Tulisan saya ini mungkin akan menimbulkan ketidaksetujuan. Namun, izinkan saya untuk tetap menuliskannya berdasar apa yang saya amati dan rasakan. Awalnya, saya pikir akan merasakan hal-hal yang dikatakan banyak orang setelah pindah dari Semarang ke Jogja: nyaman. Kenyataannya, saya tidak kunjung merasakannya bahkan setelah 5 tahun tinggal di Kota Pelajar ini.
Bagi saya, Semarang yang terkenal super duper panas itu justru lebih nyaman daripada Jogja. Semua akses dan kemudahan yang saya pernah dapatkan di Semarang tidak bisa saya jumpai di Jogja. Saya merasa harus mengeluarkan effort lebih untuk hal-hal yang bisa dapat dengan mudah didapatkan di Semarang.
Jalanan Semarang lebih nyaman daripada Jogja
Dari sisi akses jalan, menurut saya Semarang menang telak daripada Jogja. Saya tidak membantah adanya kemacetan yang naudzubillah di Semarang. Tapi, yang membuat saya masih bisa menerimanya, kebanyakan jalan di sana itu 2-3 kali lipat lebih luas dari jalanan Jogja. Jadi untuk pengendara roda 2 seperti saya, masih ada kemungkinan lolos dari macet asalkan sedikit sat-set.
Selain itu, Semarang punya banyak jalan tikus yang tidak dilalui kendaraan roda 4. Berbeda dengan Jogja, ada banyak jalan tikus memang, tapi harus berbagi dengan kendaraan roda 4. Betapa kesalnya, lewat jalan tikus supaya lebih cepat, malah harus berhadapan dengan mobil lagi dan lagi.
Baca halaman selanjutnya: Jogja ruwet saat musim liburan…