Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sia-sia Meromantisasi Cikarang Seperti Bandung dan Jogja

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
2 Juni 2022
A A
Senja di Cikarang (Unsplash.com)

Senja di Cikarang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Usaha meromantisasi Cikarang seperti Bandung dan Jogja itu pekerjaan sia-sia. Cikarang lebih dekat dengan kata “tronton” ketimbang “cinta”.

Iya, sebagai bagian dari Jabodetabek, banyak orang berharap kota ini dianggap sebagai kota maju kelas dunia. Sayang, melihat infrastruktur sampai tata kelola, kota ini belum dapat dikatakan sebagai daerah yang memenuhi kriteria kota maju di dunia.

Cikarang, dengan segala isinya, memiliki banyak kekurangan. Meskipun begitu, soal cinta dari warga kepada daerahnya, tolong jangan diragukan. Kami tetap cinta, kok, meski nggak bisa melakukan hal-hal berikut:

#1 Antri Subway

Sebagai orang Cikarang, terkadang saya tuh iri dengan tren yang terjadi di kota besar. Katanya Cikarang ini sama-sama bagian dari Jabodetabek, tapi kok warganya nggak bisa ikutan senang-senang sama tren baru. Warganya sudah kebelet, eh tren-nya nggak sampai ke sini. Salah satunya adalah ketika warga Jakarta lagi antre panjang banget buat menikmati Subway yang baru buka (lagi) di Indonesia. 

Sampai hari ini, warga Cikarang nggak bisa antre Subway. Lha gimana mau antri, outlet Subway saja nggak ada di sini. Tolong dong Subway, atau produsen hal lain yang berpotensi ngetren di Indonesia, jangan lupa buka di Cikarang. Masa warga sini kalau mau makan hidangan yang lagi ngetren harus ke kota sebelah, belum lagi harus antre setelah sampai di outletnya.

#2 Naik bus Trans

Seburuk apapun kondisi bus Trans Jogja, Trans Semarang, atau Trans Surabaya, pasti bakal bikin iri warga Cikarang. Pasalnya, di sini nggak ada yang namanya bus trans yang melayani transportasi umum dalam kota. Jangankan busnya, wacana untuk membuat transportasi publik yang baik seperti bus trans saja, nyaris nggak pernah saya dengar. Padahal saya rasa ada ratusan karyawan pabrik di Cikarang yang memerlukan transportasi publik yang nyaman dan aman untuk hilir mudik ke tempat kerjanya.

#3 Jauh dari limbah

Kawasan industri dan limbah adalah dua hal yang agak sulit dipisahkan. Begitu juga yang terjadi di Cikaran. Limbah ada di tengah-tengah kehidupan warganya. 

Mereka nggak bisa jauh dari ancaman limbah pabrik, Warga seolah-olah dipaksa untuk hidup berdampingan dengan limbah pabrik, baik limbah cair maupun asap cerobong pabrik. Perlu adanya penanganan serius dari pihak terkait agar lingkungan tetap asri dan jauh dari ganasnya limbah pabrik.

Baca Juga:

Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

#4 Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

Setiap anak Cikarang yang ingin mencari ilmu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diwajibkan untuk pergi ke luar kota. Pasalnya, di Cikarang, nggak ada satu pun PTN. Banyak orang yang denial dan beralasan bahwa Cikarang itu daerah industri, makanya nggak ada PTN. Coba lihat di Karawang, Semarang, dan Makassar yang sama-sama punya kawasan industri tapi di sana tetap ada PTN. Apalagi Semarang dan Makassar yang memiliki PTN lebih dari satu.

#5 Nggak ketemu truk tronton di jalan

Mungkin sebuah anugerah bagi kamu yang sedang motoran di jalan protokol tapi nggak ketemu truk tronton. Buat yang belum pernah menikmati senja sambil motoran di Cikarang, gambarannya kayak gini: jalanan berlubang seperti tiada akhir, bising, dan saudaranya Optimus Prime alias truk tronton banyak seliweran di jalan protokol.

Bakal jadi ujian berat buat kamu yang nggak biasa papasan atau dipepet sama truk tronton. Pasti langsung was-was. Takut tersenggol. Namun, tenang, asal tetap konsentrasi, pasti aman, kok.

Yah, itulah hal-hal yang nggak bisa dan jadi keprihatinan di Cikarang. Sebelum ngomongin hal-hal romantis, coba itu lubang di jalan protokol ditutup, diaspal lagi.

Kalau nggak kunjung ada perbaikan, saran saya, warga Cikarang nggak usah sabar. Sesekali demo gitu. Bikin gegeran buat kenyamanan dan keamanan bersama.

Penulis: Ahmad Arief Widodo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Hal yang Tak Bisa Dilakukan di Magelang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2022 oleh

Tags: Cikarangdepokkampus PTNtrans jogja
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Jalan Margonda Raya Depok, Rajanya Jalan Problematik di Indonesia

Jalan Margonda Raya Depok, Rajanya Jalan Problematik di Indonesia

29 November 2023
Menerka Alasan Pekerja Cikarang Jarang Flexing Pekerjaan di Media Sosial

5 Alasan Cikarang Adalah Tempat yang Tepat untuk Nyari Duit

19 Juni 2022
Kapok Naik Trans Jogja Setelah Satu Kali Mencobanya MOJOK.CO

Trans Jogja Memang Nggak Cocok untuk Mereka yang Pengin Buru-buru

18 Agustus 2020
Depok Semakin Berantakan, Tanda Pembangunan Salah Arah? (Unsplash) bogor

Depok: Antara Cimanggis yang Ngebut, Sawangan yang Sumpek, dan Margonda yang Nggak Ada Lawan

13 Februari 2025
Kontroversi Depok: Membangun Masjid tapi Menggusur Sekolah, Logikanya Gimana Sih?

Kontroversi Depok: Membangun Masjid tapi Menggusur Sekolah, Logikanya Gimana Sih?

15 Desember 2022
"Alun-Alun Tutup” Adalah Dua Kata Lucu yang Kini Terjadi di Alun-Alun Depok Mojok.co

“Alun-Alun Tutup” Adalah Dua Kata Lucu yang Kini Terjadi di Alun-Alun Depok

14 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.