Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sepak Bola Tanpa Kekerasan Gender Adalah Hal yang Harus Diperjuangkan

Theresia Deviana Pramesti oleh Theresia Deviana Pramesti
19 Oktober 2020
A A
Seandainya para Filsuf Melatih Sepak Bola Pakai Strategi dari Pemikirannya terminal mojok.co

Seandainya para Filsuf Melatih Sepak Bola Pakai Strategi dari Pemikirannya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak hal yang bias antara benar dan salah. Sering kali mereka menilai cukup berdasar nurani masing-masing individu. Dan hal yang bisa menimbulkan perdebatan yang disebabkan penilaian yang bias adalah pelecehan seksual, terutama dalam dunia sepak bola.

Mari kita berbicara tentang sepak bola dan pelecehan seksual. Sejak 2010, Inggris mulai mempercayai wasit perempuan sebagai pengadil pertandingan resmi mereka, tepatnya di divisi Championship, yang kemudian setelah itu berlanjut ke Premier league.

Awal kemunculan pengadil perempuan tak sepenuhnya berjalan baik dan banyak diremehkan. Salah satunya, Sian Massey-Ellis yang pernah dikritik memimpin pertandingan yang buruk dan tak mengerti offside oleh Andy Gray.

Laga Man. City melawan Arsenal pada 17 Oktober 2020 kembali melibatkan dirinya. Pada menit 41 terjadi perebutan bola antara Gabriel, Mahrez, dan Aguero di pinggir lapangan. Saat bola keluar hakim garis Massey-Ellis memutuskan bola dikeluarkan oleh pemain City. Aguero menunjukkan sedikit protes terhadap keputusan hakim garis.

Kejadian yang mengecewakan adalah saat sang striker mengakhiri protes dengan tangannya merangkul hakim wanita tersebut, respon Massey-Ellis terlihat buru-buru membuang tangan Aguero. Aksi tersebut cukup mengganggu untuk saya.

Posisi perempuan dalam sepak bola di antara laki-laki sering kali kurang menguntungkan. Kehadirannya dianggap sebagai penghias, dan bahkan diperlakukan kurang pantas. Contohnya, sepak bola wanita dianggap membosankan, tanpa skill, dan sering kali orang-orang berkata lebih baik nonton perempuan sebagai idol daripada bermain bola.

Itu baru perkara pemain. Chelsea pernah memiliki Eva Carneiro sebagai dokter tim. Alih-alih karena kepiawaian sebagai dokter tim, Eva lebih tersohor sebagai sosok cantik nan segar yang diharapkan sering masuk ke tengah lapangan.

Pertanyaannya, kenapa kehadiran mereka tak pernah dianggap karena kompetensi mereka?

Baca Juga:

Balada Perempuan Penghuni Jogja Selatan, Gerak Dikit Kena Catcalling Orang Aneh, Ketenangan Itu Hanya Hoaks!

Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

Sebagai contoh, Marina Granovskaia kaum minoritas yang kehadirannya tidak bisa disepelekan dalam sepak bola, berperan sebagai direktur luar biasa untuk Chelsea. Megan Rapinoe dan Alex Morgan adalah pemain wanita top yang tidak perlu diragukan kemampuannya. Mereka masuk dalam jajaran pemain wanita terbaik tahun lalu. Masih banyak lagi perempuan-perempuan hebat lainnya di sepak bola dalam berbagai peran.

Kembali ke insiden Aguero. Tindakan Aguero tersebut dianggap hal yang tidak perlu dibesar-besarkan. Toh, itu cuma rangkulan, katanya. Padahal jelas-jelas sang wasit tidak nyaman dengan perlakuannya. Tindakan Aguero tetap saja masuk ke pelecehan, dan tak ada yang ringan dari sebuah pelecehan.

“Sergio adalah orang terbaik yang pernah saya temui. Jangan melihat sebuah masalah hanya dari satu sisi,” sang pelatih, Pep Guardiola, ikut membela anak asuhnya tersebut usai pertandingan.

