Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Saking Ruwetnya, Kemacetan Simpang Pasar Parung Bogor Nggak akan Terurai sampai Kiamat

Jarot Sabarudin oleh Jarot Sabarudin
23 Juni 2024
A A
Saking Ruwetnya, Kemacetan Simpang Pasar Parung Bogor Nggak akan Terurai sampai Kiamat Mojok.co

Saking Ruwetnya, Kemacetan Simpang Pasar Parung Bogor Nggak akan Terurai sampai Kiamat (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ruwetnya Simpang Pasar Parung Bogor adalah salah satu cobaan hidup warga Bogor. 

Simpang Pasar Parung mungkin sudah nggak asing lagi bagi warga Bogor. Titik pertemuan 4 jalan yang kerap disebut dengan Simpang “Y” Pasar Parung itu terkenal akan kemacetan yang di luar nalar. Sebagai seseorang yang pernah terjebak di sana, bisa saya bilang, kemacetan di simpang itu benar-benar berbeda. Saking ruwetnya, saya sampai nggak ngerti penyebab kemacetan di titik itu. 

Lalu lintas di Simpang Pasar Parung sepertinya tidak pernah lancar-lancar saja. Simpang ini selalu padat, apalagi di jam-jam berangkat dan pulang kerja. Kondisinya benar-benar nggak karuan. Nggak hanya penuh dengan kendaraan orang yang hendak pergi bekerja, jalan itu juga dipenuhi oleh truk-truk besar. 

Mengenal Parung Bogor, lokasi di mana simpang ruwet ini berada

Sebelum membahas lebih jauh, lebih baik kita kenalan dulu dengan Parung Bogor. Parung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor. Parung berbatasan langsung dengan wilayah Depok, yaitu Kecamatan Bojongsari. Orang-orang Parung dan sekitarnya banyak yang bekerja di Jakarta. Mereka yang mengadu nasib di ibukota dan mengendarai kendaraan pribadi pasti melewati Simpang Pasar Parung ini. 

Nah, pasar di persimpangan ini merupakan tempat belanja yang cukup besar. Saking lengkapnya barang-barang yang dijual di sana, pasar ini jadi rujukan warga Sawangan Depok, Parung, dan sekitarnya. Bisa bayangkan kan betapa ramainya pasar ini. Pokoknya kacau banget, nggak manusiawi!

Kemacetan diperburuk oleh bentuk persimpangan yang nggak seperti perempatan pada umumnya. Adapun simpang ini mempertemukan jalan-jalan yang tergolong padat yakni jalan utama dari Kabupaten Bogor, Depok, Tangerang, dan jalan yang masuk ke dalam Pasar Parung. 

Pengendara lebih percaya Pak Ogah daripada lampu merah

Orang-orang yang melewati Simpang Pasar Parung lebih percaya kepada Pak Ogah daripada lampu merah di sana. Bagi yang belum tahu, Pak Ogah adalah orang biasa, bukan polisi, yang kerjanya berdiri di tengah jalan untuk mengatur lalu lintas. Lucunya, di simpang ruwet ini sebenarnya sudah ada lampu merah, tapi orang-orang lebih mempercayai arahan Pak Ogah. 

Entah ini menjadi salah satu sebab kemacetan atau tidak. Satu yang jelas, kehadiran Pak Ogah di Simpang Pasar Parung menandakan lampu lalu lintas tidak pernah benar-benar berfungsi dan tidak pernah dievaluasi sebabnya. Ternyata, setelah saya amati, lampu merah di persimpangan itu tidak terlihat dari jalan arah Bogor karena terhalang pohon. 

Baca Juga:

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

Bogor, Kota yang Nanggung karena Sulit Dijangkau Transportasi Umum, Harus Mampir Jakarta Dulu!

Hal-hal seperti di atas menandakan pemerintah setempat tidak benar-benar peduli dengan kemacetan yang terjadi selama ini. Padahal, kejadian itu nyata terlihat setiap hari. Mungkin, ketiadaan perhatian seperti ini yang membuat Simpang Pasar Parung semakin kacau. 

Angkot yang ngetem suka-suka di sekitar Simpang Pasar Parung Bogor

Kota seribu angkot juga disematkan di Parung Bogor. Banyak sekali angkot yang ngetem di Simpang Pasar Parung. Asal tahu saja, Pasar Parung memang menjadi tujuan awal dan akhir beberapa trayek angkot. Misal,  trayek Lebak Bulus-Parung, Parung-Ciputat, Parung-Terminal Depok dan lainnya. 

Malasnya, angkot di sana ngetemnya asal-asalan sampai menutup setengah jalan. Bukannya cari jalan yang sedikit lebih lebar, mereka dengan santainya menunggu penumpang di sana. Kondisi itu diperburuk dengan banyaknya pedagang kaki lima di pinggir jalan. Oh ya, di persimpangan itu sekarang banyak sampah lho. Komplit, deh.

Itulah Simpang Pasar Parung  yang ruwetnya nggak manusiawi. Saking pesimisnya, saya rasa kawasan ini tidak akan pernah membaik deh. Selain terlalu banyak faktor yang menyebabkan kemacetan, pemerintah setempat sepertinya tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi. 

Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Jalan Jahanam di Jogja yang Wajib Dihindari Pengendara Amatir

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2024 oleh

Tags: bogormacetSimpang Pasar ParungSimpang Pasar Parung Bogor
Jarot Sabarudin

Jarot Sabarudin

Tenaga kesehatan yang terobsesi menjadi penulis.

ArtikelTerkait

Perempatan Informa, Titik Paling Kacau di Cinere Depok. Saking Kacaunya, Saya Pernah Mati Kutu Selama 1 Jam di Sini!

Perempatan Informa, Titik Paling Kacau di Cinere Depok. Saking Kacaunya, Saya Pernah Mati Kutu Selama 1 Jam di Sini!

17 Juni 2024
Kemacetan di Jember Bukan karena PKL, tapi karena Mahasiswa!

Kemacetan di Jember Bukan karena PKL, tapi karena Mahasiswa!

18 November 2023
Plaza Jambu Dua Bogor: Pusat Belanja yang Sempat Mati Suri, Kini Dihidupkan Kembali

Plaza Jambu Dua Bogor: Pusat Belanja yang Sempat Mati Suri, Kini Dihidupkan Kembali

19 Agustus 2024
Membayangkan Apa yang Akan Terjadi Jika di Bogor Tidak Ada Angkot terminal di bogor

Membayangkan Apa yang Akan Terjadi Jika di Bogor Tidak Ada Angkot

14 Februari 2025
Wisata Curug Bogor Tidak Menarik Lagi Sejak Harga Tiket Mahal dan Banyak Pungli

Wisata Curug Bogor Tidak Menarik Lagi Sejak Harga Tiket Mahal dan Banyak Pungli

9 Februari 2025
5 Bioskop Murah di Bogor dengan Harga Tiket Mulai dari 25 Ribu

5 Bioskop Murah di Bogor dengan Harga Tiket Mulai dari 25 Ribu

2 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.