Sisi Terang dari Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah

Sisi Terang dari Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah

Sisi Terang dari Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah (Unsplash.com)

Jika ada yang bertanya, apa pencapaian terbesarmu ketika lulus SMA, dan jawabanmu adalah fotomu yang dipajang di banner sekolah sebagai siswa yang diterima PTN. Ketahuilah, pencapaianmu itu bagus, malah luar biasa. Karena tidak semua siswa yang lulus dari sekolahmu bisa melakukan itu. 

Tulisan saudara Mohammad Maulana Iqbal di Terminal Mojok yang tayang minggu lalu mengenai sisi gelap pemasangan banner daftar siswa yang diterima PTN membuat saya terpanggil untuk membalasnya. Tujuan saya jelas, supaya jamaah mojokiyah lainnya tahu kalau dari sana juga ada sisi terangnya. Malah mungkin saking terangnya sampai bikin silau.

Kebetulan sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, saya akan memberikan sedikit pencerahan supaya saudara Mohammad Maulana Iqbal dan pembaca lainnya tidak merasa heran lagi. Berikut beberapa sisi terang dari pemasangan banner daftar siswa yang diterima PTN oleh sekolah. Siapkan kacamata hitam kalian sekarang!

Alumni adalah output kualitas sekolah

Jika ingin melihat kualitas sekolah, lihatlah alumninya. Tentu ini bukan hanya ucapan tanpa korelasi. Guru atau orang tua bisa melihat kualitas sekolah melalui laporan hasil belajar siswa setiap ujian. Tapi, bagaimana dengan orang di luar itu? Masa kita mau memberi seenaknya pada orang lain hanya untuk membuktikan kalau tempat kita belajar itu bagus? Nggak mungkin atuh.

Output yang dilihat masyarakat dari suatu lembaga sekolah tentu alumninya. Seberapa berhasil sekolah tersebut mencatat siswa yang berkualitas dan bisa bersaing dengan yang lainnya. Makanya pemajangan banner daftar siswa yang lulus PTN ini adalah salah satu upaya agar orang-orang di luar lembaga sekolah bisa mengetahuinya juga. Tentu ini sebagai bentuk perasaan bangga sekolah terhadap siswa tersebut.

Kesuksesan sekolah bisa diukur dari alumninya yang diterima di perguruan tinggi berkualitas

Alumni yang diterima di perguruan tinggi berkualitas bukanlah kesuksesan mereka sendiri, melainkan kesuksesan sekolah juga yang berhasil mendidik mereka. Guru mana yang tidak merasa bangga saat ada anak didiknya diterima di perguruan tinggi terbaik?

Jika dalam perkuliahan dia malas-malasan sehingga tidak sukses melakoni hidup, tentu hal yang berbeda. Ya mosok itu masih mau dikaitkan dengan sekolahan yang jelas-jelas sudah tidak ada hubungannya?

Lantas, kenapa hanya siswa yang melanjutkan kuliah saja yang dipajang? Sebelum menjawab ini, coba pikirkan dulu, apakah logis memajang daftar nama siswa yang memilih tidak berkuliah dengan alasan apa pun? Tentu tidak karena kita tahu bahwa pendidikan itu ditempuh di sekolah. Dan jenjang studi selanjutnya setelah SMA/MA ya perguruan tinggi.

Terus kenapa yang dipajang di banner cuma nama alumni yang masuk PTN? Alumni yang masuk PTS bagaimana?

Kalau Mas Mohammad Maulana Iqbal atau siapa pun kalian lewat sekolahan dan melihat banner lagi, coba deh berhenti dan baca saksama. Bisa jadi kalian bakal menemukan nama perguruan tinggi swasta di sana. Karena nyatanya ada lho perguruan tinggi swasta di Indonesia yang tergolong elite dan sulit ditembus. Atau kamu bisa menemukan nama perguruan tinggi yang berada di luar negeri. Jadi kesimpulannya, siswa yang diterima di kampus berkualitas yang akan dipajang, entah itu PTN atau PTS.

Kenapa siswa yang lolos jalur rapor atau seleksi nasional saja yang dipajang? Hei, kata siapa? Kalau ada siswanya yang diterima di Harvard University lewat jalur mandiri, apakah sekolah tidak akan bangga dan memajang nama siswa tersebut?

Kalau yang ada di banner itu cuma daftar nama siswa yang lolos PTN, kayaknya kalian perlu main ke tempat saya supaya saya bisa menunjukkan kalau tidak semua hal seperti yang kalian pikirkan.

Pemasangan banner bukan mekanisme kapitalisasi

Kalau memang bukan, kenapa dipajang saat momen PPDB? Mosok kayak gini perlu penjelasan? Bukankah sudah jelas, sistem pendidikan kita berlangsung berkelanjutan di mana ada yang lulus dan ada yang masuk secara bergantian.

Sungguh tidak masuk akal jika ada sekolah yang memajang daftar nama alumninya di pertengahan tahun. Ini seperti mengabarkan berita kepada orang-orang yang sudah pasti tidak terlalu peduli dengan itu. Lagi pula, pemasangan banner ini juga memberikan keuntungan tersendiri bagi sekolah karena bisa sekalian mengabarkan bahwa saat itu sedang berlangsung PPDB.

Siswa adalah syarat pertama sebuah sekolah

Syarat utama sebuah sekolah bisa berdiri adalah kehadiran siswa. Bagaimana mungkin sekolah bisa didirikan jika di sana hanya ada guru tanpa murid? Namun akan sangat mungkin jika di suatu tempat ada siswa yang mau belajar, lalu sekolah didirikan dan nantinya akan dicarikan guru untuk mengajar dan sebagainya.

Keberadaan siswa akan menghidupkan sekolah. Tentu saja sekolah akan mencari murid pengganti dari murid yang sudah lulus dengan membuka PPDB. Dan pemasangan banner siswa yang lolos PTN oleh sekolah adalah bentuk “tawaran” kepada orang tua supaya menyekolahkan anaknya di sana.

Orang yang berpikiran siswa banyak akan memperkaya lembaga sekolah karena berorientasi pada materi itu salah. Orang tua tidak mungkin bisa dikelabui dengan membayar sekolah yang tidak sejalan dengan sarana serta kualitas di dalamnya. Lagi pula jangan berharap sekolah Indonesia maju kalau berinvestasi pada pendidikan saja mikirnya kapitalisasi.

Penulis: Abdul Hamid
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sisi Gelap Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version