Seduh Kopi kok Pakai Dispenser? Masak Air, lah!

Seduh Kopi kok Pakai Dispenser Masak Air, lah Terminal Mojok

Seduh Kopi kok Pakai Dispenser Masak Air, lah (Unsplash.com)

Seiring perkembangan teknologi, banyak hal yang tadinya njelimet jadi lebih sederhana. Di dunia perdapuran, misalnya. Dulu, zaman saya SD, menyalakan kompor tidak semudah sekarang. Untuk bisa menghadirkan nyala api, kita harus menyalakan sumbu kompor dengan menggunakan biting terlebih dahulu. Begitu pun saat mau mematikan kompor, sama repotnya. Tuas kompor harus diturunkan dulu, lalu si api ditiup-tiup biar mati. Kalau nggak sabar, bisa dicipratin sedikit air. Yang penting jangan ketahuan emak, bisa-bisa ngamuk blio.

Kemudahan lain di dunia perdapuran adalah munculnya dispenser. Si kecil sahabat galon ini memang menjauhkan kita dari kata repot saat butuh suplai air panas. Bayangkan kalau nggak ada dispenser. Butuh air panas harus nyalain kompor dulu. Duh, nggak praktis blas. Terima kasih, ya, Halsey Willard Taylor dan Luther Haws yang sudah menemukan mesin yang bermanfaat ini.

Meskipun dispenser bisa memasak air untuk kita, bukan berarti ia jadi solusi untuk semua hal yang harus diselesaikan dengan air panas. Okelah kalau air panas dispenser itu untuk campuran saat kamu butuh air hangat untuk melegakan tenggorokan. Atau dimanfaatkan untuk mengompres saat ada anggota keluarga yang sakit. Tapi, untuk seduh susu bubuk anak atau bikin kopi? Ooo, tidak semudah itu, Mylov. Seduh kopi kok pakai dispenser? Masak air, lah!

Begini, lho. Sepraktis-praktisnya hidup yang kita jalani, apalah artinya jika hal tersebut menodai kenikmatan terhadap sesuatu? Soal kopi, misalnya. Kita pasti sepakat bahwa kopi itu enak. Maka, jangan nodai kenikmatan secangkir kopi dengan menyeduhnya menggunakan air panas dari dispenser.

Dilansir dari laman alodokter.com, meskipun terasa panas, rata-rata suhu air panas dari dispenser secara umum hanya mencapai 70-80 derajat Celcius saja. Artinya, suhu tersebut tidak mencapai suhu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air. Hayo, kamu yang pernah belajar fisika saat sekolah, masih ingat berapa titik didih air? Yap, 100 derajat Celcius.

Selain tidak mendidih secara sempurna, suhu air panas dispenser yang hanya mencapai 70-80 derajat Celcius juga tidak memenuhi syarat sebagai suhu ideal yang dibutuhkan untuk menyeduh kopi. Menurut National Coffee Association, suhu air paling baik dalam membuat kopi idealnya adalah 195°F sampai 205°F atau 90-96 derajat celcius. Nah, lho! Jadi jangan buru-buru bilang kopi saset itu nggak enak, ya. Kasihan mereka kalau difitnah terus-terusan. Padahal, kopi saset itu terasa nggak enak, ya, karena kamunya yang nyeduh pakai air dispenser.

Lha, terus aku kudu piye?

Begini, Kisanak. Jika kamu sungguh menginginkan secangkir kopi yang nikmat, sudahi kebiasaanmu menyeduh kopi menggunakan air panas dari dispenser. Berkorban sedikit, deh. Masak air dulu. Tapi, kalau harimu serba terburu-buru hingga tak sempat masak air untuk menyeduh kopi, jangan sedih. Semua bisa diakali, yaitu dengan cara masak air yang diambil dari dispenser.

Jadi, jangan masak air yang diambil dari air mentah, kelamaan nunggunya. Bisa-bisa kamu terlambat finger print nanti. Ambil saja air panas dari dispenser, lalu dimasak sampai mendidih. Tak perlu khawatir waktumu bakal terbuang banyak karenanya. Cepat, kok. Kamu kedip tiga kali saja gelembung-gelembung udara yang menandakan air sudah matang bermunculan di permukaan air. Air panas yang benar-benar panas pun siap untuk dipertemukan dengan kopi saset kesayanganmu.

Gampang, kan? Jadi, kapan nih mau tobat seduh kopi saset pakai air dispenser?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version