Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sepak Bola Kita Butuh Pertolongan

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
18 September 2019
A A
sepak bola

sepak bola

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi-lagi, minggu lalu timnas sepak bola kita kalah di kualifikasi piala dunia zona Asia. Kali ini hasilnya cukup memalukan telak, 0-3 tanpa balas. Timnas kita harus bertekukuk lutut dari timnas sepak bola Thailand. Bermain di kandang sendiri seperti tidak memberi pengaruh apa-apa. Tetap saja, timnas kita konsisten dengan kekalahannya.

Kekalahan dari Thailand merupakan kekalahan kedua, dari laga kedua kulifikasi. Dilaga pertama, timnas kita kalah dari Malayasia. Dengan skor yang tipis. Tapi menyakitkan. Malayasia berhasil mengembalikan kedudukan setelah sebelumnya timnas kita memimpin laga.

Hal yang lebih memalukan dari laga Indonesia melawan Malaysia, adalah suporter kita yang kelewat barbar di Stadion GBK. Mentang-mentang main di kandang sendiri, kita malah bikin keributan. Memangnya tidak bisa memberikan dukungan dengan tenang? Suporter kita malah ribut sama suporter Malaysia. Sudah bikin keributan, timnas kita kalah pula. Sakitnya dobel, bos.

Menjadi pendukung timnas sepak bola Indonesia memang sangat berat. Sangat jarang kita dibuat senang dari penampilan timnas kita. Kita harus bisa bersabar. Siap kecewa lagi dan lagi.

Laga selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Uni Emirat Arab di kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Dengan hasil yang sudah diraih sebelumnya, sebenarnya saya pesimis Inonesia bisa memenangkan laga. Tapi harapan agar timnas bisa menang tentu saja ada. Mari berdoa saja. Semoga timnas kita tidak kebobolan terlalu banyak.

Dikualifikasi Piala Dunia kali ini, Timnas Indonesia tergabung di grup G. Grup yang sebenarnya terasa seperti Piala AFF. Bagaimana tidak? Grup tersebut diisi oleh negara-negara dari Asia Tenggara, kecuali UEA tentu saja. Selain ada Thailand dan Malaysia, juga ada Vietnam. Sekarang Thailand sedang memimpin klasemen sementara dengan 4 poin.

Saat hasil undian ini keluar, yang menempatkan Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara lainnya, sebenarnya saya sangat optimis Timnas Indonesia bisa lolos dari grup ini. Setidaknya bisa berada di posisi runner up. Dengan begitu, Timnas Indonesia bisa melangkah ke babak selanjutnya. Walaupun saya masih cukup realistis kalau Timnas Indonesia memang susah untuk menembus Piala Dunia walaupun lolos dari grup G. Karena masih akan ada babak kualifikasi selanjutnya.

Setidaknya, ketika Timnas Indonesia lolos dari grup G, mereka bisa mendapatkan slot untuk bermain di Piala Asia. Dan hal tersebut sudah sangat baik untuk timnas kita. Bayangkan saja, betapa bangganya kita bisa kembali mendukung timnas di kejuaraan Piala Asia. Tidak jadi juara juga tidak masalah. Terakhir kali timnas kita berlaga di Piala Asia adalah pada tahun 2007, 12 tahun yang lalu. Sudah lama sekali.

Baca Juga:

Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

Olahraga Lari Adalah Olahraga yang Lebih “Drama” ketimbang Sepak Bola

Pernah tidak kita bertanya-tanya, kenapa timnas senior kita sangat susah untuk berprestasi di kejuaraan. Bahkan untuk Piala AFF saja, kita sangat susah untuk jadi juara. Sebaliknya, timnas muda kita sangat hebat—berprestasi semua. Lihat saja ketika timnas U-19 kita berhasil menjuarai piala AFF. Yang cukup untuk menjadi penghibur bagi pendukung timnas sepak bola kita. Bahkan sampai lolos ke Piala AFC U-19. Timnas junior kita yang lain juga begitu.

Saat timnas junior ini selalu mampu memberikan angin segar untuk pendukung sepak bola Indonesia, tapi harus kecewa ketika mereka bermain di level timnas senior. Seperti ada yang salah.  Tapi entah apa.

Mungkin betul kata Bang Pandji. Kita memiliki masalah persatuan. Coba perhatikan cabang olahraga yang bukan tim—cabang olahraga yang bisa dimainkkan perorangan. Bisa dibilang, kita sangat berprestasi. Sebut saja cabang olharaga lari, kita punya Zohri. Cabang olahraga bulutangkis, kita punya banyak—salahsatunya Taufik Hidayat. Bahkan di tinju, kita punya Chris John. Kita juga punya prestasi gemilang di cabor panjat tebing dan angkat beban. Tapi ketika bebicara soal cabor yang memerlukan kerja sama tim, kita masih punya jalan yang terjal.

Timnas sepak bola kita sepenuhnya dikontrol oleh PSSI. Di PSSI inipun, banyak masalah. Seperti yang pernah menjadi topik nasional. Soal management dan juga banyaknya mafia yang bermain. Sekarang ini, PSSI seperti tidak punya terobosan keatif. Yang bisa mengangkat performa dari pe-sepak bola-an kita. Segala kebijakan yang diambil selalu saja menuai pertanyaan berbagai pihak.

Mungkin ini saatnya PSSI butuh bantuan dari pihak luar—swasta misalnya. Sepak bola kita sepertinya butuh pihak yang bisa membantu mengembangkan sepak bola kita. Pihak yang bisa membina para pesepakbola kita sejak dini. Mencari bibit muda dari seluruh penjuru negeri. Kita butuh “PB Djarum” untuk sepakbola. Siapa tau saja dengan begitu, kita bisa lebih berprestasi. (*)

BACA JUGA Jokowi dan Memori Orde Baru yang Masih Membekas atau tulisan Muhammad Ikhdat Sakti Arief lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2019 oleh

Tags: kualifikasiPiala DuniapssiSepak BolathailandTimnas Indonesia
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

Hanya Coach Justin, Sosok yang Pantas Jadi Pelatih RANS Cilegon FC terminal mojok.co

Hanya Coach Justin, Sosok yang Pantas Jadi Pelatih RANS Cilegon FC

2 April 2021
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Jangan Bebani Timnas Kelompok Umur untuk Juara

29 September 2020
bung valen jebret simajuntak gerakanmutemassal mojok

Ramai-ramai #GerakanMuteNasional untuk Bung Valen ‘Jebret’ Simanjuntak, Salah Siapa?

14 April 2021
Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Biar Nggak Bingung Mana Madura United FC Mana Madura FC, Saya Berikan 3 Perbedaannya

31 Agustus 2020
FIFA aturan baru sepak bola neymar mojok

Aturan Sepak Bola Baru Bikinan FIFA Blas Ra Mashok!

23 Juli 2021
Perihal 8 Tuntutan BCS: Apa Perlu Rekrut Kojiro Hyuga Dulu Baru Diperhatikan?

Perihal 8 Tuntutan BCS: Apa Perlu Rekrut Kojiro Hyuga Dulu Baru Diperhatikan?

4 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.