Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Sebagai Orang yang Nggak Paham Politik, Saya Bingung Mau Pilih Capres yang Mana

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
16 Januari 2023
A A
Sudah Waktunya Susi Pudjiastuti Diperhitungkan sebagai Capres

Sudah Waktunya Susi Pudjiastuti Diperhitungkan sebagai Capres (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tahun 2024 nanti, ada agenda besar. Sebanyak 275 juta lebih penduduk Indonesia akan memilih presiden baru. Bintang kecil. Syarat dan ketentuan berlaku. Kalau pemilunya tidak diundur. Kalau diundur, ya, lain lagi ceritanya. Meski, diundur atau tidaknya pemilihan presiden nanti, bagi saya sama saja. Sama-sama bingung mau pilih siapa.

Sebagai orang yang nggak paham dunia politik, sependek pemahaman saya, kandidat yang banyak dibicarakan untuk naik ke bursa capres adalah Kang Emil, Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Prabowo dan Pak Airlangga. Okelah, kita tambah satu lagi kandidatnya, yaitu Mba Puan. Kasihan sudah pasang baliho kepak di mana-mana, masa tidak masuk hitungan. Jadi, total ada 6 kandidat calon presiden.

Saya, mungkin sama seperti pemilih yang lain. Pernah tertarik dengan salah satu kandidat, mengira beliau adalah orang yang tepat, tapi kemudian kecewa berat. Contohnya, Kang Emil dan Pak Ganjar. Jujurly, saya sempat menaruh harapan yang besar terhadap beliau-beliau. Gimana, yak? Framing mereka di media memang bagus. Bagus banget malahan.

Cuma ya, gitu. Paska geger gedhen masjid Al-Jabbar, saya jadi agak illfeel sama Kang Emil. Apalagi setelah menyelam lebih dalam ke kolom komentar, banyak warga Jawa Barat yang merasa tidak puas dengan kinerja beliau. Iya, saya tahu sebagai pemimpin tidak mungkin memuaskan banyak pihak. Pasti ada saja yang tidak suka. Tapi, dengan adanya suara-suara ketidakpuasan warga Jawa Barat, mata saya jadi terbuka. Kang Emil, tidak sebaik yang saya bayangkan.

Kemudian, Pak Ganjar. Saya juga sempat melabuhkan harapan pada beliau. Wajahnya yang teduh, senyumnya yang ramah, rambutnya yang putih… Eh, yang terakhir tolong abaikan saja. Intinya, saya merasa beliau cocok jadi RI 1. Elah kemudian tersandung peristiwa pemberian bantuan Baznas untuk kader PDI-P. Duh. Blunder.

Iya, iya, saya baca klarifikasi beliau terkait permasalahan tersebut. Termasuk, tentang penarikan dana Baznas yang akhirnya dialihkan untuk membantu warga yang lain. Tapi, coba jawab, apakah keramik yang pecah bisa kembali utuh? Tidak, MyLov. Tidak. Seperti itulah kira-kira gambaran ketika harapan dipatahkan.

Kalau soal nama-nama yang lain… Gimana, ya? Nggak bikin patah hati, karena belum sempat jatuh hati. Kalian, pendukung Pak Prabowo, Pak Airlangga dan Mba Puan, boleh loh racunin saya dengan alasan mengapa mereka layak jadi RI 1. Siapa tahu diri ini yang fakir politik jadi tercerahkan.

Dengan tidak adanya keyakinan pada enam kandidat yang gencar disebut sebagai kandidat capres, saya jadi bertanya-tanya. Pada siapa suara ini harus diberikan di 2024 nanti?

Baca Juga:

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Ada satu titik saya merasa hopeless. Sudahlah, golput saja. Cuma, kok, ya bertentangan dengan hati nurani. Masih jadi warga negara Indonesia kok nggak ikut pemilihan, di mana rasa nasionalismemu? Begitu pikir saya. Selain tentu saja, ada beban profesi yang disandang. Guru masa golput? Wagu.

Mau pakai strategi pilih yang paling kecil keburukannya di antara yang buruk, kok, susah. Memangnya keburukan seseorang itu serupa beras yang bisa kita timbang sendiri? Kan tidak. Itu jobdesc-nya malaikat Roqib dan Atid. Nggak mungkin kita minta di-spill catatan amal perbuatan masing-masing kandidat, kan? Bisa ditekel malaikat Izrail nanti.

Pada akhirnya, kebingungan demi kebingungan tentang kandidat presiden pilihan akan semakin menguat jelang 2024. Apalagi dengan perkembangan media sosial saat ini. Berbagai isu bisa digoreng dan dipelintir untuk menjatuhkan lawan. Segala borok pun dicari. Kalau sudah begitu, orang-orang yang nggak paham politik macam saya cuma bisa berdoa semoga negeri ini tetap baik-baik saja.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Capres 2024: Palagan Calon Presiden “Balung Gajah”

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Januari 2023 oleh

Tags: capreskandidatpemilu 2024Politik
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

giring ganesha nyapres bakal calon presiden partai solidaritas indonesia psi mojok.co

44 Tokoh yang Juga Layak Nyapres Selain Giring Ganesha

8 September 2020
Wajar Kalau Kita Jadi Nggak Suka Slank karena Kedekatan Mereka dengan Penguasa

Wajar Kalau Kita Jadi Nggak Suka Slank karena Kedekatan Mereka dengan Penguasa

6 November 2022
5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpamahi. Sepele sih, tapi Bikin Emosi Mojok.co

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

15 November 2025
Menelusuri 5 Jenis Kaos yang Sering Dipakai Pakdhe-pakdhe ke Sawah terminal mojok.co

Bertemu Pekerja Sawah yang Mengira Survei Politik Bakal Membuatnya Dipenjara

20 November 2020
Sudah Waktunya Susi Pudjiastuti Diperhitungkan sebagai Capres

Sudah Waktunya Susi Pudjiastuti Diperhitungkan sebagai Capres

24 Juli 2022
Tutorial Cara Ngamuk yang Tepat Guna dari Ganjar Pranowo (Wikimedia Commons:humas.jatengprov.go.id)

Tutorial Cara Ngamuk yang Sehat dan Tepat Guna dari Ganjar Pranowo

26 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.