Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Si Doel Anak Sekolahan Episode 19, Musim 2: Mandra Dinasihati buat Move On Aja

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
23 Juni 2020
A A
si doel anak sekolahan episode 19 musim 2 jalan cerita sinopsis mandra ditahan di kantor polisi mojok.co

si doel anak sekolahan episode 19 musim 2 jalan cerita sinopsis mandra ditahan di kantor polisi mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mandra ditahan di kantor polisi, Gaes! Setelah diantarkan oleh Doel dan keluarganya beserta Mas Karyo ke kantor polisi, pihak kepolisian merasa perlu meminta Mandra untuk menjalani proses pemeriksaan terlebih dahulu. Sekalian untuk berjaga-jaga, takutnya Babe Daim yang lagi emosi kepikiran buat mendatangi Mandra dan main hakim sendiri. Jadi lebih baik bila untuk sementara Mandra berada di kantor polisi. Ini kenapa dah Si Doel Anak Sekolahan episode 19 langsung dibuka sama adegan ngenes.

Mandra jelas sedih harus ditahan. Mas Karyo dan Atun sampai menangis. Babe, Doel, dan Mak Nyak bingung, tapi merasa tidak ada yang bisa dilakukan selain menurut pada perintah polisi. Kasihan ya, Bang Mandra.

Besok paginya, Mandra menjalani proses verbal alias ditanya-tanyain perihal kaburnya bersama Munaroh kemarin. Mandra tegas menjawab bahwa bukan dia yang menyuruh Munaroh untuk kabur dari rumah. Mandra hanya berinisiatif menemani Munaroh, toh pada akhirnya dia juga mengantarkan Munaroh pulang ke rumah Babe Daim.

Selama Mandra menjalani proses tanya jawab ini, Babe Sabeni, Mak Nyak, dan Mas Karyo menunggu di luar. Mereka sengaja datang untuk menjenguk Mandra. Mak Nyak juga sudah membawakan makanan rantangan untuk Mandra. Mak Nyak terlihat sangat sedih mengetahui adiknya ditahan polisi.

Di tengah pemeriksaan, datanglah surat pencabutan tuntutan dari Babe Daim. Babe Daim menarik tuntutannya pada Mandra. Dengan kata lain, Mandra bebas. Salahnya adalah pak polisi justru memanggil Mas Karyo untuk masuk menemui pimpinannya, bukannya Babe Sabeni. Mungkin karena mereka melihat dandanan Mas Karyo yang necis kali ya.

Kepada Mas Karyo pak polisi menjelaskan bahwa Mandra sudah bisa bebas dengan syarat kapan pun dibutuhkan keterangan, Mandra harus sanggup untuk datang lagi. Hal ini tentu menjadikan Mas Karyo besar kepala, dengan pongahnya dia bilang ke Babe dan Mak Nyak kalau dialah yang menjamin pembebasan Mandra. Woooo, dasar! Sa ae nih si buluk!

Kabar ini tentu menggembirakan Babe Sabeni dan Mak Nyak yang masih menunggu di luar. Buru-buru mereka jalan pulang menuju opelet. Babe bilang kalau kelamaan duduk di kantor polisi, dia deg-degan melulu. Takut ditangkep!

Atun ternyata dapat jatah tugas mengabari Engkong Ali tentang Mandra yang ditahan. Atun niatnya mengajak Engkong Ali langsung ke kantor polisi, tapi baru separuh jalan Engkong Ali sudah engap duluan karena harus boncengin Atun pakai sepeda tuanya. Atun yang berniat gantian boncengin Engkong ditolak oleh Engkong. Lebih baik mereka jalan kaki saja menunggu di rumah Babe Sabeni, begitu kata Engkong Ali.

Baca Juga:

Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan”

Mandra, Sebenar-benarnya Sadboy dalam Si Doel Anak Sekolahan

Di rumah, rombongan yang tadi membawa Mandra pulang ternyata sudah pada sampai. Pak Bendot berinisiatif memandikan Mandra dengan air kembang tujuh rupa demi menghilangkan apes dari badannya. Maka terjadilah, dengan hanya memakai sarung, Mandra dimandikan air kembang oleh Pak Bendot di halaman belakang rumah. Proses (yang mirip dengan) siraman ini ternyata selanjutnya dilakukan bergilir oleh yang lain. Setelah Pak Bendot, Mas Karyo dan Mak Nyak juga ikut menyirami badan Mandra dengan air kembang. Engkong Ali yang datang terakhir pun ikutan menyirami Mandra juga. Bukan cuma menyiram dengan air kembang, Engkong juga memberi siraman omelan panjang kali lebar.

Jangan dikira Mandra terima dengan acara ini. Dia menjalaninya dengan gerundelan. Dari awal sampai akhir dia ngomel melulu. Padahal kan buat kebaikan dia juga ya. Siapa tahu habis mandi kembang terus apesnya luntur.

