Jangan heran jika saya sering membahas Kota Malang. Sejak 2012, kota ini selalu mengusik saya, sa;aj satunya karena masalah lalu lintas yang tak kunjung terselesaikan. Seperti ketika saya kuliah di UB pada 2012, saya sudah akrab dengan kemacetan di sepanjang Jalan Bogor dan Jalan Bandung. Setiap pagi dan sore, jalanan ini selalu padat, terutama akibat aktivitas sekolah dan parkir liar di sekitarnya, menghambat arus lalu lintas. Ruang gerak yang sempit semakin memperparah keadaan.
Sekolah elit di sepanjang Jalan Bandung Malang turut berkontribusi atas kemacetan yang terjadi. Tidak adanya parkir yang memadai menyebabkan kondisi jalan semakin ruwet dan macet. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada upaya serius dari pemerintah kota untuk menertibkan parkir liar dan tidak memberikan sanksi kepada sekolah di sepanjang jalan tersebut.
Daftar Isi
Jalan Bandung Kota Malang, kawasan sekolah elit dan favorit
Jalan Bandung di Kota Malang merupakan jalur sibuk dengan lalu lintas padat, dan dikenal sebagai kawasan pendidikan yang prestisius. Di sepanjang jalan ini, berdiri beberapa sekolah unggulan yang menjadi incaran banyak siswa dan orang tua. Seperti MAN 2 Kota Malang, MTsN 1 Kota Malang, dan MIN 1 Kota Malang. Sekolah-sekolah ini tidak hanya dikenal karena kualitas pendidikannya yang tinggi, tetapi juga karena lingkungan akademiknya yang kompetitif dan eksklusif.
Tidak sembarang siswa bisa masuk ke sekolah ini. Seleksi yang ketat memastikan bahwa hanya siswa dengan kemampuan akademik yang mumpuni yang bisa diterima. Fasilitas yang disediakan juga menjadi daya tarik tersendiri, dengan keberadaan asrama bagi siswa yang berasal dari luar kota, laboratorium yang lengkap, serta tenaga pengajar berkualitas yang semakin mengukuhkan reputasi mereka sebagai sekolah unggulan.
Namun sayangnya, sarana tersebut tidak sampai pada area parkir sekolah untuk wali murid. Kondisi depan gerbang sekolah yang sempit dan ramai juga tidak memungkinkan para pengantar masuk ke dalam halaman sekolah.
Tidak adanya parkiran yang layak untuk kendaraan wali murid
Sebagai kawasan pendidikan, Jalan Bandung dan Jalan Bogor seharusnya menjadi area yang nyaman bagi siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar. Namun, kenyataannya, kedua jalan ini justru menjadi titik kemacetan parah setiap pagi dan sore hari. Penyebab utamanya adalah minimnya fasilitas parkir yang layak bagi para wali murid yang mengantar dan menjemput anaknya.
Karena tidak adanya area parkir yang memadai, para orang tua terpaksa berhenti di bahu jalan untuk menurunkan dan menunggu anak mereka. Akibatnya, jalan yang memang sudah sempit menjadi semakin padat dan sulit dilalui, terutama saat jam sibuk. Dibandingkan dengan Jalan Veteran yang lebih lebar, kedua jalan ini semakin terasa sesak dengan banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan.
Sekolah-sekolah di kawasan ini tergolong elit, tetapi aksesibilitas dan fasilitas pendukungnya tidak sebanding dengan reputasinya. Pemerintah seolah menutup mata terhadap persoalan tata kelola jalan dan transportasi di wilayah ini. Padahal, kemacetan yang terjadi bukan hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Masalah lain yang sering terjadi adalah kemacetan parah saat penerimaan siswa baru atau tes PPDB, yang tak jauh berbeda dari kepadatan lalu lintas saat wisuda di Kampus UB, semrawut dan penuh sesak. Bagi pengendara yang tak ingin terjebak dalam antrean panjang, satu-satunya cara adalah menghindari area ini sebelum terjebak dalam kemacetan yang melelahkan.
Harus sabar, apalagi saat hujan, jelas banjir dan macet.
Bayangkan kalian sedang melewati Jalan Bandung Malang saat jam pulang sekolah, atau usai menjalani tes penerimaan siswa baru di MAN 2 Kota Malang, ditambah hujan deras mengguyur. Kombinasi keduanya menjadikan perjalanan semakin ruwet dan melelahkan.
Di satu sisi, arus kendaraan mengular karena jalan ini memang menjadi jalur utama. Di sisi lain, banyak wali murid yang menjemput anak-anaknya, memarkir mobil di bahu jalan, menambah kepadatan lalu lintas. Yang biasanya bisa cepat, kini terhambat. Hujan deras memaksa pengemudi mobil turun untuk membantu anak-anak mereka, membuat proses penjemputan semakin lama dan menambah kekacauan.
Masalah ini seolah menjadi siklus tahunan yang terus berulang. Infrastruktur drainase yang kurang memadai membuat air hujan menggenang, memperparah kondisi jalan yang sudah padat, tidak ada parkiran untuk wali murid. Belum lagi kesadaran pengguna jalan yang masih kurang dalam mematuhi aturan, seperti berhenti sembarangan atau tidak mengikuti jalur yang telah ditentukan.
Saatnya sekolah berkontribusi mengatasi kemacetan di Jalan Bandung Malang
Kemacetan di sekitar sekolah di Jalan Bandung dan Jalan Bogor sudah menjadi masalah yang kronis. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah membangun tempat parkir yang memadai atau setidaknya menyediakan area khusus bagi kendaraan yang mengantar siswa.
Salah satu konsep yang bisa diterapkan adalah sistem drive-thru. Orang tua dapat mengantar anak hingga masuk ke halaman sekolah tanpa harus berhenti lama atau menurunkan anak di pinggir jalan. Dengan begitu, arus lalu lintas di jalan utama bisa lebih lancar dan risiko kecelakaan juga berkurang.
Selain itu, sekolah juga bisa bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengelola lalu lintas di jam sibuk. Misalnya, dengan menerapkan sistem penjadwalan drop-off dan pick-up berbasis zona atau tingkat kelas, sehingga kendaraan tidak datang bersamaan dalam satu waktu. Alternatif lain adalah menyediakan shuttle bus khusus bagi siswa, yang dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi di sekitar sekolah.
Tidak dapat dimungkiri, banyak sekolah elit yang memiliki sumber daya lebih dari cukup untuk membangun fasilitas parkir yang layak. Jadi, mengapa tidak berinvestasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi semua. Jika sekolah bisa membangun gedung megah dan fasilitas mewah, seharusnya mereka juga bisa mengalokasikan dana untuk solusi parkir yang lebih baik.
Dengan langkah konkret seperti ini, kita tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi siswa, orang tua, serta masyarakat sekitar.
Penulis: Nuruma Uli Nuha
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jalan Bandung, Showroom Mobil Terbuka dan Salah Satu Tempat Paling Macet di Malang
Rekomendasi Fashion Pria Kekinian Spesial 9.9
- Kaos Polos Oversize - No Void Minds AEZY TPF Oversized Core T-Shirt
- Kaos Polos Warna Trendy - Common Goods Regular Boxy Orutech T-Shirt Series
- Celana Panjang Cargo - Malibu Celana Cargo Loose Long Pants Katun Twill Tebal Pria
- Celana Panjang Chinos - Erigo Chino Pants Sirius Black
- Jaket Pria Anti Angin - Coop Design Cesta Jaket Motor Parasut dengan Hoodie