Amy Lawrence, salah satu penulis ternama ikut berkomentar tentang hal ini. Melalui akun Twitter pribadi miliknya dia meng-counter pernyataan Guardiola tersebut. Dia menyebut Massey-Ellis adalah sosok yang baik dalam pekerjaannya.

Amy Lawrence mengatakan, “tidak nyaman melihat Aguero meletakkan tangannya di lehernya seperti itu–bukan sesuatu yang saya setujui terlepas dari jenis kelaminnya. ‘Kebaikan’ Aguero jelas tidak relevan dalam hal ini.”

Sikap Aguero dan pembelaan Pep hanya segelintir dari kekerasan gender yang pernah terjadi di sepakbola. Jauh sebelumnya Hope Solo pernah bersuara tentang pelecehan yang dia terima, pelakunya adalah mantan presiden FIFA, Sepp Blatter. Kasus yang terjadi tidak hanya sekali-dua kali kepada perempuan di dunia sepak bola ini, bahkan pejabat tertinggi sepak bola juga pernah melakukan hal tidak terpuji tersebut. Bukankah harus mulai ada aturan yang tegas dan melindungi perempuan di dunia sepak bola? Solusi konkret untuk mengatasi titik lemah yang kronis ini sudah seharusnya ditangani lebih baik lagi. Bukan malah melanggengkan hal seperti rangkulan tersebut sebagai kewajaran.

Tanpa menuntut perlakuan istimewa di lapangan, biarkan perempuan bekerja sebagai pemain, staf, wasit, apa pun itu dalam sepakbola dengan aman sesuai kapasitasnya tanpa tempelan cantik dan seksi, apalagi perlakuan kurang menyenangkan.

Saya berharap federasi dapat memunculkan aturan baku tentang ini. Untuk mewujudkan itu mungkin kita masih perlu menunggu dalam waktu yang lama, tapi sebagai penonton setidaknya kita bisa berlaku lebih waras. Sesederhana berhenti melihat perempuan sebagai objek saja, apalagi menjadikannya guyonan sensual. Berhenti menganggap semua hal menjijikan ini sebagai kewajaran. Jangan juga bilang saya feminis baperan, bukankah memperlakukan manusia secara setara adalah sebuah kewajaran?

Pada akhirnya ini juga adalah wujud cinta terhadap sepak bola, untuk sepakbola tanpa rasisme, tanpa kecurangan, tanpa pelecehan seksual, dan kekerasan gender.

Terakhir, saya ingin menuliskan pesan yang baik dari @arsenalkitchen, “Budaya jelek ini perlu dihilangkan karena kesetaraan gender itu juga keistimewaan manusia”.

BACA JUGA Pemain Naturalisasi: Ketika Jadi Tuan Rumah Pildun, tapi yang Main Bukan Orang Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2020 oleh

Tags: kekerasan genderPelecehan SeksualSepak Bola
Theresia Deviana Pramesti

Theresia Deviana Pramesti

Bukan penulis, hanya pembaca yang belajar menulis.

ArtikelTerkait

giant killing Real Madrid vs chelsea taktik sepak bola Eden Hazard Main 20 Menit Jauh Lebih Bagus dari Vinicius Junior dalam 3 Musim terminal mojok.co

Panduan Memahami Taktik Sepak Bola secara Sederhana Biar Nggak Kayak Coach yang Itu

12 Februari 2021
Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola, bundesliga

Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola

9 Maret 2020
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Gofar Hilman dan Monyet di Kebun Binatang

15 Juni 2021
Menghitung Penghasilan Kojiro Hyuga di Juventus

Menghitung Penghasilan Kojiro Hyuga di Juventus

17 Maret 2020
olahraga

Menanggapi Tulisan Sepak Bola Itu Nggak Menarik, Percayalah: Semua Ada di Sepak Bola, Jangan Heran Jika Olahraga Ini Menjadi Sangat Menarik

22 Agustus 2019
Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

26 Mei 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

30 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.