Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Selamat Tinggal Kota Santri, Rebranding Jombang Menjadi The Root Of Java Justru Mengaburkan Identitas Kabupaten Ini

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
27 Mei 2025
A A
Jombang Tidak Lagi Sama, Kota Santri Telah Mati (Tirta Sujata via Shutterstock.com)

Jombang Tidak Lagi Sama, Kota Santri Telah Mati (Tirta Sujata via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jombang jantung pendidikan agama Islam di Indonesia lewat banyaknya pondok pesantren di wilayah ini. Tak salah jika kita mengenalnya sebagai “kota santri”. Sayangnya, slogan besar ini agaknya akan hilang dari nama Jombang. 

Jadi, Pemerintah Kabupaten Jombang sepakat untuk mengganti slogan menjadi “The Root Of Java”. Katanya biar kabupaten ini universal dan ramah investasi.

#1 Citra Jombang kota santri yang kadung dikenal

Layaknya orang ganti nama, artinya ada tujuan baru. Jombang sebagai kota santri selama ini sudah cukup populer.

Nah, slogan yang tersemat ini mempunyai sejarah panjang. Sejak era sebelum kemerdekaan, pondok pesantren sudah berdiri di Jombang. Misalnya Pondok Pesantren Tebu Ireng yang didirikan oleh KH. Hasyim Asyari pada 1899.

Sampai 2023, jumlah pondok pesantren di sini sudah mencapai 441 lembaga, baik yang kecil, menengah, hingga besar. Lebih dari 50.000 santri dari seluruh Indonesia menempuh pendidikan di kota kecil ini.

Jadi inilah alasannya Jombang akrab dengan slogan kota santri. Santri sudah mengakar kuat sebagai identitas. Pergantian slogan menjadi the Root of java hanya akan sia-sia.

#2 Rebranding

Niat pemerintah Kabupaten Jombang baik memang. Katanya biar Jombang lebih global dan universal, karena masyarakatnya majemuk. Tujuan lain dari rebranding ini adalah agar ramah investasi dan pariwisata. 

“Kita ingin Jombang tidak hanya dikenal secara religius, tapi juga sebagai pusat budaya dan sejarah Jawa. Ini langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman dan meningkatkan daya jual Jombang di pasar global”, jelas Kepala Bappeda, Danang Praptoko seperti yang diwartakan oleh suararakyat62.com (12/5).

Baca Juga:

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

Jombang dan Lamongan, Saudara Senasib Sependeritaan: Sama-sama Dihimpit Tetangga yang Maju, Sama-sama Punya Infrastruktur Remuk

Namun, sebagai masyarakat Jombang yang sudah 27 tahun hidup di kota ini, slogan the Root of Java kurang tepat. Slogan kota santri bakal lebih cocok. Kalau Root of Java kok kayaknya lebih cocok untuk Yogyakarta atau Surakarta.

Jombang memang bagian dari Jawa. Namun, citra nyantri yang lebih lekat.

Jangan sampai slogan baru justru mengaburkan identitas yang sesungguhnya. Toh nggak semua orang juga paham Bahasa Inggris. Jadi bakal susah mengucapkan the Root of Java. “Opo artine?”

#3 Fokus Infrastruktur jika ingin gaet investor bukan otak-atik slogan

Ada yang lebih penting dan menjadi skala prioritas jika Jombang ingin menjadi tujuan investasi. Selain lingkungan investasi yang nyaman dan aman dari gangguan ormas meresahkan, pengurusan perizinan yang nggak ribet, dan kebutuhan tenaga kerja yang memadai lebih penting.

Kualitas infrastruktur terutama jalan raya nasional, provinsi, kabupaten atau desa wajib menjadi perhatian. Selama ini, investasi banyak mengalir ke Jombang Utara karena lebih dekat dengan Mojokerto atau Surabaya.

Sayangnya, infrastruktur jalanan di Jombang nggak terawat. Lihat saja jalan raya Mojoagung-Jombang. Ini lebih layak disebut gundukan sewu daripada disebut jalan raya. Padahal jalan raya ini nggak jauh dari pusat kota. Hal-hal inilah yang menurut saya membuat investor ragu untuk menanamkan modalnya. 

Jika pemerintah Kabupaten Jombang tetap kekeh mengganti slogan, seenggaknya slogan yang mewakili identitas masyarakat yang majemuk dan plural. Roda perekonomian jalan, namun tidak kehilangan jati diri. Seperti gagasan Bung Karno yaitu ekonomi berdikari menekankan pembangunan ekonomi dengan tetap menjaga ciri khas dan nilai-nilai yang ada.

Penulis: Dodik Suprayogi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ironi Jombang Kota Agamis yang Makin Rusak, Bocah SD Tenggak Miras di Kelas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2025 oleh

Tags: Jombangjombang kota santrijombang rebrandingjombang the root of javaKabupaten Jombangkota santripondok pesantren tebu ireng
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti.

ArtikelTerkait

Jalan Mastrip Jombang, Jalur Utama Jombang-Mojokerto-Surabaya yang Bikin Anda Selangkah Lebih Dekat dengan Maut

Jalan Mastrip Jombang, Jalur Utama Jombang-Mojokerto-Surabaya yang Bikin Anda Selangkah Lebih Dekat dengan Maut

24 Januari 2024
Melihat Sisi Lain Jombang yang Nggak Diketahui Orang Banyak, Saya Tulis supaya Nggak Ada Lagi yang Salah Kaprah

Melihat Sisi Lain Jombang yang Nggak Diketahui Orang Banyak, Saya Tulis supaya Nggak Ada Lagi yang Salah Kaprah

20 Agustus 2024
Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

13 Juli 2024
Mengenang Kedung Cinet, Satu-Satunya Wisata Alam Tersohor di Jombang Utara yang Kini Tutup Permanen

Mengenang Kedung Cinet, Satu-satunya Wisata Alam Tersohor di Jombang Utara yang Ditutup karena Kerap Memakan Korban

2 Januari 2025
Ubah Jalan Wahid Hasyim Jombang Jadi kayak Malioboro Itu Nggak Penting terminal mojok.co

Ubah Jalan Wahid Hasyim Jombang Jadi kayak Malioboro Itu Nggak Penting

1 Desember 2021
Soto Dok, Kuliner Khas Jombang yang Sering Dituduh Makanan Haram

Soto Dok, Kuliner Khas Jombang yang Sering Dituduh Makanan Haram

4 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.