Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Sepeda Listrik, Kendaraan Ramah Lingkungan yang Membawa Maut bagi Anak-anak

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
29 Juli 2023
A A
Sepeda Listrik, Kendaraan Ramah Lingkungan yang Membawa Maut bagi Anak-anak

Sepeda Listrik, Kendaraan Ramah Lingkungan yang Membawa Maut bagi Anak-anak (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu saya mengantar ibu ke suatu tempat. Sepanjang jalan raya kompleks, saya sering melihat anak-anak menggunakan sepeda listrik. Sekilas, nggak ada yang salah dari hal itu, malah saya merasa lucu saat melihat anak-anak menaiki kendaraan ramah lingkungan itu.

Menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan hemat energi memang sedang tren, begitu pikir saya. Maklum kendaraan listrik konon digadang-gadang menjadi solusi untuk mengatasi polusi udara yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar minyak. Pemerintah bahkan kabarnya mendukung kehadiran kendaraan listrik hingga membuat kebijakan untuk memberikan subsidi.

Akan tetapi saat saya mengamati lebih jauh, saya justru khawatir dengan anak-anak yang menggunakan sepeda listrik sebagai kendaraan ramah lingkungan. Ada lho yang mengendarainya sampai ke jalan raya di mana banyak kendaraan lalu lalang. Tak jarang, saya melihat anak-anak yang naik sepeda tersebut nggak mengenakan alat keselamatan seperti helm.

Penggunaan sepeda listrik sudah diatur

Meskipun penggunaan kendaraan ramah lingkungan satu ini sudah diatur dalam Permenhub No. 45/2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik, saya pikir masih banyak orang yang salah paham dengan peraturan tersebut. Pasalnya, antara sepeda listrik dan sepeda motor listrik itu sudah pasti berbeda fungsi kegunaannya.

Permenhub itu menjelaskan bahwa sepeda motor listrik adalah kendaraan yang telah memiliki Sertifikasi Uji Tipe (SUT) dan Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan (SRUT), serta terdaftar resmi di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat), memiliki STNK, serta teregistrasi dan sesuai spesifikasi keselamatan, sebab di uji tipe lebih dulu.

Sedangkan sepeda listrik nggak termasuk dalam golongan kendaraan “tertentu” karena nggak ada SUT dan SRUT dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Sepeda ini juga hanya boleh digunakan di jalur khusus atau wisata dengan kecepatan maksimal 25 km/jam serta dioperasikan oleh orang dewasa.

Fakta di lapangan tak sesuai

Akan tetapi faktanya, di lapangan banyak sekali kita jumpai anak-anak yang menggunakan sepeda ini. Terus terang saja saya cukup khawatir dengan kecerobohan yang biasa dilakukan anak-anak saat mengendarai kendaraan tersebut. Takutnya terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan atau tabrakan. Apalagi sepeda bertenaga listrik tersebut nggak menimbulkan suara mesin saat digunakan sehingga menurunkan kewaspadaan pengguna kendaraan lain di jalan.

Contohnya dari pengalaman saya beberapa hari lalu. Saat itu saya berpapasan dengan sepeda listrik yang dikendarai anak-anak. Saat ada pertigaan, tanpa aba-aba sepeda tersebut nyelonong memotong jalan. Saya benar-benar kaget lantaran kendaraan tersebut nggak bersuara sama sekali sehingga saya nggak mengerti ada sepeda yang lewat. Untungnya saat itu saya berkendara dengan kecepatan rendah. Bayangkan kalau saya berkendara dengan kecepatan tinggi juga, sudah pasti kecelakaan tak dapat dihindari.

Baca Juga:

4 Hal Menyebalkan yang Membuat Ibu-ibu Kapok Pergi ke Posyandu

Sepeda Listrik dan Bocil Kematian, Kombinasi Maut yang Sukses Bikin Pening, Saatnya Bikin Regulasi!

Anggapan bahwa sepeda listrik adalah kendaraan aman bagi anak-anak

Mungkin sebagian orang tua menganggap bahwa kendaraan ramah lingkungan satu ini adalah mainan yang aman bagi anak-anak mereka. Kenyataannya, sepeda ini sebenarnya dirancang untuk digunakan orang dewasa yang memiliki keterampilan mengemudi dan kesadaran atas peraturan lalu lintas di jalan. Sementara anak-anak sudah pasti belum memenuhi kriteria tersebut.

Dilansir dari CNN Indonesia, Polri sempat menyoroti kesalahan dari penggunaan sepeda listrik di kalangan masyarakat. Menurut Polri, banyak pengguna kendaraan ramah lingkungan ini berkeliaran di jalan raya yang berasal dari kalangan anak-anak. Mereka nggak memakai perlengkapan keselamatan untuk berkendara.

Oleh karena itu, orang tua dan masyarakat umum sudah seharusnya memiliki pemahaman yang benar terkait penggunaan sepeda ini. Misalnya seperti batasan usia yang boleh menggunakan sepeda listrik atau semacamnya. Orang tua juga harus mengawasi anak-anak apabila mereka mengizinkan penggunaan kendaraan tersebut.

Selain itu, orang tua juga harus memberikan edukasi kepada anak-anak tentang aturan berlalu lintas di jalan maupun tata tertib penggunaan sepeda ini. Orang tua, sekolah, dan pihak-pihak terkait bisa melakukan sosialisasi mengenai peraturan sepeda listrik agar tak ada lagi anak-anak yang berkendara menggunakan kendaraan ini serampangan.

Penulis: Diaz Robigo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jangan Picik Soal Kendaraan Listrik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juli 2023 oleh

Tags: Anaksepeda listrik
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Jiwa Asli Rakyat Indonesia yang Tertanam di Sopir Angkot

Jiwa Asli Rakyat Indonesia yang Tertanam di Sopir Angkot

13 Februari 2020
4 Pesan Drakor Juvenile Justice yang Penting untuk Parenting Terminal Mojok.co

4 Pesan Drakor Juvenile Justice yang Penting untuk Parenting

1 Maret 2022
Dear Bu Risma Mensos, Anak yang Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo Nggak Melulu Durhaka Mojok.co

Dear Bu Risma Mensos, Anak yang Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo Nggak Melulu Durhaka

1 Juni 2024
Langkah Cerdas Arie Kriting Lindungi Anak dari Komentar Negatif Warganet Terminal Mojok

Langkah Cerdas Arie Kriting Lindungi Anak dari Komentar Negatif Warganet

14 Januari 2023
Childfree & Happy oleh Victoria Tunggono: Seni Memahami Alasan Orang Memutuskan Childfree

Childfree & Happy oleh Victoria Tunggono: Seni Memahami Alasan Seseorang Memutuskan Childfree

Perlengkapan MPASI yang Nggak Perlu-perlu Amat Dibeli Orang Tua Terminal Mojok

Perlengkapan MPASI yang Nggak Perlu-perlu Amat Dibeli Orang Tua

17 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.