Hari ini, 1 April 2023, Kota Malang merayakan ulang tahunnya ke-109. Umurnya terhitung nggak tua-tua amat untuk standar usia wilayah. Tentu saja tak bisa dibilang muda dan dimaklumi atas apa-apa yang ia lakukan. Dan selayaknya “orang” yang sedang ulang tahun, kita akan cerita dulu kebaikannya.
Kota Malang ini spesial. Kota ini sudah diperhitungkan menjadi kota besar setelah Surabaya, terbukti dengan hunian Belanda di Ijen, Pecinan di sekitar Pasar Besar. Dan berbagai gedung bersejarah yang cukup megah.
Pun kota ini jadi strategis karena jadi pusat berkumpulnya berbagai alur ekonomi atau perdagangan dari daerah sekitar yang mengelilinginya. Yaaa meski nggak semewah Surabaya yang kadung jadi ibu kota Jatim dan selamanya jadi ibu kota provinsi ini. Tapi meski begitu, ada hal yang Malang boleh mengklaim agak mendingan ketimbang Surabaya, yaitu perkara mahasiswa.
Benar, Kota Malang jadi jujukan mahasiswa dari berbagai kota. Dan mahasiswa, selalu membawa uang yang bikin bisnis tumbuh subur dan menghidupi.
Kita sudah bicara hal-hal terbaik tentang Kota Malang. Selanjutnya, selayaknya “orang” yang sedang berulang tahun, mari kita panjatkan harapan-harapan yang sekiranya bisa membuat kota ini terlihat lebih baik. Dan semoga saja jadi jauh lebih baik.
Daftar Isi
Semoga tak ada lagi parkir liar di Kota Malang
Parkir liar jadi masalah yang mencoreng kota ini. Sebenarnya ya, parkir liar itu masalah banyak kota. Tapi, harapan saya, ya agar parkir liar di Kota Malang ditertibkan, yang nantinya bikin kota ini beda dari kota yang lain. Makin spesial kan?
Angkot dan konfliknya
Sayangnya, kota ini belum punya transportasi umum yang terintegrasi. Cuma angkot atau mikrolet satu-satunya moda transportasi yang dimiliki, itu pun nggak terintegrasi, untuk problematik angkot sudah saya bahas di artikel ini.
Kalo boleh dibilang, angkot atau mikrolet ini sudah saatnya diperbaiki karena dari sisi sarana dan prasarana kurang memadai. Belum lagi karakter sopirnya yang ugal-ugalan. Yaa semoga di hari ulang tahun ini, doa transportasi umum Kota Malang bakal jadi lebih bagus bisa terwujud.
Fasilitas pejalan kaki yang kurang maksimal
Kota Malang relatif kurang ramah terhadap pejalan kaki, baik dari segi fasilitas atau konflik antara pejalan kaki dan pengguna jalan. Pembangunan trotoar kebanyakan berprinsip “pokoknya sudah ada” tanpa kelengkapan sebagaimana mestinya atau kurang sesuai. Misal trotoar cuma selebar kurang lebih 1 meter, nggak ada guiding block untuk memandu orang tuna netra, dan JPO yang kurang layak. Saya pernah bahas Pelican Crossing Kota Malang yang seolah nggak berguna padahal fungsinya penting banget di sini.
Semoga, semoga saja, untuk hal ini, tak perlulah rakyatnya berdoa segitunya. Pemerintah Kota bisa banget mengerjakan ini dalam waktu cepat. Mohon ya, Pak, Bu.
Banyak destinasi wisata, tapi malah copas Malioboro
Saya tahu, Kota Malang ini nggak mau kalah sama Kabupaten Malang dan Kota Batu, terutama untuk destinasi wisata. Kota Malang punya berbagai destinasi wisata, umumnya kampung tematik, contoh terkenalnya Kampung 3D, Jodipan, dan Kampung Kayutangan.
Tapi, apa Pemkot Malang sudah puas? Ternyata belum. Tapi, sayangnya, pemerintah malah bangun Kayutangan Heritage yang sebenarnya produk copas Malioboro.
Padahal, kalo mau browsing Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat itu kayak bagaimana, sebenarnya nggak terlalu lebar trotoarnya dan nggak mirip Malioboro, sederhana karena ini pusat ekonomi bukan pariwisata.
Karena terlalu mengunggulkan Malioboro cabang Malang, Kampung Kayutangan yang berisi rumah-rumah antik dan perabotan kunonya sepi peminat, ya kayak kakak yang nggak dianggap lagi karena orang tuanya membanggakan si bungsu.
Saya berharap, jangan lagi ada atraksi kayak gini lagi. Plis, mosok ya copas to, Rek, gak isin a?
Banjir dan jeglongan sewu
Semoga, tahun ke depannya, Kota Malang merayakan ulang tahunnya tanpa lagi ada keluhan tentang banjir dari warga. Tapi tentu saja harapan ini tak hanya ditujukan untuk pemkot, tapi warga juga. Plis, buanglah sampah pada tempatnya.
Oh iya, semoga tahun-tahun berikutnya saya tak melihat danau jeglongan sewu alias lubang jalan yang berisi air hujan. Bahaya banget kan itu jika sampai dilewati, bisa bikin celaka lho.
Kemacetan Kota Malang
Dan doa saya yang terakhir, semoga tak ada lagi kemacetan di Kota Malang. Misal itu tak mungkin, maka doanya saya revisi jadi semoga kemacetan kota ini tetap wajar dan pemkot berusaha betul tentang mengatasi kemacetan kota ini. Setidaknya ya, dimulai dengan nggak bikin kebijakan template macam pelebaran jalan dan bikin jalan satu arah yang nyatanya bikin tambah macet ini.
Itulah harapan-harapan saya, dan saya yakin betul warga lain punya aspirasi yang sama. Akhir kata, selamat ulang tahun Kota Malang, berbenahlah, jangan sampe ra mashok.
Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mati Tua di Jalanan Kota Malang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.