Gosok gigi sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban yang tidak layak kita tinggalkan, kecuali kita memang memiliki misi untuk melakukan pembunuhan massal dengan aroma mulut kita yang tidak tersentuh peradaban sikat gigi itu.
Banyak orang yang tidak peduli mengenai sejarah bagaimana asal mula penemuan sikat gigi hingga bisa kita gunakan seperti saat ini, mengetahui sejarah ini sepertinya tidak terlalu penting dibanding dengan pemakaian dari sikat gigi itu sendiri. Padahal jika merunut sejarah panjangnya tentu kita juga bisa dibuat takjub bahwa sikat gigi sudah digunakan sejak 3.500 SM oleh bangsa Babilonia dan Mesir.
Kita tentu wajib bersyukur karena perkembangan zaman yang begitu pesat sehingga sikat gigi yang ditawarkan saat ini sudah diproduksi berdasarkan kebutuhan masing-masing pengguna mulai dari desain bulu sikat, ukuran kepala sikat, warna, gagang sikat bahkan sikat manual atau sikat elektrik. Gosok gigi sudah memiliki banyak alternatif pilihan yang dapat kita sesuaikan kebutuhan kita. Bayangkan jika kita masih menggunakan stik kayu kunyah sebagaimana yang digunakan pada 3.500 SM, risiko gusi berdarah tentu bisa kita dapatkan tiap hari apalagi jika kita tidak sabaran.
Seruan kewajiban menyikat gigi minimal dua kali sehari yang seperti biasa kita lihat pada iklan pasta gigi hanya menyampaikan mengenai bahaya tidak gosok gigi dan manfaat apa saja yang akan didapatkan apabila menggunakan merek pasta gigi mereka. Namun, tidak ada satu pun yang menyebutkan satu hal penting mengenai bagaimana cara benar menggunakan sikat gigi sebagai kampanye agar kemunculan dua aliran cara menggosok gigi tidak perlu ada.
Sampai saat ini banyak orang yang hanya berdebat mengenai bagaimana sebaiknya memakan bubur yang benar, apakah diaduk atau tidak. Namun, sebagian besar orang lupa bahwa selama ini telah ada sekte yang melakukan ritualnya setiap hari namun tidak pernah dibahas segamblang permasalahan makan bubur diaduk tadi. Sekte membasahi sikat gigi dan tidak membasahi sikat gigi setidaknya telah bertempur semenjak pertama kali kita gosok gigi. Saya sendiri merupakan salah satu pengikut dari sekte yang membasahi sikat gigi sebelum gosok gigi dengan alasan sederhana, yaitu saya terbiasa mencuci dulu apa yang akan masuk ke mulut saya.
Meski banyak sikat gigi yang memiliki helm penutup agar terhindar dari debu atau bahkan kotoran cicak yang mungkin tanpa sengaja mampir, namun tetap saja, bagi saya mencuci sikat gigi sebelum digunakan itu wajib rasanya. Sedangkan bagi mereka yang tidak mencuci sikat giginya sebelum gosok gigi berdalih bahwa kemampuan pasta gigi akan berkurang jika bersentuhan langsung dengan air.
Mungkin saja hal ini benar dan dapat dibuktikan secara ilmiah, tapi bagaimana jika sikat gigi kita ini terkena debu atau kotoran? Langsung menggunakannya tanpa dibasahi bukannya membuat gigi kita bersih dan napas kita harum, namun justru menimbulkan penyakit baru, sariawan misalnya. Siapa yang tahu?
Bagi mereka yang tinggal sendirian mungkin kejadian sikat gigi dipakai oleh orang lain tidak akan pernah terjadi, tapi bagaimana dengan mereka yang tinggal bersama orang lain yang minim akhlak sehingga tega menggunakan sikat gigi orang lain? Keparnoan semacam ini juga yang membuat saya selalu mencuci sikat gigi sebelum saya gunakan.
Jika pasta gigi yang bersentuhan dengan air akan mengurangi manfaatnya, kan bisa nih sebelum meletakkan pasta giginya kita kepretkan dulu sikat gigi kita sehingga airnya berkurang. Jadi potensi pasta gigi mencair akibat air tidak terlalu besar. Toh nyatanya setelah kita gosok gigi kita akan berkumur juga.
Meski begitu perlu diingat, bahan baku bulu sikat gigi memang lebih sulit kering sehingga rawan menyimpan bakteri, jadi mencucinya dahulu sebelum dipakai rasanya lebih bersih dan aman.
Sampai saat ini saya masih berpedoman bahwa mencuci sikat gigi sebelum digunakan itu penting, terlepas baik tidaknya secara medis. Sepanjang tidak ada aturan baku mengenai hal ini, maka bergabung dalam sekte membasahi sikat gigi sebelum digunakan adalah wajar. Layaknya mereka yang nyaman dengan bubur diaduk sebelum dimakan, keresahan pengguna sikat gigi jalur cuci sebelum pakai layak untuk tetap ada.
BACA JUGA Demi Tuhan, Jangan Lakukan Ini pada Orang yang Lagi Sakit Gigi dan tulisan Luvia Intan Sinawang Asri lainnya.