Dian Sastrowardoyo jadi dosen! Entah kebaikan apa yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Indonesia di masa lalu, hingga dalam satu episode kehidupan, mereka digariskan jadi mahasiswanya Dian Sastro.
Oke. Dian Sastrowardoyo memang bukan satu-satunya artis yang jadi dosen. Ada nama-nama lain yang juga berkecimpung di dunia akademis, seperti Reza Rahadian, Prilly Latuconsina, Desy Ratnasari, dll. Namun, Dian Sastrowardoyo bukanlah artis kebanyakan. Ketika kita berbicara tentangnya, sejatinya kita bukan berbicara tentang artis. Bukan pula tentang seorang perempuan cantik. Dian Sastrowardoyo lebih dari sekadar artis berparas rupawan, dia adalah semesta yang lain.
Melihat betapa serunya video kala Dian Sastrowardoyo jadi dosen, tanpa sadar saya pun ikut terjebak dalam euphoria. Diam-diam senyum sendiri sembari membayangkan seperti apa ya rasanya punya dosen seperti blio?
Daftar Isi
Auto Pamer
Dalam bayangan saya, hal pertama yang akan saya lakukan adalah pamer. Lha, punya dosen Dian Sastrowardoyo kok nggak dipamerkan itu bagaimana ceritanya? Sia-sia banget. Kalau perlu, tak pamerkan di semua lini media sosial. Ya status WA, story IG, TikTok… semuanya!
Bodo amat dibilang norak. Yang penting, semua orang harus tahu bahwa Dian Sastrowardoyo adalah dosen saya. Dan saya, ada dalam satu ruangan, menghirup udara yang sama, berjarak hanya beberapa hasta, dengan Cinta-nya Rangga.
Nah, supaya pamer ini makin paripurna, tentu saya akan mencoba untuk meminta foto bareng dengan blio. Meski, ehm, agak-agaknya saya harus menyiapkan diri untuk patah hati. Bagaimanapun, mahasiswa norak yang pengen foto bareng dengan beliau pasti nggak cuma saya seorang. Tentu akan melelahkan bagi seorang Disas jika harus meladeni semuanya. Sayang, Dyan Arfiana nggak bisa menggantikannya. Eh.
Repot
Punya dosen seperti Dian Sastrowardoyo nggak mungkin tanpa risiko. Adik, kakak, keponakan bahkan tetangga pasti ada saja yang titip tanda tangan atau foto ke saya. Fix. Ngrepotin. Bagaimanapun, posisi Mbak Disas ini kan sebagai dosen di kampus. Nggak etis kalau sebagai mahasiswa harus bolak-balik minta tanda tangan blio. Emangnya lagi tutorial bikin proposal skripsi?
Bukan hanya itu. Punya dosen yang juga public figure juga bakal merepotkan dalam hal jadwal kuliah. Yakali pekerjaan Mbak Disas cuma ngajar. Tentu dia punya seabrek jadwal yang mungkin saja bertabrakan dengan jam mengajar. Endingnya, mahasiswa yang harus mengalah. Antara geser jam kuliah, penugasan, jamkos atau kuliahnya ganti daring. Sungguh merepotkan.
Stres
Tahukah kamu bahwa Dian Sastrowardoyo adalah seorang Pisces? Biasanya, Pisces adalah orang yang punya bakat seni yang tinggi, kreatif, imajinatif dan penuh dengan ide-ide. Bagus, sih. Cuma, bukannya nakut-nakutin loh, ya. Tapi terkadang, ide-ide yang membanjiri isi kepala Pisces membuatnya jadi orang yang nggak rasional. Baca sekali lagi: dosenmu nggak rasional.
Selain itu, bakat seni tinggi yang dimiliki Pisces juga sering kali membuatnya memiliki standar-standar tersendiri akan sesuatu hal. Standar yang kemudian membuat orang kerap menilai Pisces sebagai seseorang yang perfeksionis. Dan kalian tahu? Tak ada hal yang lebih bikin stres daripada ketemu sama orang yang perfeksionis.
Galfok
Dalam bayangan saya, punya dosen cem Dian Sastrowardoyo juga bakal bikin saya jadi gagal fokus. Bagaimana tidak? Blio nyaris memiliki semua yang perempuan di dunia ini harapkan. Belum lagi, OOTD dia juga kece badai. Coba lihat di salah satu foto yang beredar. Foto saat blio berdiri di depan kelas dengan outfit jarik lilit. OMG, itu keren banget! Coba kalau saya yang pakai OOTD seperti itu. Pasti bakal dikira emak-emak habis lahiran.
Padahal semestinya, momen jadi mahasiswanya Dian Sastrowardoyo adalah sesuatu yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kapan lagi coba punya dosen yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia seni dan hiburan? Pasti pengalamannya nggak kaleng-kaleng. Selain itu, coba bayangkan kesempatan macam apa yang bisa kamu dapatkan ketika dosenmu adalah seorang Dian Sastrowardoyo.
Maksud saya begini. Dian Sastrowardoyo itu namanya sudah harum. Jejaringnya di industri juga nggak perlu diragukan lagi. Bayangkan kalau kamu, sebagai mahasiswanya, sampai di notice blio. Anggaplah karena kamu menonjol di tiap mata kuliahnya. Wah, bisa dilibatkan dalam proyek bareng dia nantinya. Asik nggak, tuh?
Pada akhirnya, selamat datang saya ucapkan kepada Mbak Dian Sastrowardoyo di dunia akademisi. Selamat juga buat mahasiswanya yang keturutan nunut ilmu ke blio. Kalau saya mah cukup membayangkan saja.
Secara umur, berat rasanya untuk kesampaian jadi mahasiswa Mbak Dian Sastrowardoyo. Tapi setidaknya, di titik ini, saya bisa mengabarkan pada dunia bahwa saya memiliki satu lagi kesamaan dengan Mba Dian Sastro selain nama panggilan., yaitu kami sama-sama tenaga pendidik. Hiyyyaaa~
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi