Apakah Sinar Jaya mampu bersaing di panasnya kompetisi bus Muria Raya?
Wilayah Muria Raya adalah kawasan paling kompetitif soal persaingan moda transportasi bus AKAP tujuan Jabodetabek dan sebaliknya. Daerah yang meliputi Kudus, Jepara, Pati, Rembang, hingga Blora ini sudah banyak menghasilkan nama besar Perusahaan Otobus (PO). Misalnya saja Haryanto, Shantika, Sahaalah, Muji Jaya Putra Mandiri (MJPM), Kalingga Jaya, dan sebagainya.
Kalau melihat ke belakang, kawasan Muria Raya memang hampir tidak memiliki koneksi jalur kereta api menuju Jakarta. Kecuali Blora dengan Stasiun Cepu dan Stasiun Randublatung.Ā
Maka dari itu, banyak perantau kawasan ini lebih memilih menggunakan moda transportasi bus. Akses terhadap bus AKAP kini jadi semakin mudah seiring dengan banyaknya opsi PO yang tersedia.
Sebagai orang asli daerah Muria Raya yang merantau ke Jakarta sejak 2 tahun lalu, ragam PO bus yang sudah saya sebutkan di atas hampir semuanya pernah saya jajali. Namun, satu hal yang menarik perhatian saya adalah ketika raksasa bis Sinar Jaya akhirnya berekspansi ke wilayah Muria Raya yang terkenal dengan sengitnya kompetisi PO lokal.
Sinar Jaya menawarkan 2 pilihan kelas, yaitu eksekutif dan suites class untuk wilayah Muria Raya. Kelas eksekutif memiliki trayek Doyong-Kudus-Pati-Tayu dan Bogor-Kudus-Pati-Lasem. Sementara itu, suites class memiliki trayek Pondok Cabe-Kudus-Pati-Tayu. Sebenarnya, Kabupaten Blora sudah lebih awal menjadi tempat persinggahan Sinar Jaya di wilayah Muria Raya sejak 3 tahun ke belakang.
Hanya menyisakan Kabupaten Jepara yang tidak kena ekspansi Sinar Jaya di wilayah Muria Raya kali ini. Saya tidak tahu apa alasannya. Yang jelas, persaingan transportasi bus di Jepara sendiri sudah sengit.Ā
Di sana ada ada 5 PO āraksasaā lokal seperti Shantika, Sahaalah, MJPM, Kalingga Jaya, dan Bejeu. Belum lagi ada andalan dari kudus PO Haryanto yang juga masuk ke situ.
Daftar Isi
Pengalaman Pertama Naik Sinar Jaya Muria-an
Saya berkesempatan menjajal Sinar Jaya Muria-an tepat pada tanggal 11 Februari 2025 kemarin. Ini merupakan kali pertama saya naik Sinar Jaya suites class dengan rute Tayu-Pondok Cabe. Kesan saya masih sama bagusnya ketika saya pernah menjajal Sinar Jaya trayek lain seperti Jakarta-Solo dan Jakarta-Wonosobo. Top!
Bus Sinar Jaya berkode 69RE datang tepat pada pukul 17:30 WIB menjemput saya, satu-satunya orang yang berangkat dari agen Sinar Jaya Wedarijaksa, Pati. Tanpa berlama-lama lagi, bus kemudian lanjut menaikkan seorang penumpang lagi dari Terminal Pati. Saya baru sadar kalau hanya 2 orang termasuk saya sendiri yang ada dalam bus tersebut sesampainya di RM Sari Rasa Kendal untuk servis makan.
Fasilitas suites class Sinar Jaya dapat saya katakan lumayan worth it. Dengan tarif Rp325.000, setiap penumpang mendapatkan satu kabin tertutup dengan reclining seat, tombol pijat elektrik, 2 port charging USB, lampu baca, dan multimedia player layar sentuh. Fasilitas ini sudah termasuk satu botol air mineral 250mL dan satu kali servis makan.
Saya tidak begitu ingat apa yang terjadi sepanjang perjalanan karena tertidur pulas selepas bus bertolak dari rest area. Tidak ada musik keras yang mengganggu istirahat penumpang dalam perjalanan.Ā
Maklum, saya sering jengkel dengan bus-bus Muria-an lain yang drivernya sering menyetel musik keras sampai bikin nggak bisa tidur. Saya tiba di tujuan tepat pada pukul 04:15 WIB. Sesuai perkiraan saya apabila jalanan tidak terlalu macet.
Tarif Sinar Jaya lebih murah dibanding kompetitor
Saya kira sudah banyak yang tahu kalau Sinar Jaya selalu menawarkan tarif tiket bus yang lebih murah di antara para kompetitor. Untuk kawasan Muria Raya sendiri, tarif tiket kelas suites class dipatok dengan harga Rp325.000, sedangkan kelas eksekutif tarifnya berkisar antara Rp230.000-240.000.
Saya mencoba membandingkannya dengan tarif PO lokal Muria-an lain. Rentang tarif kelas suites class PO lokal Muria-an untuk kelas suites class sebesar Rp360.000-Rp370.000. Sementara itu, kelas eksekutif sebesar Rp260.000-280.000. Tarif Sinar Jaya untuk kelas suites class lebih hemat Rp35.000-45.000, sedangkan untuk kelas eksekutif tarifnya lebih hemat Rp30.000-Rp50.000.
Penutup
Disclaimer, saya membuat tulisan ini hanya untuk menyampaikan pandangan saya terhadap PO bus di tempat saya berada. Ini bukan untuk meninggikan atau merendahkan PO lain. Yang jelas, apapun pilihan moda transportasi yang diinginkan, toh semua kembali kepada selera masing-masing.
Penulis: Muhammad Robith FaiziĀ
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewatĀ cara iniĀ ya.