Sementara di sebuah kantor kita bakal lihat Doel yang kelihatan bersemangat menerima sebuah surat pemberitahuan. Kelihatannya tes yang harus dijalani oleh Doel sudah beres semuanya. Dia hanya perlu menunggu surat panggilan kerja.

Engkong Ali yang menyadari salon Atun sudah jadi bertanya pada Atun kapan salonnya akan dibuka. Atun bilang sebenarnya hari ini dia berniat bikin selametan, berhubung ada insiden Mandra ditangkap polisi akhirnya acaranya diundur besok. Engkong Ali setuju dengan rencana Atun. Bahkan Engkong bilang bahwa dia bakal memanggil gambang keromong dan tanjidor untuk acara selametan Atun besok. Semuanya Engkong Ali yang bayarin! Wuah! Enak yak punya Engkong sultan begini.

Atun bahagia. Dia ingin mengabarkan pada teman-temannya dan Bu Susi, guru kursus salonnya bahwa besok bakalan ada selametan salonnya. Dengan terburu-buru Atun berlari mengambil sepeda Engkong. Mandra yang sedang melamun di opelet tanpa sengaja kesenggol dan kelindes (he gimana?) oleh Atun dan sepedanya.

“Duh! Dengkul lecet, kaki mletet! Napa suek bener ya gue hari ini?” kata Bang Mandra. “Awas aja lu, gue jual tuh ntar sepeda ke tempat besi tua!” tambahnya lagi.

Di rumah kontrakannya, Mas Karyo dan Pak Bendot sedang ngobrol berdua. Pak Bendot punya rencana mencari salah seorang temannya. Dulu Pak Bendot memang pernah merantau ke Jakarta, dia punya teman yang biasa dipanggilnya dengan sebutan Kang Besut. Pak Bendot memang masih menyimpan alamat lengkapnya, tapi Mas Karyo ragu kalau Kang Besut ini masih tinggal di sana. Mengingat pembangunan Jakarta saat itu sedang pesat, banyak yang kena gusur. Pak Bendot ngeyel tidak mau percaya. Intinya dia mau Mas Karyo menemaninya mencari Kang Besut.

Setelah persiapan masak untuk selametan kelar, semua orang terlihat dengan kegiatannya masing-masing. Atun yang bahagia mempersiapkan peralatan salonnya. Doel yang melamun sambil melihat foto Zaenab (hih!), juga Mandra yang asyik melamun di bale depan sambil memeluk radionya. Mak Nyak yang melihat Mandra melamun lalu menghampiri adiknya itu.

“Ape sih yang lu pikirin, Ndra? Si Munaroh? Udah deh, nggak usah dipikirin. Lu terima aja apa adanya. Kalau emang lu ada jodoh ama Munaroh, ntar juga dia balik lagi,” kata Mak Nyak.
“Balik lagi udah janda?” kata Mandra nyolot.
“Emang kenape kalo janda? Biar kate lu dapetin perawan, belum tentu tuh perempuan bisa jadi bini yang baek.”
“Apalagi janda….”
“Jangan ngomong begitu lu, Ndra! Ibarat kata pegawai, janda itu udah ada pengalamannye, udah tau pahit getirnya rumah tangga!”
“Udah ah, jangan ngomongin begituan. Pala saya jadi puyeng,” kata Mandra akhirnya. Mak Nyak hanya bisa memasang wajah sedih memikirkan nasib adiknya.

Begitulah Si Doel Anak Sekolahan episode 19 berakhir. Masih dengan Bang Mandra yang belum kunjung bahagia.

BACA semua sinopsis sinetron Si Doel Anak Sekolahan musim 1 di sini. Klik ini untuk mengikuti sinopsis Si Doel Anak Sekolahan musim 2. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2020 oleh

Tags: review sinetronSi Doel Anak SekolahanSi Doel Anak Sekolahan Musim 2
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

si doel anak sekolahan episode 48 musim 3 doel tugas kerja ke swiss mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 48, Musim 3: Doel Diizinin Berangkat ke Swiss

7 September 2020
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 6, Musim 1: Kode Cabe-cabean dan Perintah Main Bersih

7 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 13 musim 3 doel dan sarah marahan mojok.co si doel anak sekolahan episode 40

Si Doel Anak Sekolahan Episode 13, Musim 3: Semua Orang Sebel sama Sikap Doel

18 Juli 2020
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 7, Musim 1: Kang Mus Ditawari Pensiun Jadi Preman

7 Juni 2020
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 17, Musim 1: Kang Bahar Fix Pensiun!

11 Juni 2020
Koruptor Harusnya Belajar Arti Kejujuran dari Sosok Mandra terminal mojok.co si doel anak sekolahan mak nyak babeh sabeni

Koruptor Harusnya Belajar Arti Kejujuran dari Sosok Mandra

22 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.