Saya benar-benar tidak bisa memahami kenapa PSSI memecat Shin Tae-yong.
Kalimat-kalimat yang dilontarkan Erick Thohir dalam konferensi pers barusan tidak memberi penjelasan yang bisa dipahami. Tidak menjelaskan apa pun, tidak memberi alasan yang konkret kenapa harus mendepak STY.
Sebenarnya ya, kalau dibilang apakah ada alasan bagus untuk mendepak Shin Tae-yong, saya pikir ya ada. Apalagi jika orientasinya adalah hasil dalam bentuk piala, Shin jelas pantas didepak. Tapi melihat hasil timnas dalam bentuk yang bukan piala, mendepaknya jelas tindakan bodoh.
Terlebih mendepak pelatih di saat kompetisi berlangsung. Kita tahu sendiri, bahwa hal tersebut adalah hal yang amat gegabah untuk dilakukan.
Ganti pelatih di tengah kompetisi itu risikonya kelewat besar
Sangat sedikit contoh tim yang tetap berhasil setelah mengganti pelatih di tengah kompetisi. Contoh yang saya tahu tanpa perlu menggali adalah ketika Rafael Benitez didepak Madrid dan digantikan Zidane, orang yang tak punya pengalaman sebesar Benitez dalam hal melatih tim.
Tapi bedanya, Zidane adalah orang yang kenal Madrid luar dalam karena dia pun melatih Castilla. Zidane punya modal yang amat cukup. Lihat seperti apa skuat Real Madrid era threepeat. Kalau bukan karena si goblok Danilo, Zidane bisa membawa Real Madrid meraih sixtuple. Plus, Benitez adalah standar terendah pelatih. Siapa pun, akan terlihat jauh lebih mendingan ketimbang Benitez. Saya mah lebih milih Fakhri Husaini ketimbang Benitez.
Baca halaman selanjutnya: Inilah yang jadi …