian yang tiada henti.

Okelah, semakin bertambah episodenya, Al tampaknya semakin melunak pada Andin. Ia beberapa kali berusaha melindungi Andin, termasuk oleh ibunya Andin sendiri. Terkesan heroik sih, tapi perilaku selalu menyalahkan istri juga masih sering ditunjukkan.

Misalnya pada apa yang menimpa Reyna. Oleh karena awalnya Al yang pengin mengadopsi Reyna, harusnya dia juga dong yang bertanggung jawab. Ini kok malah lagi-lagi Andin yang salah.

Namun, hal ini justru barangkali yang jadi ladang duit pihak televisi. Pasti tayangan kayak gitu akan digandrungi penonton, apalagi banyak dari penonton yang mengalami hal yang sama. Terutama bagi seorang istri mungkin akan gemes ketika melihat istri lain disalahkan melulu sama suaminya.

Oke, itu baru hubungan Aldebaran dan Andin. Di sinetron ini ada satu lagi hubungan suami-istri. Mereka adalah Nino dan Elsa. Nino mantannya Andin, sedangkan Elsa dikisahkan suka sama si Nino hingga akhirnya membuatnya jatuh cinta. Setelah cerai dengan Andin, Nino menikahi Elsa.

Hubungan Nino dan Elsa juga tak kalah diwarnai dengan cekcok. Dan lagi-lagi istri selalu menjadi pihak yang kembali disalahkan.

Pernah saat Elsa hamil, dia justru dicurigai oleh Nino telah berbuat yang tidak-tidak dengan orang lain. Nino menuduh bayi yang berada di rahim Elsa bukanlah anaknya. Melainkan hasil hubungan gelap Elsa dengan entah lelaki dari mana.

Tentu Elsa nggak terima. Dia yakin anak di perutnya itu adalah hasil dari hubungan intim dengan Nino. Akhirnya Nino sampai meminta Elsa cek DNA si calon jabang bayi. Wadaw.

Elsa dari awal tayang memang agaknya diplot sebagai tokoh antagonis di sinetron ini. Namun, saya nggak sepakat dengan penghakiman yang dilakukan Nino ke istrinya. Sungguh tuduhan tanpa dasar.

Elsa itu istrimu loh, Mas Nino. Dia yang tiap hari kelon sama kamu di atas ranjang. Masak tiba-tiba bisa mengandung anak dari orang lain ini bagaimana urusannya coba!? Yang kayak gini malah riskan memunculkan justifikasi negatif pada perempuan karier kayak Elsa.

Menurut saya, sudahlah berhenti memosisikan perempuan kayak gitu. Masalah rumah tangga itu semestinya bisa diselesaikan dua belah pihak. Tidak bisa istri terus yang disalahin, sekali-kali ditampilkan kek Aldebaran yang disalahin Andin sampai dibentak-bentak.

Btw, menurut kalian bisakah televisi membuat sinetron yang menayangkan figur perempuan atau istri yang hebat? Minimal nggak nangis dan disalah-salahin suaminya melulu? Saya rasa tidak, kecuali tim kreatifnya itu ikut kelas kesetaraan gendernya Mbak Kalis.

Sumber foto: Instagram @ikatancinta.rcti

BACA JUGA Menghitung Kekayaan Aldebaran Suaminya Andin di ‘Ikatan Cinta’ dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version