Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Seandainya Tahapan Berpacaran sama Seperti Proses Seleksi Karyawan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
5 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya, dengan segala proses pada saat melakukan seleksi karyawan, ruang lingkup HRD sangat menyenangkan. Mulai dari screening CV, mewawancara banyak kandidat, melakukan psikotes untuk mengetahui gambaran kepribadian para pelamar kerja, sampai dengan memberi informasi bahwa para kandidat lolos dari semua tahapan.

Hal tersebut membikin saya berandai-andai, bagaimana jika proses seleksi karyawan tersebut diaplikasikan juga kepada seseorang yang sedang PDKT sampai akhirnya menjalin suatu hubungan?

Entah siapa pun yang memulai, layaknya seleksi karyawan, seseorang harus mengirimkan CV atau profil singkat terlebih dahulu, untuk kemudian di-screening, dan akan dihubungi jika memang sesuai kriteria yang dibutuhkan. Itu kenapa, CV yang dikirimkan kepada seseorang yang ditaksir harus sesuai data diri. Kalau perlu, tanda tangan di atas meterai 10.000.

Proses screening CV sebaiknya dilakukan oleh diri sendiri. Jika butuh pertimbangan lain, bisa juga ditanyakan kepada orang tua, sebagai seseorang yang nantinya akan menjadi user dalam proses wawancara akhir. Hal ini penting dilakukan agar bisa menjalani hubungan yang serius. Meski tidak bisa dijadikan jaminan mutlak, paling tidak bisa mengetahui gambaran: sejauh mana ia serius dalam menjalani prosesnya.

Isi CV dapat berupa nama lengkap, tempat tanggal lahir, makanan, minuman, film, hingga musik favorit. Sudah pacaran berapa kali, durasinya berapa lama, serta jobdesc, eh, maksud saya, kegiatan apa saja yang pernah dilakukan selama berpacaran. Nggak perlu sampai detail, cukup gambarannya saja. Sebab, hal yang lebih rinci bisa dibicarakan pada saat wawancara.

Memasuki proses wawancara, jangan lupa berikan first impression terbaik untuk gebetan atau seseorang yang kalian taksir. Pakai pakaian terbaikmu, parfum, juga deodoran biar meminimalisir bau ketek. Usahakan datang tepat waktu. Kalaupun telat, hindari alasan klise seperti: macet, bangun kesiangan, apalagi nggak tahu jalan.

Jika sudah lolos dari tahapan wawancara kerja, nggak menutup kemungkinan akan dilanjutkan ke proses berikutnya berupa psikotes. Tujuannya, tentu saja untuk membuktikan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan gambaran diri, apakah valid atau sekadar ingin terlihat shining dengan cara bluffing.

Saran saya, jangan coba-coba memanipulasi pengerjaan psikotes. Lah, gimana. Baru kenal saja sudah manipulatif, apalagi saat menjalani hubungan? Silakan dipikirkan kembali.

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Saat yang mendebarkan adalah interview lanjutan dengan user. Betapa tidak, kalian akan dipertemukan dengan orang tua, wali, atau seseorang yang punya pengaruh bagi kehidupan seseorang. Menceritakan tentang diri kalian, visi-misi berpacaran, pengalaman berpacaran, dan apa saja kemampuan yang dimiliki agar bisa membahagiakan seseorang tersebut.

Dalam proses lanjutan tersebut, kalian bisa saja tidak lolos. Itu kenapa, sangat disarankan untuk menjadi diri sendiri, apa adanya, dan bisa mengkomunikasikan dengan baik segala kemampuan yang dimiliki.

Kalaupun lolos, jangan senang dulu. Sebab, ada background check untuk kelengkapan administrasi. Dalam proses ini, nggak menutup kemungkinan pihak yang sedang didekati atau user, akan menelepon para mantan gebetan atau pacar untuk melakukan validasi lanjutan. Apakah sebelumnya sampeyan memang punya kelakuan baik sesuai yang disampaikan saat wawancara atau tidak.

Jika semuanya sudah dirasa aman, tentu tidak perlu berlama-lama untuk lanjut ke tahapan berikutnya, yakni menemukan kesepakatan mengenai berapa lama durasi pacaran dan terkait prospek dalam waktu mendatang.

Apakah perlu probation selama tiga bulan terlebih dahulu? Lalu, jika tidak lolos probation, apakah memungkinkan diadakan evaluasi, lalu diberi kesempatan kedua? Atau boleh jadi, sama-sama sepakat untuk membina hubungan dalam waktu yang tidak ditentukan? Terkait hal ini, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tergantung kepada kesepakatan bersama. Dalam proses ini, jika ada yang belum dipahami, baiknya ditanyakan.

Jika sudah sama-sama sepakat, sudah selayaknya membahagiakan dan menyenangkan satu sama lain saat menjalani hubungan. Kalaupun ada masalah, ya dikomunikasikan. Selain itu, komitmen sangat penting dan menjadi fondasi dasar, baik dalam bekerja maupun menjalani hubungan.

Saat jenuh, bolehlah mengajukan cuti beberapa hari untuk sekadar me time dan melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan tanpa pasangan. Ingat, sekali lagi, hal ini perlu dikomunikasikan dengan baik dan kalau bisa sih ada approval terlebih dahulu. Jangan sampai ghosting atau melakukan silent treatment. Ya gimana ya, belajar profesional dalam membina hubungan juga penting.

BACA JUGA 3 Jenis Background Check yang Perlu Diketahui Para Kandidat Saat Melamar Pekerjaan dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2021 oleh

Tags: Hubungan TerminalPacaranpdktSeleksi Karyawan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Kenapa Orang Nggak Pakai Cincin Kawin kok Rumah Tangganya Dicap Bermasalah_ terminal mojok

Kenapa sih Orang Nggak Pakai Cincin Kawin, kok Rumah Tangganya Dicap Bermasalah?

13 Juni 2021
bucin 4 Rekomendasi Tempat Pacaran di Jogja versi Low Budget terminal mojok.co

4 Rekomendasi Tempat Pacaran di Jogja dari Jomblo yang Berharap ke Sana

7 November 2020
benci

Saya Benci Disebut Bucin!

3 September 2019
Pacaran kok Wajib Chattingan Seharian, Hubungannya Waras Nggak, tuh?

Pacaran kok Wajib Chattingan Seharian, Hubungannya Waras Nggak, tuh?

6 Februari 2021
jadi jomblo

Beruntunglah Kalian Para Jomblo

30 Juli 2019
Hubungan Dilan dan Milea Itu Bukan Relationship Goal tapi Toxic Relationship

Menghitung Pengeluaran Dilan Selama PDKT dengan Milea

17 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.