Wacana tentang pemindahan ibu kota Jawa Timur dari Surabaya ke kota lain sebenarnya bukanlah isu baru. Sekitar 10 tahun lalu, sempat ada kabar kalau ibu kota Jawa Timur akan dipindah ke Madura. Beberapa waktu lalu, isu pemindahan ibu kota provinsi Jatim kembali ramai diperbincangkan setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan kemungkinan ibu kota provinsi Jatim berpindah dari Surabaya ke Malang.
Meskipun baru wacana, sebagai warga Surabaya, saya sih setuju banget jika ibu kota Jawa Timur pindah ke Malang. Memang sudah saatnya Surabaya pensiun menjadi ibu kota provinsi. Sebab, kepadatan penduduk di kota kami sudah tinggi, harga propertinya makin susah dijangkau warga biasa, polusi udara di mana-mana, dan jalanannya pun macet sekali. Jadi, saya kira ini waktu yang tepat bagi Surabaya untuk menyerahkan jabatan ibu kota provinsi ke Malang.
Ada beberapa alasan yang membuat Malang layak menjadi ibu kota Jawa Timur dibandingkan kota lainnya:
#1 Infrastruktur lengkap
Untuk menjadi ibu kota provinsi, dibutuhkan fasilitas yang memadai guna mendukung segala bentuk aktivitas pemerintahan. Oleh sebab itu, ibu kota provinsi wajib memiliki sarana transportasi, kesehatan, hingga telekomunikasi yang bagus dan lengkap.
Jika Malang resmi ditunjuk sebagai ibu kota Jawa Timur, artinya kota tersebut akan membawahi 29 kabupaten dan 9 kota lainnya. Kota Malang akan sering dijadikan meeting point dalam setiap agenda pemerintahan.
Dibandingkan kota atau kabupaten lain di Jawa Timur, Malang adalah kota yang paling siap secara infrastruktur dan fasilitas. Dilihat dari transportasinya, Kota Apel ini sudah lengkap dan komplet. Malang sudah memiliki jalan tol, terminal, stasiun, Pelabuhan Sendang Biru, dan bandara udara Abdulrachman Saleh. Bandara ini bahkan kabarnya akan diubah menjadi bandara internasional.
Untuk fasilitas kesehatan, Malang juga lengkap. Ada lebih dari 10 rumah sakit di Malang, mulai dari RS pemerintahan hingga swasta. Rencananya, pemerintah kota setempat akan membangun rumah sakit internasional.
Nggak hanya itu, untuk menjadi ibu kota, sebuah kota harus juga memiliki fasilitas penginapan atau hotel yang memadai untuk mendukung kegiatan-kegiatan pemerintahan. Nah, urusan satu ini Malang jelas juaranya. Selain Surabaya, barangkali Malang adalah kota di Jawa Timur yang memiliki paling banyak hotel, mulai dari hotel bintang satu hingga hotel bintang lima. Mau cari hotel yang murah meriah hingga yang jutaan rupiah semua tersedia.
Sementara jika dilihat dari fasilitas telekomunikasi, Malang termasuk yang lengkap. Malang adalah kota kedua setelah Surabaya yang memiliki jumlah tower BTS terbanyak di Jawa Timur. Jika resmi menjadi ibu kota Jawa Timur dan butuh layanan telekomunikasi yang lebih kencang, nggak perlu ribet membangun tower lagi, Pemkot hanya perlu menambah kapasitas jaringannya.
Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas publik yang memadai sangat diperlukan bagi ibu kota provinsi baru. Kalau memilih kota dan kabupaten lain di Jawa Timur yang belum selengkap Malang, nanti pemerintah harus membangun dulu infrastruktur ini dan itu. Yah, kalau ada dananya sih nggak masalah. Tapi, kalau didanai dengan utang seperti yang terjadi dalam proses pemindahan ibu kota negara ke IKN kan suram juga, Rek.
Baca halaman selanjutnya
#2 Banyak kampus
Malang juga sering disebut sebagai Kota Pendidikan. Banyak kampus negeri dan swasta di sini. Jumlah kampus di Malang bahkan hampir sama dengan Surabaya. Beberapa tahun terakhir, ada lebih banyak mahasiswa dari luar Jawa Timur yang memilih kuliah di Malang daripada Surabaya, lho.
Kampus yang banyak dan berkualitas di Malang juga akan menjamin ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mendukung lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini jelas penting, sebab pemprov akan butuh banyak SDM cerdas demi memajukan provinsi Jawa Timur tercinta.
#3 Sejarah
Kota Malang juga memiliki nilai histori yang tinggi. Dulu, Malang merupakan kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo dipimpin oleh Raja Gajayana. Nggak hanya itu, lho, kera ngalam juga punya sejarah mengusir penjajahan Jepang dan Belanda.
Pada tahun 1947, ketika Indonesia sudah merdeka, pihak Belanda mencoba menjajah lagi dan sudah mulai menguasai Lawang. Namun, pemuda Malang punya strategi ciamik, yaitu dengan menumbangkan pohon-pohon besar untuk memutus jalur masuk Belanda. Pemuda-pemudi Malang juga terlibat aktif bersama gerilyawan untuk mengusir penjajahan sebelum kemerdekaan.
#4 Iklimnya sejuk
Meskipun sudah nggak sesejuk dulu, suhu udara di Malang tetap lebih adem daripada Surabaya. Iklim yang sejuk ini penting bagi para pejabat pemerintahan agar mereka bisa membuat kebijakan publik dengan bijaksana tanpa amarah. Menjadi ibu kota provinsi otomatis juga akan membuat iklim politik memanas, makanya suhu Malang yang relatif rendah akan cocok untuk mendinginkan suasana yang panas.
Lagi pula posisi Malang juga dekat dengan Kota Batu yang sering dijadikan tempat healing dan agenda pemerintahan ataupun kegiatan parpol. Jadi, pas wes, strategis.
#5 Kemacetan
Sekitar 2 minggu lalu, saya pergi ke Malang. Sepanjang jalan saya lumayan sering dibuat misuh lantaran jalanan yang padat merayap dan macet. Fakta ini justru semakin menegaskan jika Malang layak menjadi ibu kota Jawa Timur. Sebab, hampir semua ibu kota provinsi di negeri ini jalannya macet. Tengok saja Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar, Jogja, hingga Makassar dan Manado, macet semua, Bro!
Di negeri ini, kemacetan jalan raya seolah menjadi syarat utama sebuah kota dijadikan pusat pemerintahan. Jangan tersinggung, ha wong faktanya memang begitu.
Selain memiliki syarat material yang sudah cocok untuk menjadi ibu kota provinsi Jawa Timur, Malang juga mempunyai pusat perbelanjaan dan restoran yang mumpuni untuk mendukung kegiatan ekonomi ibu kota provinsi. Saya rasa nggak ada kota dan kabupaten di Jawa Timur yang mampu menandingi kesiapan Malang sebagai ibu kota provinsi baru di Jawa Timur.
Langsung gas wes, sudah saatnya Aremania menjadi ikon ibu kota provinsi baru di Jawa Timur. Bonek kan sudah pernah, gantian kita~
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Tinggal di Surabaya Itu Perlu Disyukuri.