Pada pertengahan 2020, saya memutuskan untuk ikut-ikutan trading kripto. Oleh karena masih pemula, saya tidak bermain dengan nominal yang tinggi, hanya setengah dari honor Terminal Mojok yang saya dapatkan.
Sebelum benar-benar melakukan trading kripto, saya sudah melakukan berbagai riset, mulai dari membaca artikel di internet, hingga bergabung dengan beberapa forum daring pegiat trading kripto. Saat riset, saya mendapatkan banyak pilihan akan aplikasi penyedia layanan trading kripto.
Saya mengunjungi website, juga aplikasi Android berbagai layanan tersebut, saya mencoba membandingkannya satu sama lain. Saya memang masih baru dalam trading kripto, tapi setidaknya satu hal yang saya yakini adalah, aplikasi trading kripto yang tepat sangat penting untuk mendapatkan kenyamanan saat melakukan aktivitas jual beli mata uang kripto.
Saat melakukan trading kripto dari suatu aplikasi, sama saja dengan “menitipkan” harta pada penyedia aplikasi trading kripto tersebut. Pada prinsipnya, sama dengan saat kita menggunakan dompet elektronik, yang dimana kita ingin agar akun tetap terjaga, minim akan biaya admin, bisa digunakan kapan saja, dan bisa ditarik dengan mudah.
Nah, yang paling utama bagi saya, jika menggunakan aplikasi buatan lokal, pastikan bahwa aplikasi trading kripto yang digunakan sudah terdaftar, dan memiliki izin dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Aplikasi trading kripto yang baik juga memiliki fasilitas KYC (Know Your Customer) yang mumpuni. Pada prinsipnya, KYC memiliki manfaat untuk mengawasi akun pengguna dari transaksi mencurigakan.
Pada aplikasi trading kripto, setiap penyedia aplikasi memiliki biaya admin yang berbeda-beda. Seperti pada biaya penarikan uang ke rekening bank, ada aplikasi yang menggunakan biaya flat, Rp4.500, ada juga aplikasi yang menggunakan biaya 0,5 persen, dan dengan jumlah nominal tertentu.
Selain itu, ada aplikasi yang memberlakukan nilai minimal saat melakukan deposit, juga memiliki nilai minimal pada pembelian mata uang kripto. Ada pula yang membebaskan nilai tersebut, jadi dengan modal sedikit pun sudah bisa mulai beli mata uang kripto.
Setiap aplikasi, juga memiliki kecepatan yang berbeda-beda saat melakukan deposit, ataupun penarikan. Misalkan aplikasi A, saat ingin melakukan penarikan ke rekening bank, mungkin hanya memerlukan waktu 15 menit, sementara aplikasi B, mungkin saja memerlukan waktu yang lebih lama.
Perhatikan pula, bank yang telah bekerjasama dengan penyedia layanan aplikasi. Tentu ini penting, semakin banyak bank yang telah diajak bekerjasama, maka semakin banyak pilihan untuk deposit, atau tarik uang ke bank. Ini sangat penting untuk mengurangi biaya administrasi transfer lantaran berbeda bank.
Jumlah mata uang kripto yang diperdagangkan pada aplikasi trading juga berbeda-beda. Ada yang menyediakan begitu banyak mata uang kripto, ada juga yang hanya menyediakan mata uang yang memang sudah sangat populer saja. Semakin banyak mata uang yang disediakan tentu jadi semakin banyak pilihannya. Saat kemarin-kemarin sedang ramai-ramainya dengan mata uang Dogecoin, mungkin saja ada yang tidak membelinya, lantaran aplikasi yang digunakan memang tidak menyediakannya saja.
Mengingat mata uang kripto yang tak pernah tutup, dan cenderung dapat naik turun dalam waktu singkat. Maka, penyedia aplikasi trading kripto juga dituntut untuk dapat beroperasi secara maksimal kapan saja. Aplikasi trading yang seringkali mengalami kerusakan, tak bisa masuk ke akun pengguna, dan sebagainya sangat menyulitkan pengguna untuk bertransaksi.
Begini, misalkan saja Dogecoin harganya sedang naik, yang di mana mungkin sangat menggiurkan para trader untuk dijual. Nah, tapi apa yang terjadi kalau aplikasi trading yang digunakan berkali-kali mengalami kerusakan, tak bisa dioperasikan, dan kembali beroperasi setelah harganya tak lagi tinggi? Tentu, aktivitas trading jadi terganggu, dan ini dapat merugikan. Niatnya, dapat untung banyak, eh malah sial aplikasinya rusak.
Ada baiknya sebelum memilih aplikasi trading kripto, agar melihat ulasan para pengguna lainnya dahulu. Pastikan aplikasi yang digunakan dapat beroperasi 24 jam tanpa masalah. Yah, kalau sekali-sekali bermasalah, bisa dimaafkan lah.
Kurang lebih, itu saja yang harus diperhatikan secara seksama sebelum menggunakan suatu aplikasi trading. Aplikasi yang buruk kemungkinan akan menyulitkan saat melakukan praktek jual beli. Bukannya untung malah stres.
BACA JUGA 5 Hal yang Harus Diingat Saat Terjun ke Dunia Saham dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.