Sebagai Warga Demak, Saya Paling Iri Melihat Superioritas Kabupaten Kudus, kok Bisa Semegah Itu

Bukit Puteran, Sebaik-baiknya Tempat Menyaksikan Romantisnya Kudus kabupaten kudus DEMAK

Bukit Puteran, Sebaik-baiknya Tempat Menyaksikan Romantisnya Kudus (Unsplash.com)

Meski berbeda keresidenan, namun Kabupaten Demak dan Kudus sejatinya merupakan dua saudara kembar yang sangat dekat secara geografis. Selain sama-sama berlokasi di kawasan pantai utara, letak kedua kabupaten tersebut juga sebenarnya bersebelahan. Kudus merupakan daerah yang berada persis di sisi timur dari kabupaten Demak.

Sebagai warga Demak, tentu saya sering bolak-balik ke Kabupaten yang punya julukan Kota Kretek tersebut. Selain biasanya untuk berziarah, pada dasarnya saya juga punya banyak teman di sana. Alhasil, Kudus seakan menjadi tempat mampir ngopi kedua saya saat di rumah selain Semarang.

Namun, semakin lama saya mengamati Kudus, jujur sebagai warga asli Kota Wali saya sempat merasa iri tatkala melihat silaunya superioritas kabupaten yang juga punya julukan sebagai Jerusalem van Java tersebut. Dalam pandangan saya, tanpa bermaksud mengglorifikasi, Kudus ini seakan punya segala hal untuk dapat dibanggakan para warganya. Di antaranya sebagaimana di bawah ini. 

Kudus merupakan kabupaten yang punya banyak tempat wisata

Berbeda dengan Demak, meski sama-sama berada di kawasan pantura, kabupaten Kudus ini semacam punya privilese tersendiri yang berbeda dengan kabupaten di samping kanan kirinya. Di antara privilese tersebut adalah Kudus dianugerahi wilayah dataran tinggi berupa gunung Muria. Dan nggak hanya itu, selain gunung, Kudus juga punya spot-spot wisata menarik lainnya seperti air terjun, brown canyon hingga kawasan perbukitan yang lain.

Jika diibaratkan, Kudus itu seperti toko yang menjual emas di saat toko-toko lain di samping kanan kirinya menjual aluminium. Nggak percaya? Bayangkan saja, jika kalian search di google terkait wisata di Demak, yang keluar pertama pasti Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga dan paling mentok mungkin tracking mangrove. Beda banget dengan di Kudus.

Sebab jika kita pikir-pikir lagi, kalau hanya terkait masjid dan makam para wali, Kudus pun juga punya. Bahkan ada nama masyhur seperti masjid Menara Kudus, makam Sunan Kudus, makam Sunan Muria dsb. Namun terkait tempat wisata lain? Akui sajalah, Demak itu masih nggak ada apa-apanya dibanding Kudus. 

Punya makanan khas yang ikonik

Sependek pengetahuan saya, Demak hanya punya kuliner khas yakni nasi ndoreng. Katanya, makanan ini merupakan warisan dari generasi ke generasi sejak masa Kerajaan Demak Bintoro. Nasi ndoreng merupakan nasi yang diberi topping beragam sayuran seperti kembang turi, jantung pisang, daun singkong, hingga petai cina yang kemudian disiram dengan bumbu kacang. Namun ya kembali lagi, siapa yang tahu makanan ini? Bahkan saya pernah survei ke beberapa teman yang asli “wong Demak”, dan faktanya banyak dari mereka yang nggak tahu.

Keadaan ini tentu berbanding terbalik dengan Kudus, setidaknya, kabupaten yang pernah mendapat penghargaan Adipura tahun 2023 tersebut punya dua makanan khas yang saat ini telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, yakni Soto Kudus dan Jenang Kudus. Kita tahulah bagaimana superioritasnya kedua makanan tersebut. Bahkan di beberapa daerah yang saya kunjungi, khususnya di luar Jawa Tengah, saya sering banget menjumpai plang restoran yang menjual Soto Kudus. Lha kalau sudah begitu apa nggak bikin iri? 

Kudus tumbuh menjadi wilayah dengan industri yang maju

Secara luas wilayah, Demak tentu lebih superior dibanding Kudus. Namun secara industri? Hahaha, saya nggak jamin sama sekali. Sebab tanpa bermaksud menihilkan industri-industri yang ada di Demak, Kudus memang terlalu OP untuk urusan-urusan beginian. Lihat saja misalnya industri rokok-nya, ada PT Djarum, PR Sukun, PR Nojorono, PR Jambu Bol dsb. Belum lagi merambah ke industri bordir, kertas, konveksi, furniture, elektronik hingga jenangnya. Manteb-manteb semua itu, gaes.

Dan yang paling bikin iri lagi, industri-industri yang maju tersebut ikut bahu membahu memajukan Kabupaten Kudus. Mulai dari memberi beasiswa pada anak-anak yang berprestasi, membangun ikon gerbang kretek kota Kudus, hingga di waktu dekat kemarin, PT Djarum sampai mengucurkan dana Rp4 miliar rupiah sebagai bantuan untuk merenovasi 80 rumah warga di Kabupaten Kudus. Apa nggak keren tuh?

Melihat hal-hal kayak begitu kan tentu wajar, sebagai warga Demak saya iri dengan superioritas Kabupaten Kudus yang luar biasa. Apakah lantas saya nyesel dilahirkan di Demak? Ya, tentu tidak. Sebab selama ini, kabupaten tercinta juga telah mengajarkan banyak hal, termasuk di antaranya adalah mengajarkan perihal kesabaran tatkala tahu begitu istimewanya Kabupaten tetangga. 

Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Alasan Demak Kalah Tenar Dibanding Kabupaten di Sekelilingnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version